Imbas Persekusi Di Deklarasi #2019GP Di Surabaya, FPI Dan Banser Berdamai
Rabu, 29 Agustus 2018
Faktakini.com, Surabaya - Imbas dari penghadangan dan persekusi terhadap acara Deklarasi #2019GantiPresiden di Surabaya, Ahad (26/8/2018), maka Front Pembela Islam (FPI) dan Banser Nahdlatul Ulama mengadakan pertemuan di Polrestabes Surabaya pada hari ini, Rabu (29/8/2018).
Terlihat sejumlah pasukan pengamanan disiapkan untuk pengamanan mediasi kedua pihak tersebut.
Pertemuan tersebut adalah mediasi terkait peristiwa penghadangan yang dilakukan oleh Banser dan aparat terhadap para Relawan saat deklarasi 2019 Ganti Presiden yang dilakukan di Surabaya dua hari lalu, Ahad (27/8/2018).
Secara resmi FPI tidak ikut serta dalam Deklarasi #2019GantiPresiden di Surabaya tersebut. FPI saat ini sedang fokus membantu korban Gempa Bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) sesuai amanat Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab bahwa Gempa Bumi Lombok adalah Bencana Nasional sehingga seluruh jajaran FPI dan Sayap Juang harus all-out membantu.
Namun walaupun FPI tidak ikut deklarasi #2019GantiPresiden di Surabaya, namun sebagai ormas besar dan berpengaruh di Jawa Timur maka FPI diundang untuk hadir dalam pertemuan ini, apalagi keduanya sama-sama Aswaja. Akhirnya ditandatangani perdamaian oleh keduanya.
Mediasi ini dikabarkan dimulai pukul 08.00 WIB, Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan pun ditunjuk sebagai penengah di antara keduanya.
Selain itu, terlihat Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang juga datang ke Polrestabes Surabaya.
Risma tiba ke Polrestabes Surabaya sekitar pukul 10.48 WIB. Dia mengenakan kebaya berwarna pink disambut Kombes Pol Rudi Setiawan.
Sumber: Tribunnews