Kyai Ma'ruf Akan Ke Mekkah Temui Habib Rizieq, Cak Imin: Semoga Berkoalisi
Rabu, 15 Agustus 2018
Faktakini.com, Jakarta - Bagai magnet terkuat di dunia, keberadaan Imam Besar Umat Islam Habib Rizieq Shihab di Kota Suci Mekkah menjadi tujuan silaturahmi para Ulama, Habaib dan Tokoh Bangsa untuk ditemui, bersilaturahmi, meminta nasehat, berdiskusi, memohon doa restu, meminta dukungan dan sebagainya.
Termasuk oleh KH Ma'ruf Amin yang dijadwalkan akan melaksanakan ibadah haji sejak hari ini Rabu (15/8/2018).
Sehari sebelum berangkat ke Tanah Suci, cawapres pendamping Jokowi itu mengunjungi pimpinan PBNU dan ketum PKB di kantor pusat Pengurus Besar Nahdlatul Ulama di Jakarta Pusat, hari ini.
Usai pertemuan tertutup, KH Ma'ruf Amin, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj, dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar ditemui awak media. Menanggapi isu rencana pertemuannya dengan Habib Rizieq Shihab sesampainya nanti di Makkah, Kyai Ma'ruf hanya menjawab singkat.
"Insya Allah," kata Kyai Ma'ruf sesaat sebelum meninggalkan awak media di lantai empat gedung PBNU, Jakarta Pusat, Selasa (14/8).
Terpisah, Said Agil Siradj dan Cak Imin berharap akan adanya pertemuan antara tokoh sepuh NU itu dan Habib Rizieq selaku figur penting di balik Ijtima GNPF Ulama.
Namun, Muhaimin alias Cak Imin mengaku belum bisa memastikan agenda apa yang akan dibahas Kyai Ma'ruf, apabila jadi berjumpa dengan Habib Rizieq Shihab.
“Kita doakan, insya Allah ketemu (dengan Habib Rizieq). Agendanya? Orang ketemu kok ditanya. Ya silaturahim. (Apakah bicara Pilpres) tidak tahu. Bagaimana nantinya kita tidak tahu,” ucap Cak Imin saat ditemui para pewarta di lokasi yang sama, Selasa (14/8).
Seperti diketahui, Habib Rizieq Shihab alias HRS ikut menggerakkan terselenggaranya Ijtima Gerakan Nasional Pemgawal Fatwa (GNPF) Ulama. Ijtima itu sendiri yang telah mengeluarkan rekomendasi, yakni dua opsi pencalonan: Prabowo-Salim Segaf al-Jufri atau Prabowo-Ustaz Abdul Somad (UAS). Nama Kyai Ma'ruf tidak termasuk yang direkomendasikan oleh para Ulama untuk menjadi Cawapres.
Belakangan, UAS menolak terjun ke politik praktis, sedangkan ketua umum Partai Gerindra itu lebih memilih Sandiaga Uno sebagai cawapresnya.
Alhasil, GNPF Ulama dan simpatisannya sampai sekarang belum memutuskan pilihan politiknya, apakah mendukung Prabowo-Sandi atau abstain. Dan hal itu baru akan diputuskan dalam Ijtima' Ulama II.
Karenanya, Cak Imin melihat ada sebagai peluang untuk berkoalisi dengan kubu Habib Rizieq Shihab sebagai representasi utama Aksi 212. Dia pun berharap, pertemuan antara cawapres Jokowi dan tokoh Front Pembela Islam (FPI) tersebut tak sekadar isu belaka.
“Saya hanya berdoa, berharap, mudah-mudahan akan ketemu di sana (antara KH Ma’ruf Amin dan Habib Rizieq Shihab). (Berharap HRS mendukung Jokowi?) yang namanya harapan tentu ada, harus ada,” ujarnya.
Sumber: Republika
Faktakini.com, Jakarta - Bagai magnet terkuat di dunia, keberadaan Imam Besar Umat Islam Habib Rizieq Shihab di Kota Suci Mekkah menjadi tujuan silaturahmi para Ulama, Habaib dan Tokoh Bangsa untuk ditemui, bersilaturahmi, meminta nasehat, berdiskusi, memohon doa restu, meminta dukungan dan sebagainya.
Termasuk oleh KH Ma'ruf Amin yang dijadwalkan akan melaksanakan ibadah haji sejak hari ini Rabu (15/8/2018).
Sehari sebelum berangkat ke Tanah Suci, cawapres pendamping Jokowi itu mengunjungi pimpinan PBNU dan ketum PKB di kantor pusat Pengurus Besar Nahdlatul Ulama di Jakarta Pusat, hari ini.
Usai pertemuan tertutup, KH Ma'ruf Amin, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj, dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar ditemui awak media. Menanggapi isu rencana pertemuannya dengan Habib Rizieq Shihab sesampainya nanti di Makkah, Kyai Ma'ruf hanya menjawab singkat.
"Insya Allah," kata Kyai Ma'ruf sesaat sebelum meninggalkan awak media di lantai empat gedung PBNU, Jakarta Pusat, Selasa (14/8).
Terpisah, Said Agil Siradj dan Cak Imin berharap akan adanya pertemuan antara tokoh sepuh NU itu dan Habib Rizieq selaku figur penting di balik Ijtima GNPF Ulama.
Namun, Muhaimin alias Cak Imin mengaku belum bisa memastikan agenda apa yang akan dibahas Kyai Ma'ruf, apabila jadi berjumpa dengan Habib Rizieq Shihab.
“Kita doakan, insya Allah ketemu (dengan Habib Rizieq). Agendanya? Orang ketemu kok ditanya. Ya silaturahim. (Apakah bicara Pilpres) tidak tahu. Bagaimana nantinya kita tidak tahu,” ucap Cak Imin saat ditemui para pewarta di lokasi yang sama, Selasa (14/8).
Seperti diketahui, Habib Rizieq Shihab alias HRS ikut menggerakkan terselenggaranya Ijtima Gerakan Nasional Pemgawal Fatwa (GNPF) Ulama. Ijtima itu sendiri yang telah mengeluarkan rekomendasi, yakni dua opsi pencalonan: Prabowo-Salim Segaf al-Jufri atau Prabowo-Ustaz Abdul Somad (UAS). Nama Kyai Ma'ruf tidak termasuk yang direkomendasikan oleh para Ulama untuk menjadi Cawapres.
Belakangan, UAS menolak terjun ke politik praktis, sedangkan ketua umum Partai Gerindra itu lebih memilih Sandiaga Uno sebagai cawapresnya.
Alhasil, GNPF Ulama dan simpatisannya sampai sekarang belum memutuskan pilihan politiknya, apakah mendukung Prabowo-Sandi atau abstain. Dan hal itu baru akan diputuskan dalam Ijtima' Ulama II.
Karenanya, Cak Imin melihat ada sebagai peluang untuk berkoalisi dengan kubu Habib Rizieq Shihab sebagai representasi utama Aksi 212. Dia pun berharap, pertemuan antara cawapres Jokowi dan tokoh Front Pembela Islam (FPI) tersebut tak sekadar isu belaka.
“Saya hanya berdoa, berharap, mudah-mudahan akan ketemu di sana (antara KH Ma’ruf Amin dan Habib Rizieq Shihab). (Berharap HRS mendukung Jokowi?) yang namanya harapan tentu ada, harus ada,” ujarnya.
Sumber: Republika