Kronologis Lengkap Persekusi Terhadap Relawan #2019GantiPresiden Di Surabaya
Senin, 27 Agustus 2018
Faktakini.com
*_Catatan yg tertinggal dari_ Deklarasi #2019GantiPresiden Jawa Timur*
Senin, 27 Agustus 2018 jam 05.00
by Bambang Wahyu
Catatan ini saya tulis setelah sampai rumah sekembali dari Surabaya, karena kemarin siang baterai HP low/off.
Sehabis Sholat Subuh saya berangkat dan sampai Tugu Pahlawan Surabaya jam 07.15, saya langsung lewat Jl. Tembaan, saat itu dari kejauhan terlihat seperti ada keributan/perdebatan yg ramai.
Dan terlihat banyak aparat kepolisian, Dishub, Satpol PP dan juga petugas Panwaslu.
Selama terjadi perdebatan, saya memutari jalan² di Tugu Pahlawan. Terlihat disisi Barat Tugu Pahlawan ada sekelompok pemuda dari daerah Timur Indonesia (terlihat diam dan nunggu komando). Disisi Timur Tugu Pahlawan sudah ada teriakan² provokatif dari kubu sebelah (kontra dgn #2019GantiPresiden). Saya kelilingi Tugu Pahlawan dua kali untuk menyakinkan kondisi yg ada.
Setelah sampai kembali ternyata para Relawan #2019GantiPresiden telah bergeser dari Jl. Tembaan, terbagi menjadi dua, yg pertama berjalan kaki mengelilingi jalan² di Tugu Pahlawan (para relawan menyebutnya dgn _jalan² santai/sehat_) dan sebagian lagi *jalan langsung menuju depan Gedung DPRD JATIM untuk melaksanakan Deklarasi #2019GantiPresiden Jawa Timur*
Ini adalah strategi yg bagus untuk memecah konsentrasi dari kubu sebelah.
*Alhamdulillah dgn ijin Allah, Deklarasi #2019GantiPresiden Jawa Timur terlaksana,* meskipun masa kelompok kubu sebelah berhasil mendekat di depan Gedung DPRD Jatim. Dan ada provokasi dari kubu sebelah dgn pelemparan gelas dan botol air mineral, tetapi para Relawan #2019GantiPresiden Jawa Timur tidak terprovokasi serta istiqomah bacakan Deklarasi Relawan #2019GantiPresiden Jawa Timur hingga selesai.
Sebelum acara Deklarasi ditutup, ada orasi dari tokoh pakar hukum, yg sampaikan bahwa menyampaikan pendapat dimuka umum dijamin oleh Undang², ini yg membuat para Relawan semangat meneruskan perjuangannya.
Terakhir sambutan dari kepolisian untuk minta membubarkan diri yg disampaikan oleh Bapak Kapolrestabes Surabaya dan juga sampaikan bahwa "Saya (Kapolrestabes Surabaya) berdiri diatas semua golongan" juga serunya "Setuju ya...?!!". Para Relawan #2019GantiPresiden menjawab " Setuju...!!". Serta sampaikan "Mari sama² kita amankan Surabaya. Dan dgn keikhlasannya membubarkan diri" diakhiri takbir 3 kali.
Deklarasi Relawan #2019GantiPresiden Jawa Timur selesai.
Berhubung masih sekitar jam 10.00, saya ke Masjid Kemayoran untuk sholat Dhuha sekalian Sholat Dhuhur.
Sampai Masjid Kemayoran saya lepas Kaos #2019GantiPresiden, berganti dgn baju biasa.
Sehabis ambil wudhu, dihalaman Masjid Kemayoran ada keributan, terlihat ada dari kelompok kubu sebelah. Oleh pihak aparat kepolisian sebagian Relawan ditanya, kenapa ada disini. Para Relawan sampaikan mau Sholat dan nunggu rombongan, para jamaah masjid/Relawan yg melihat diminta masuk untuk lakukan ibadah.
Sehabis Sholat Takhiyatul Masjid, lagi itikaf mau Sholat Dhuha aparat kepolisian dgn membawa megaphone masuk ke dalam Masjid dan sampaikan untuk keluar bagi yg tidak beribadah serta menghalau para jamaah yg berdiri untuk keluar meninggalkan Masjid Kemayoran. Saya terus berdoa dan beberapa aparat kepolisian membiarkan saya karena saya duduk bersila lagi berdoa (Itikaf).
Tak berapa lama Bapak Kapolrestabes Surabaya dengan pengawalan menghampiri saya, bertanya sedang apa? Saya jawab "doa dan menunggu Sholat Dhuhur". Kapolrestabes Surabaya sampaikan waktunya sholat Dhuhur masih lama. Saya sampaikan kalau saya dari jauh, Kediri. Sambil berlalu Bapak Kapolrestabes Surabaya berkata "Keluar...!"
Setelah itu saya langsung diangkat oleh pengawalnya (saat itu masih bersila), akhirnya terpaksa saya keluar dan tidak kerjakan Sholat Dhuha sekalian Itikaf menunggu waktu Sholat Dhuhur.
Astagfirullah al'adzim..., apakah Bapak tidak melihat saya sedang berdoa duduk bersila/Itikaf?
Bapak...., kita sesama Muslim, kita sesaudara. Saya lagi beribadah/Itikaf dirumah Allah, apakah Bapak tidak takut dengan Allah?
Saya maafkan atas tindakan terhadap saya, karena Bapak hanya melaksanakan perintah atasan saja.
Pesan saya mohon jangan dilakukan kembali dikemudian hari. Apakah tidak takut dosa dan murka Allah....
Semoga apa yg saya lakukan ini adalah merupakan bela negara untuk berdemokrasi dan bela agama serta dicatat oleh-NYA seperti kisah burung kecil (burung pipit) terhadap Nabi Ibrahim AS yg dibakar oleh Raja Namrud.
Aamiin....
Faktakini.com
*_Catatan yg tertinggal dari_ Deklarasi #2019GantiPresiden Jawa Timur*
Senin, 27 Agustus 2018 jam 05.00
by Bambang Wahyu
Catatan ini saya tulis setelah sampai rumah sekembali dari Surabaya, karena kemarin siang baterai HP low/off.
Sehabis Sholat Subuh saya berangkat dan sampai Tugu Pahlawan Surabaya jam 07.15, saya langsung lewat Jl. Tembaan, saat itu dari kejauhan terlihat seperti ada keributan/perdebatan yg ramai.
Dan terlihat banyak aparat kepolisian, Dishub, Satpol PP dan juga petugas Panwaslu.
Selama terjadi perdebatan, saya memutari jalan² di Tugu Pahlawan. Terlihat disisi Barat Tugu Pahlawan ada sekelompok pemuda dari daerah Timur Indonesia (terlihat diam dan nunggu komando). Disisi Timur Tugu Pahlawan sudah ada teriakan² provokatif dari kubu sebelah (kontra dgn #2019GantiPresiden). Saya kelilingi Tugu Pahlawan dua kali untuk menyakinkan kondisi yg ada.
Setelah sampai kembali ternyata para Relawan #2019GantiPresiden telah bergeser dari Jl. Tembaan, terbagi menjadi dua, yg pertama berjalan kaki mengelilingi jalan² di Tugu Pahlawan (para relawan menyebutnya dgn _jalan² santai/sehat_) dan sebagian lagi *jalan langsung menuju depan Gedung DPRD JATIM untuk melaksanakan Deklarasi #2019GantiPresiden Jawa Timur*
Ini adalah strategi yg bagus untuk memecah konsentrasi dari kubu sebelah.
*Alhamdulillah dgn ijin Allah, Deklarasi #2019GantiPresiden Jawa Timur terlaksana,* meskipun masa kelompok kubu sebelah berhasil mendekat di depan Gedung DPRD Jatim. Dan ada provokasi dari kubu sebelah dgn pelemparan gelas dan botol air mineral, tetapi para Relawan #2019GantiPresiden Jawa Timur tidak terprovokasi serta istiqomah bacakan Deklarasi Relawan #2019GantiPresiden Jawa Timur hingga selesai.
Sebelum acara Deklarasi ditutup, ada orasi dari tokoh pakar hukum, yg sampaikan bahwa menyampaikan pendapat dimuka umum dijamin oleh Undang², ini yg membuat para Relawan semangat meneruskan perjuangannya.
Terakhir sambutan dari kepolisian untuk minta membubarkan diri yg disampaikan oleh Bapak Kapolrestabes Surabaya dan juga sampaikan bahwa "Saya (Kapolrestabes Surabaya) berdiri diatas semua golongan" juga serunya "Setuju ya...?!!". Para Relawan #2019GantiPresiden menjawab " Setuju...!!". Serta sampaikan "Mari sama² kita amankan Surabaya. Dan dgn keikhlasannya membubarkan diri" diakhiri takbir 3 kali.
Deklarasi Relawan #2019GantiPresiden Jawa Timur selesai.
Berhubung masih sekitar jam 10.00, saya ke Masjid Kemayoran untuk sholat Dhuha sekalian Sholat Dhuhur.
Sampai Masjid Kemayoran saya lepas Kaos #2019GantiPresiden, berganti dgn baju biasa.
Sehabis ambil wudhu, dihalaman Masjid Kemayoran ada keributan, terlihat ada dari kelompok kubu sebelah. Oleh pihak aparat kepolisian sebagian Relawan ditanya, kenapa ada disini. Para Relawan sampaikan mau Sholat dan nunggu rombongan, para jamaah masjid/Relawan yg melihat diminta masuk untuk lakukan ibadah.
Sehabis Sholat Takhiyatul Masjid, lagi itikaf mau Sholat Dhuha aparat kepolisian dgn membawa megaphone masuk ke dalam Masjid dan sampaikan untuk keluar bagi yg tidak beribadah serta menghalau para jamaah yg berdiri untuk keluar meninggalkan Masjid Kemayoran. Saya terus berdoa dan beberapa aparat kepolisian membiarkan saya karena saya duduk bersila lagi berdoa (Itikaf).
Tak berapa lama Bapak Kapolrestabes Surabaya dengan pengawalan menghampiri saya, bertanya sedang apa? Saya jawab "doa dan menunggu Sholat Dhuhur". Kapolrestabes Surabaya sampaikan waktunya sholat Dhuhur masih lama. Saya sampaikan kalau saya dari jauh, Kediri. Sambil berlalu Bapak Kapolrestabes Surabaya berkata "Keluar...!"
Setelah itu saya langsung diangkat oleh pengawalnya (saat itu masih bersila), akhirnya terpaksa saya keluar dan tidak kerjakan Sholat Dhuha sekalian Itikaf menunggu waktu Sholat Dhuhur.
Astagfirullah al'adzim..., apakah Bapak tidak melihat saya sedang berdoa duduk bersila/Itikaf?
Bapak...., kita sesama Muslim, kita sesaudara. Saya lagi beribadah/Itikaf dirumah Allah, apakah Bapak tidak takut dengan Allah?
Saya maafkan atas tindakan terhadap saya, karena Bapak hanya melaksanakan perintah atasan saja.
Pesan saya mohon jangan dilakukan kembali dikemudian hari. Apakah tidak takut dosa dan murka Allah....
Semoga apa yg saya lakukan ini adalah merupakan bela negara untuk berdemokrasi dan bela agama serta dicatat oleh-NYA seperti kisah burung kecil (burung pipit) terhadap Nabi Ibrahim AS yg dibakar oleh Raja Namrud.
Aamiin....