Pilih Cawapres Ijtima' Ulama Atau Ditinggal Umat!

Senin, 6 Agustus 2018

Faktakini.com, Jakarta - Tidak diragukan lagi, Prabowo dan koalisinya terancam ditinggalkan oleh umat Islam apabila tidak mematuhi hasil Rekomendasi Ijtima' Ulama dan Tokoh Nasional, yang telah merekomendasikan dua nama yaitu Habib Salim Segaf Aljufri dan Ustadz Abdul Somad sebagai Cawapres pendamping Prabowo di Pilpres 2019.

Hal ini tidak main-main karena dua nama tersebut adalah amanat dari para Ulama dan Habaib yang telah diamini dan diharap-harapkan oleh umat Islam supaya segera terealisir, yaitu agar salah satu diantara mereka menjadi Cawapres pendamping Prabowo.

Rekomendasi Calon Pemimpin Nasional hasil Ijtima' Ulama dan Tokoh Nasional dengan tegas telah menyatakan:

1. Merekomendasikan:

a. Letjen TNI (Purn) H. Prabowo Subianto – Al Habib Dr. H. Salim Segaf Al-Jufri.
b. Letjen TNI (Purn) H. Prabowo Subianto - Ust. Abdul Somad Batubara, Lc., MA.
Sebagai calon presiden dan calon wakil presiden untuk didaftarkan ke KPU oleh Partai
Koalisi Keumatan dalam kontestasi Pemilihan Presiden 2019.

2. Mengikat seluruh peserta Ijtima untuk memberikan dukungan kepada calon presiden yang direkomendasikan melalui surat keputusan ini.

3. Mewajibkan peserta Ijtima untuk menyosialisasikan hasil rekomendasi ini kepada umat Islam Indonesia.

4. Menyatakan mandat kepada Ketua Dewan Pembina GNPF Ulama, Habib Rizieq Syihab,
untuk mengambil keputusan atas dinamika yang berkembang dalam proses pemilihan
Presiden 2019.

Jakarta, 29 Juli 2018/ 16 Dzulqa’dah 1439 H

Keinginan dan harapan para Ulama sudah jelas. Yaitu agar dua nama Tokoh Islam yang sangat dicintai oleh umat Islam yaitu Dr. Habib Salim Segaf Aljufri atau Ustadz Abdul Somad salah satunya dipilih untuk menjadi Cawapres pendamping Prabowo.

Karena itu Prabowo dan Koalisinya wajib untuk menerima salah satu dari Cawapres yang dipilih oleh Ulama yaitu Habib Salim Segaf Aljufri dan Ustadz Abdul Somad. Dan apabila permintaan para Ulama tidak dipatuhi, maka Prabowo terancam ditinggalkan oleh Umat Islam.

Karena hasiI Ijtima' Ulama itu satu paket. Bila Cawapres dilepaskan, maka Ulama akan mengambil figur yang baru sebagai Capres - Cawapres.