Amanat Habib Rizieq: Inilah Kiat Sukses Koalisi Menghargai Ulama
Rabu, 8 Agustus 2018
Faktakini.com, Jakarta - Imam Besar Umat Islam Habib Rizieq Shihab memberikan kiat sukses agar umat Islam memiliki keikhlasan dan ketetapan hati untuk menghargai Ijtima' Ulama dan Tokoh Nasional.
Karena seperti diketahui Ijtima' Ulama dan Tokoh Nasional yang dilakukan di Jakarta pada tanggal 27 sampai 29 Juli lalu telah menghasilkan keputusan mendukung Prabowo sebagai Capres dan Dr Habib Salim Segaf Aljufri besert Ustadz Abdul Somad sebagai Cawapresnya.
Namun pada kenyataannya ada sebagian orang yang mengaku mendukung salah satu Cawapres namun ia menghina Cawapres Ijtima' Ulama yang satunya lagi. Jadi orang itu sudah bersikap tidak adil dan seimbang terhadap kedua Cawapres Ijtima' Ulama.
Habib Rizieq menyatakan, "Aneh, ada yang mengaku dukung Hasil Ijtima tapi kerjanya tiap saat menjelekkan salah satu Cawapres Ijtima sambil memuja Cawapres yang satunya lagi. Dia sudah tidak peduli dengan Etika Prioritas."
"Padahal jika kita hargai Ijtima', maka kedua Cawapres Ijtima' harus sama dihargai dan didukung serta diangkat kelebihan masing-masing agar keduanya menarik Koalisi, sehingga yang mana pun yang dipilih Koalisi dari salah satunya tetap dalam koridor Hasil Ijtima.", demikian tegas mam Besar FPI tersebut.
Faktakini.com, Jakarta - Imam Besar Umat Islam Habib Rizieq Shihab memberikan kiat sukses agar umat Islam memiliki keikhlasan dan ketetapan hati untuk menghargai Ijtima' Ulama dan Tokoh Nasional.
Karena seperti diketahui Ijtima' Ulama dan Tokoh Nasional yang dilakukan di Jakarta pada tanggal 27 sampai 29 Juli lalu telah menghasilkan keputusan mendukung Prabowo sebagai Capres dan Dr Habib Salim Segaf Aljufri besert Ustadz Abdul Somad sebagai Cawapresnya.
Namun pada kenyataannya ada sebagian orang yang mengaku mendukung salah satu Cawapres namun ia menghina Cawapres Ijtima' Ulama yang satunya lagi. Jadi orang itu sudah bersikap tidak adil dan seimbang terhadap kedua Cawapres Ijtima' Ulama.
Habib Rizieq menyatakan, "Aneh, ada yang mengaku dukung Hasil Ijtima tapi kerjanya tiap saat menjelekkan salah satu Cawapres Ijtima sambil memuja Cawapres yang satunya lagi. Dia sudah tidak peduli dengan Etika Prioritas."
"Padahal jika kita hargai Ijtima', maka kedua Cawapres Ijtima' harus sama dihargai dan didukung serta diangkat kelebihan masing-masing agar keduanya menarik Koalisi, sehingga yang mana pun yang dipilih Koalisi dari salah satunya tetap dalam koridor Hasil Ijtima.", demikian tegas mam Besar FPI tersebut.