Berjiwa Besar! Gagal Penuhi Janji Kampanye, PM Jepang Yukio Hatoyama Mundur
Rabu, 29 Agustus 2018
Faktakini.com, Jakarta - PM Jepang Yukio Hatoyama menyatakan mundur setelah jajak pendapat menunjukkan ancaman terhadap peluang partainya dalam pemilu.
Dengan air mata berlinang, Hatoyama mengatakan dalam pertemuan Partai Demokratik Jepang yang dipimpinnya, bahwa dia dan sekjen partai Ichiro Ozawa mundur dari posnya. Demikian dilansir oleh Reuters, Selasa (2/6/2010).
Pengamat memperkirakan Menkeu Naoto Kan akan menggantikan Hatoyama yang berkuasa kurang dari 9 bulan.
Hayotama menyatakan, ada dua alasan mengapa dia mundur yaitu rencananya memindahkan pangkalan militer AS di kawasan penduduk padat di kepulauan bagian selatan, Okinawa, ke kawasan pantai yang lebih sepi di pulau itu. Kedua, skandal pendanaan politik yang melibatkannya dan Sekjen Partai Demokratik Jepang Ichiro Ozawa.
Hayotama menjadi PM Jepang keempat yang meninggalkan kantornya setelah berkuasa setahun atau kurang.
Dalam jajak pendapat yang dilansir koran Jepang, Asahi, pada April lalu, menunjukkan angka penolakan terhadap kabinet Hayotama mencapai 61 persen. Sedang jajak pendapat harian Mainichi menyatakan 53 persen responden menginginkan Hayotama mundur.
Hatoyama memenangi pemilu pada Agustus 2009 setelah dia berjanji akan memindahkan Pangkalan Futenma milik AS di Okinawa, yang ditolak oleh warga setempat. Namun dia gagal menepati janjinya ini setelah melakukan pembicaraan dengan AS. Dia hanya akan merencanakan dalam jangka panjang, memindahkan pangkalan ke tempat yang lebih sepi. Warga Okinawa menolak pangkalan itu karena menimbulkan ekses yang merugikan, seperti pemerkosaan.
Sumber: Detik
Faktakini.com, Jakarta - PM Jepang Yukio Hatoyama menyatakan mundur setelah jajak pendapat menunjukkan ancaman terhadap peluang partainya dalam pemilu.
Dengan air mata berlinang, Hatoyama mengatakan dalam pertemuan Partai Demokratik Jepang yang dipimpinnya, bahwa dia dan sekjen partai Ichiro Ozawa mundur dari posnya. Demikian dilansir oleh Reuters, Selasa (2/6/2010).
Pengamat memperkirakan Menkeu Naoto Kan akan menggantikan Hatoyama yang berkuasa kurang dari 9 bulan.
Hayotama menyatakan, ada dua alasan mengapa dia mundur yaitu rencananya memindahkan pangkalan militer AS di kawasan penduduk padat di kepulauan bagian selatan, Okinawa, ke kawasan pantai yang lebih sepi di pulau itu. Kedua, skandal pendanaan politik yang melibatkannya dan Sekjen Partai Demokratik Jepang Ichiro Ozawa.
Hayotama menjadi PM Jepang keempat yang meninggalkan kantornya setelah berkuasa setahun atau kurang.
Dalam jajak pendapat yang dilansir koran Jepang, Asahi, pada April lalu, menunjukkan angka penolakan terhadap kabinet Hayotama mencapai 61 persen. Sedang jajak pendapat harian Mainichi menyatakan 53 persen responden menginginkan Hayotama mundur.
Hatoyama memenangi pemilu pada Agustus 2009 setelah dia berjanji akan memindahkan Pangkalan Futenma milik AS di Okinawa, yang ditolak oleh warga setempat. Namun dia gagal menepati janjinya ini setelah melakukan pembicaraan dengan AS. Dia hanya akan merencanakan dalam jangka panjang, memindahkan pangkalan ke tempat yang lebih sepi. Warga Okinawa menolak pangkalan itu karena menimbulkan ekses yang merugikan, seperti pemerkosaan.
Sumber: Detik