Sama-Sama Di Surabaya, Deklarasi #2019GP Dihadang, #2019TetapJokowi Aman
Senin, 27 Agustus 2018
Faktakini.com, Jakarta - Berbeda dengan Deklarasi #2019GantiPresiden di sekitar Tugu Pahlawan Surabaya, Ahad (26/8/2018) yang dihadang preman dan aparat, tiga hari sebelumnya di kota yang sama Deklarasi kubu #2019TetapJokowi aman-aman saja tak ada yang mengusik apalagi menghadang.
Deklarasi dukungan untuk calon presiden dan calon wakil presiden Joko Widodo - Ma'ruf Amin ini dilakukan pada hari Kamis (23/8/2018), kelompok relawan yang mengatasnamakan diri mereka sebagai Cakra 19 Jawa Timur melakukan deklarasi menyatakan dukungan pada pasangan Joko Widodo - Ma'ruf Amin di bilangan Jalan Darmokali Surabaya.
Dalam deklarasi dukungan yang terdiri dari pensiunan tentara itu, turut dihadiri Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indonesia, Luhut Binsar Panjaitan.
Selain itu juga dihadiri oleh sejumlah kelompok relawan seperti relawan Lanusa Jawa Timur, kelompok relawan Rumah Kreasi Indonesia Hebat (RKIH), Barisan Relawan Jokowi for presiden atau Bara JP, serta barisan Gus Sholah atau Baguss.
Serta tampak hadir pula komunitas driver online roda dua maupun roda empat, tim relawan RGS Jawa Timur, Relawan Projo dan lain-lain.
Luhut sendiri mengaku hadir lantaran diundang oleh Ketua Cakra 19 Jawa Timur yaitu Istu Hari Subagyo yang merupakan juniornya saat menjadi tentara dahulu.
"Saya datang ke sini karena diundang oleh Pak Istu. Sebagai senior tentu saya senang sekali. Saya rasa deklarasi ini, pilihan mereka semua dari 38 kota di Jawa Timur adalah pikiran yang sangat benar untuk negara dengan mendukung bapak Jokowi dan Bapak Ma'ruf Amin," kata Luhut.
Dia mengatakan kalau pun ada perbedaan pilihan dalam Pilpres, harus disikapi dengan lapang dada. Sama seperti saat minum kopi ada pula yang minum teh, tidak perlu berkelahi karema berbeda pilihan.
Perbedaan adalah suatu yang lumrah dan wajar, dan yang terpenting tujuannya adalah sama-sama bersaudara.
Namun anehnya fakta dilapangan menunjukkan sebaliknya. Acara Deklarasi #2019GantiPresiden selalu dihadang dan dipersekusi dimana-mana.
Bahkan Hajjah Neno Warisman bagai dijadikan seorang Teroris dihadang dan diuber dimana-mana dan dipulangkan paksa ke Jakarta dari Pekanbaru Riau oleh aparat pada hari Sabtu malam (25/8/2018).
Foto: Luhut Binsar Panjaitan saat foto bersama Projo beberapa waktu lalu
Sumber: Tribunnews