Zeng Wei Jian Soal Baliho Lik Khai: Kegaduhan Dari Batam

Selasa, 3 Juli 2018

Faktakini.com

KEGADUHAN DARI BATAM
by Zeng Wei Jian

Saya kira dia Kim Jong Un. Rambutnya cepak ngehe. Pipi chubby-chubby. Sipit. Ternyata dia Lik Khai. Anggota DPRD Partai Nasdem dari Batam.

He is weird. Dia pasang billboard. Iklan diri yang genit. Gede-gede. Aksara Tionghoa dominan. Publik heran dan bertanya-tanya, ini Nanjing atau Batam.

Yap Hong Gie geram. "Sontoloyo," katanya.

Ngga ada yang melarang gunakan bahasa-ibu. Namun, saat di domain public apalagi politis, hendaknya bahasa persatuan yang digunakan.

Di Jawa, billboard besar Cak Imin, Zulhas dan Romi P3 seliweran. Mereka punya bahasa ibu. Tapi tidak digunakan di domain public. Politisi Arab dan India pun begitu. Baru Lik Khai saja.

Jurnalis Agi Betha traced anak ini. Ditemukan fotonya di depan patung Chairman Mao.

Saya kira Lik Khai cuma gaya doang. Ngga ngerti apa itu komunisme. Politisi karbitan jarang baca. Jarang paham beda antara USSR, PKC, PKI dan sebagainya. Mereka mana paham apa itu The Shining Path, Comrade Chin Peng atau Rosa Luxemburg. Paling-paling tau Che Guevara sebagai pop culture icon.

Karena punya duit, kia-kia ke Zhongguo. Nampang di depan patung Chairman Mao. Jadilah persepsi mayoritas orang Tionghoa sebagai Kolone Kelima. Ngehe betul orang-orang macam ini.


THE END