Sayyid Idrus Ali Al Habsyi: Tuduhan Seputar Islam Tersebar Dengan Pedang

Kamis, 23 Agustus 2018

Tuduhan Seputar Islam Tersebar dgn Pedang:

(Sayyid Idrus Ali al Habsyi S Fil,i Wakil Ketua Lembaga Da'wah FPI Pusat / Pimp MT. Sabilun Najah)

Banyak tuduhan dari kaum orientalis dan orang2 liberalis bahwa Islam adl agama yg tersebar melalui pedang atau yg lebih parah lagi Islam di tuduh sebagai penjajah yg memaksakan bagi penduduk setempat utk masuk ke dlm Islam. Kebohongan2 tersebut yg ingin menyudutkan Islam di bantah oleh ajaran2 Islam itu sendiri.

Untuk mereka yg menyatakan Islam tersebar dgn pedang, kami sampaikan bahwa pedang bs saja menaklukan tanah dan menjajah suatu negeri, tetapi pedang tdk bs menaklukan hati.

Sejarah juga membuktikan sebagian besar negara2 Islam saat ini tdk pernah di masuki melalui perang apalagi memaksakan utk mereka masuk dlm agama Islam, ini jelas bertentangan dgn al Qur'an. Allah Swt berfirman: tidak ada paksaan utk masuk dlm agama islam (al Baqarah 256).

Kita bisa liat bagaimana Islam masuk ke Nusantara (Indonesia, Malaysia, Thailand, filipina dll) tdk lain dan tidak buka Islam masuk ke nusantara melalui para da'i2 atau ulama2 yg berasal dari Hadromaut Yaman Selatan, mereka berdawah, akhlak yg baik dan dgn ketulusan iman yg pada akhirnya mereka bs diterima dan di cintai oleh masyarakat setempat dan akhirnya mereka masuk Islam secara pribadi atau golongan.

Begitu juga di negara2 Afrika, Islam tersebar melalui tarekat2 tasawuf, melalui persinggungan dgn kaum muslimin serta pengaruh perilaku dan etika mereka yg pd akhir nya Islam bs diterima. Seperti Mesir misalnya bagaimana di zaman Amirul Mukminin Sayyidina Umar bin Khattab memberikan keadilan kpd seorang yg beragama kristen qibthi yg telah di perlakukan dgn tidak adil oleh seorang putra dari gubernur Mesir Amr bin Ash dan Sayyidina Umar mengucapkan kata2 monumental kpd Amr bin Ash, " Kenapa kalian memperbudak manusia sementara mereka di lahirkan dlm keadaan merdeka.

Mungkin ada yg memandang bahwa penakhlukan / peperangan yg dilakukan oleh Khulafurrasyidin dan para sahabat sesudahnya serta para tabi'in , seperti perang melawan pasukan Persia dan Romawi, penaklukan Syam, Mesir, Afrika Utara dll, dipandang sebagai agresi militer utk perluasan wilayah.?

Perlu diketahui bahwa penaklukan2 tersebut terjadi karena para penguasa2 atau raja2 setempat menjadi penghalang kuat bagi sampainya da'wah Islam yg universal kpd rakyat mereka. Oleh karena itu ketika Rasulullah Saw mengirim surat kpd penguasa setempat utk memperkenalkan Islam dan mengajak utk masuk dlm agama Islam, maka para penguasa tersebut menjadi murka dan geram dan tdk seorangpun dari mereka rakyatnya boleh berpikir utk memeluk agama lain selama tdk ada izin dari kisra, kaisar, raja.

Pernyataan ini diperkuat dgn realita fakta bahwasanya ketika kisra (raja persia) mendapat surat dari Muhammad Rasulullah SAW yg mengajak utk masuk dlm Islam, maka kisra tersebut murka dan geram sehingga ia memerintahkan kpd seseorang utk membunuh Rasulullah SAW dan membawanya kpd kisra sebagai tawanan. Dan tidak sampai disitu gangguan dan intimidasi terhadap dakwah Islam dimulai sejak periode Rasulullah SAW, beberapa delegasi Rasulullah SAW yg diutus oleh Rasulullah SAW utk membawa surat dakwah kpd mereka, delegasi tersubut dibunuh.

Padahal dlm Islam tdk memboleh membunuh delegasi / utusan. Dan juga perlu diketahui bahwa kekaisaran Romawi mengumpulkan kekuatan militer dan menyerukan utk seluruh pengikutnya dari kabila2 Arab utk melakukan tindakan provokatif dan menantang, bahkan mereka ingin menyerang Madinah, karena situasi dan kondisi inilah maka terjadilah perang Mu' tah dan perang Tabuk.

Mereka yg mempelajari sirah Nabi SAW pasti menyimpulkan bahwa Nabi SAW sekalipun tidak pernah memaksa seseorang pun utk masuk Islam. Nabi memerangi orang yang memeranginya, berdamai dgn mereka yg melakukan perjanjian damai, tidak memerangi selama mereka tetap memegang teguh perjanjian. Bahkan Allah SWT memerintahkan Nabi utk tetap setia terhadap perjanjian itu. Allah SWT berfirman (" Maka selama mereka teguh kepada kalian, maka kalian harus teguh kepada mereka. At taubah 7).

Seperti Nabi saat datang ke Madinah, Nabi segera melakukan kesepakatan2 damai dgn kelompok Yahudi disana dan menghormati keberadaan mereka,. Dan ketika mereka memerangi Nabi dan melanggar perjanjian, memulai perang, maka Nabi SAW memerangi mereka.

Demikian pula selama 10 tahun, Nabi melakukan gencatan senjata dgn kafir quraish, selama itu pula Nabi tdk pernah memulai perang. Namun ketika gencatan senjata dilanggar oleh kafir quraish, maka Nabi baru memerangi mereka. Sebelumnya merekalah yg memerangi Nabi SAW.

Hukum wajib jihad adalah wasa'il atau jalan bukan hukum maqosid atau tujuan. Sebab tujuan perang adl memberi petunjuk dan mati syahid. Sementara membunuh org kafir sama sekali bukan tujuan , sehingga andai menyampaikan hidayah kpd mereka dpt dilakukan dgn dalil, argumentasi dan hujjah, tanpa perang, tentu lebih utama dari pada perang.

Maka dari itu Rasulullah Saw bersabda (" Janganlah kalian berharap bertemu musuh, berdoalah kpd Allah akan keselamatan. Namun jika kalian bertemu dgn musuh, maka bersabarlah atau dgn makna hadapilah dgn ketegaran dan ketahuilah bahwa surga berada di bawah naungan pedang"). Dari Hadist ini kt bs simpulkan bahwa Nabi tdk memerintahkan kita utk mencari cari musuh, akan tetapi apabila musuh dateng sendiri hendak ingin memerangi kita, maka kita tidak boleh diam, kt harus bela diri dari serangan musuh.

Adapun yg di maksud dgn surga ada di bawah naungan pedang maksud nya apabila kita mati utk membela diri kita atau agama kita atau bangsa kita maka Allah SWT akan memberikan org tersebut surga

Maka dari itu kita musti paham tujuan2 perang dalam Islam, supaya tidak terjadi salah paham tentang ajaran jihad dlm Islam. Tujuan2 perang dlm Islam ialah:

- PERTAMA: Islam melakukan peperangan sebagai pembelaan diri. Sebagaimana firman Allah SWT (" Dan perangilah di jln Allah orang2 yg memerangi kamu, tetapi janganlah kamu melampaui batas karena sesungguhnya Allah SWT tdk suka orang2 yg melampaui batas al Baqoroh 190). Di surat lain Allah SWT jg berfirman (" Dan jika mereka condong kpd perdamaian , maka condonglah kepadanya dan bertawakkallah kpd Allah. Sesungguhnya dia lah yg maha mendengar lagi maha mengetahui al Anfal 61). Begitu juga Rasulullah SAW bersabda: (Janganlah kamu berharap bertemu dgn musuh, berdoalah keselamatan kpd Allah SWT.

Namun jika kalian bertemu dgn musuh maka bersabarlah dan ketahuilah bahwa surga berada di bawah naungan pedang). Jadi dlm Hadist ini jelas Nabi SAW melarang kita utk mencari musuh, akan tetapi jika musuh dateng utk menyerang kita maka hadapilah dgn penuh keteguhan yaitu jgn kalian mundur dlm menghadapi nya, dan adapun yg di maksud dgn surga ada di bawah kilauan pedang kalian makna nya jika kita mati utk bela diri kita atau bela agama atau bela tanah air kita maka kita akan mendapatkan surga dari Allah SWT.

KEDUA: Tujuan perang dlm Islam utk mencegah perlakuan semena mena, yaitu utk menangkal tindakan semena mena dgn kekuatan, baik tindakan tersebut ditujukan pada agama ataupun negeri. Tindakan semena mena terhadap agama misalnya mengganggu kaum muslimin karena keyakinan yg mereka peluk, dakwah Islam dihadang dan dilarang dan para dai Islam di siksa.

KETIGA: Pelajaran bagi mereka yg melanggar perjanjian. Di antars tujuan perang dlm Islam adalah memberikan pelajaran bagi mereka yg tdk menghormati dan menjaga perjanjian. Bagi orang2 seperti ini ketia perjanjian sejalur dgn kepentingan mereka maka perjanjian akan tetap mereka jaga dan pelihara, namun jika mereka memiliki kekuatan, janji pun mereka lemparkan, mereka injak injak dan tidak lagi menjaga perjanjian.

Seperti ketika Rasulullah SAW hijrah ke kota Madinah, Maka Rasulullah SAW mengadakan perjanjian dgn kelompok orang2 Yahudi dan Rasulullah SAW menetapkan serangkaian hak dan kewajiban kedua belah pihak dan diharuskan utk saling menghormati dan saling membantu dan membela terhadap segala bentuk serangan terhadap Madinah dari luar.

Namun kabilah2 Yahudi melanggar janji, dan pada akhirnya Rasulullah SAW dan para sahabat pun terpaksa memerangi mereka. Sebagaimana Allah SWT berfirman ( Yaitu orang2 yg kamu telah mengambil perjanjian dari mereka, sesudah itu mereka mengkhianati janji nya pd setiap kali nya, dan mereka tidak takut akibat akibat nya. Al Anfal 56).