Pertarungan Oelama VS Ubaru Dalam Gerakan Politik Kebangsaan

Selasa, 7 Agustus 2018

Faktakini.com

*Pertarungan Oelama VS Ubaru Dalam Gerakan Politik Kebangsaan.*

Oleh :

KH. Tb. Abdurrahman Anwar Al Bantany.
(Majelis Syuro DPP FPI)

Bangsa Ini lahir dari rahim Oelama, artinya NKRI lahir Tahun 1945 sedangkan Oelama jauh sebelum Negara ini berdiri sudah berjuang, berkiprah dan berkorban untuk masyarakatnya.

Bagaimana Oelama berjuang dan berkorban dengan jiwa raganya sampai Negeri ini merdeka dan berdiri.

Tanpa perjuangan dan pengorbanan Oelama mustahil Negara ini merdeka dan berdiri.

Orde lama berkiprah dalam konteks ketatanegaraan tidak bisa dipisahkan dari peran dan dukungan Oelama.

Orde baru mengemban pemerintahan tidak bisa dilepaskan dari peran dan dukungan para Oelama.

Ciri ciri Oelama:
1. Alim dan berilmu di bidangnya.
2. Istiqomah.
3. Idealis.
4. Ideologis.
5. Berprinsip.
6. Berkarakter.

Ciri ciri Ubaru:
1. Alim dan berilmu di bidangnya.
2. Tidak istiqomah.
3. Pragmatis
4. Materialistis Amplopihim.
5. Mancla mencle
6. Tidak ideologis.

Saat ini di Era Reformasi dan Liberalisasi terlihat jelas peta pertarungan Oelama dan Ubaru sangat mengkristal.

2019 adalah momentum pesta demokrasi yakni pemilihan Presiden dan Wakil Presiden yang akan memimpin bangsa ini lima tahun ke depan sekaligus menentukan kebijakan arah masa depan bangsa dan negara.

Pada pilpres 2019 mengerucut kepada dua calon yaitu Joko Widodo (Petahana) dan Prabowo Subianto.

Pertarungan Dua Capres itu sama sama didukung oleh Oelama dan Ubaru, bahkan yang menarik adalah kedua kubu dari Oelama dan Ubaru turun gunung.

Pada akhirnya dalam Pilpres nanti umat akan menilai dan mengetahui mana Oelama yang berjuang untuk Agama, Bangsa dan Negaranya, serta mana Obaru yang berjuang secara pragmatis untuk kepentingan praktis sesaat iimaanahum amplopihim.

Lahirnya gerakan 212 itu sudah terlihat mana Oelama dan Mana Ubaru, karena gerakan 212 di ilhami oleh pertarungan Cagub Muslim yang didukung oleh Oelama dan Cagub Kafir yang didukung oleh Ubaru.

Demikian gambaran singkat, dan Pilpres mendatang juga tidak bisa dilepaskan dari pertarungan Oelama yang menghendaki kemaslahatan untuk Bangsanya dan Ubaru yang menghendaki status quo.