Ternyata Banyak Presiden Di Dunia Berstatus Lajang
Jum'at, 3 Agustus 2018
Faktakini.com
Di beberapa negara tenyara tidak semua presidennya memilih hidup berkeluarga. Mereka memegang tampuk pemerintahan dalam keadaan lajang. Nah, berikut ini para presiden yang melajang seperti yang dilansir dari Global Post dan Wikipedia:
● Benigno Simeon Cojuangco Aquino III alias Noynoy
Menjabat presiden Filipina sejak 30 Juni 2010. Presiden Filipina pertama yang berstatus lajang dan tidak punya anak. Mendambakan istri yang berusia minimal 10 tahun lebih muda agar bisa mendapat banyak keturunan. Tidak mengonsumsi minuman beralkohol, tapi perokok berat. Dijuluki playboy karena sering berganti-ganti pasangan. Kali terakhir dikabarkan menjalin hubungan asmara dengan host televisi asal Korea Selatan Grace Lee.
Benigno Aquino III, presiden ke-15 Filipina atau lebih akrab dengan panggilan Noynoy. Pria berusia 50 tahun itu, ketika dilantik dan menjabat presiden menggantikan Gloria Maccapagal Arroyo masih berstatus lajang.
Anak dari Benigno Aquino yang ditembak mati ketika baru pulang dari pengasingannya di Amerika oleh rezim Ferdinand Marcos. Ketika itu Noynoy baru berusia 23 tahun, lalu tumbangnya Marcos dalam gerakan rakyat, mengantarkan ibunya Qorazon Aquino menjadi presiden Filipina.
Benigno Aquino III, Presiden Filipina
Dari awal dia sudah bertekad akan melajang sampai akhir masa jabatannya 2016 nanti. Dia punya pesan kepada para perempuan, ia tidak akan tinggalkan kursi kepresidenan hanya demi cinta. Hal itu ditegaskan juga oleh keluarganya. Walaupun belakangan dia didera kabar tentang kedekatannya dengan beberapa perempuan.
Terakhir dia dekat dengan Grace Lee, seorang penyiar dan presenter televisi di Filipina berusia 29 tahun kelahiran Soul, Korea Selatan. Kok bisa, sang presiden yang bolak-balik patah hati itu terpikat Lee sih, ya gimana nggak lah, Lee itu salah satu juara kontes kecantikan Miss Chinese International di Hong Kong dan masuk dalam daftar 100 wanita terseksi versi majalah FHM tahun 2010.
● Mark Rutte
Mark Rutte PM Belanda adalah laki-laki kelahiran tahun 1967. Dia adalah Perdana Menteri Belanda Mark Rutte. Usianya baru 47 tahun ketika ia terpilih dan memulai tugasnya sebagai perdana menteri Oktober 2010 lalu.
Selain pintar, ganteng, menyukai sejarah, pandai main piano, Rutte juga penyuka nasi goreng dan kuliner Indonesia lainnya. Bukan hanya itu, Rutte adalah pribadi yang berjiwa sosial tinggi dan penuh kepedulian. Walaupun sudah jadi perdana menteri, setiap pekan dia masih menyempatkan menjadi guru tamu di Varias College (Johan de Witt Scholengroep) Den Haag
Dia nnggak asing sama Indonesia. Karena orangtuanya, Izaak Rutted an Hermina Cornelia Dilling dulu lama di Batavia. Ayahnya salah seorang kepala cabang perusahaan dagang dan ibunya seorang sekretaris.
● Park Geun-hye
Presiden perempuan pertama Korea Selatan (Korsel) setelah seribu tahun tanpa pemimpin perempuan. Menjabat sejak 25 Februari 2015 sampai sekarang. Memutuskan tidak menikah karena merasa sudah menikah dengan negaranya. Putri mantan Presiden Park Chung-hee. Menjadi ibu negara pada 1974, menggantikan posisi sang ibu yang ditembak mati simpatisan Korut. Saat itu dia masih berusia 22 tahun.
● Dalia Grybauskaite
Presiden perempuan pertama Lithuania. Sekaligus presiden pertama yang terpilih untuk menjabat dua periode berturut-turut. Pemegang sabuk hitam karate. Sempat diisukan sebagai lesbian karena tak menikah. Berikan separo gajinya untuk penghematan negara. Tak memiliki saudara maupun anak di luar nikah. Menguasai empat bahasa asing.
● Juan Evo Morales Ayma
Menjabat presiden Bolivia sejak 22 Januari 2006 sampai sekarang. Presiden Bolivia pertama dari suku Indian Aymara. Menunjuk kakak perempuan tertuanya, Esther Morales Ayma, sebagai ibu negara. Memutuskan tidak menikah sejak sekitar dua dekade lalu.
Memiliki tiga anak dari tiga perempuan berbeda. Baru saja kalah dalam referendum amandemen legislasi yang bisa membuat dia mencalonkan diri lagi sebagai presiden untuk kali keempat berturut-turut.
● Tsai Ing-wen
Presiden baru Taiwan Tsai Ing-wen masuk jajaran perempuan paling berpengaruh di dunia periode 2016 versi majalah Forbes.
Ia langsung bertengger di posisi ke-17 dari 100 perempuan paling berpengaruh, atau berada di urutan keenam dari 26 perempuan pemimpin politik dunia. Padahal, kiprah kepemimpinannya masih seumur jagung.
Berdasarkan pertimbangan , Rabu (8/6/216), Tsai Ing-wen merupakan presiden pertama yang berasal dari kalangan profesor, bukan melalui jalur berkarier di dunia politik. Secara latar belakang, perempuan kelahiran 31 Agustus 1956 itu juga sama sekali tidak terlahir dari keluarga yang bergelut di dunia politik.
Tsai Ing-Wen terbilang mengawali karier politiknya dari nol. Sejak lulus dari Universitas Hukum Taipei dan mendapat gelar profesor pada 1993, presiden lajang pertama Taiwan ini aktif menduduki sejumlah jabatan dalam pemerintahan yang saat itu dipimpin Partai Kuomintang (KMT).
Dan masih banyak lagi Presiden lajang lainnya di dunia.
Nah.. jadi ternyata banyak kok pemimpin negara, entah itu presiden atau perdana menteri yang lajang. Belum punya istri atau tidak punya istri. Rasanya tidak menjadi masalah besar juga ya.
Sebagai contoh, Beniqno Aquino dalam beberapa survei, menyatakan kinerjanya baik, tingkat kepuasan masyarakat tinggi, popularitasnya juga tetap baik.
Bahkan ketika Filipina dihantam topan Haiyan yang menewaskan setidaknya 6.200 orang dan menyebabkan kerugian miliaran peso, Aquino dipuji karena mampu menangani dengan ‘sangat baik’.
Trus first lady-nya capres Prabowo gimana? Begitu serangan para pembencinya. Ya, sekali lagi, jodoh itu kan hanya Allah yang punya kuasa. Manusia tinggal berusaha, mengiringi dengan doa, lalu menyerahkan semuanya kepada sang pemilik segalanya.
Presiden, perdana menteri, apalagi baru calon presiden, meski orang VVIP dalam negaranya, dia tetaplah manusia yang daya upayanya tetap dalam kendali Tuhan. Bukan dalam kendali ketua partainya, cukongnya, atau tim suksesnya.
Foto: Benigno Simeon Cojuangco Aquino III alias Noynoy Presiden Filipina 2010 - 2016
*dari berbagai sumber
Faktakini.com
Di beberapa negara tenyara tidak semua presidennya memilih hidup berkeluarga. Mereka memegang tampuk pemerintahan dalam keadaan lajang. Nah, berikut ini para presiden yang melajang seperti yang dilansir dari Global Post dan Wikipedia:
● Benigno Simeon Cojuangco Aquino III alias Noynoy
Menjabat presiden Filipina sejak 30 Juni 2010. Presiden Filipina pertama yang berstatus lajang dan tidak punya anak. Mendambakan istri yang berusia minimal 10 tahun lebih muda agar bisa mendapat banyak keturunan. Tidak mengonsumsi minuman beralkohol, tapi perokok berat. Dijuluki playboy karena sering berganti-ganti pasangan. Kali terakhir dikabarkan menjalin hubungan asmara dengan host televisi asal Korea Selatan Grace Lee.
Benigno Aquino III, presiden ke-15 Filipina atau lebih akrab dengan panggilan Noynoy. Pria berusia 50 tahun itu, ketika dilantik dan menjabat presiden menggantikan Gloria Maccapagal Arroyo masih berstatus lajang.
Anak dari Benigno Aquino yang ditembak mati ketika baru pulang dari pengasingannya di Amerika oleh rezim Ferdinand Marcos. Ketika itu Noynoy baru berusia 23 tahun, lalu tumbangnya Marcos dalam gerakan rakyat, mengantarkan ibunya Qorazon Aquino menjadi presiden Filipina.
Benigno Aquino III, Presiden Filipina
Dari awal dia sudah bertekad akan melajang sampai akhir masa jabatannya 2016 nanti. Dia punya pesan kepada para perempuan, ia tidak akan tinggalkan kursi kepresidenan hanya demi cinta. Hal itu ditegaskan juga oleh keluarganya. Walaupun belakangan dia didera kabar tentang kedekatannya dengan beberapa perempuan.
Terakhir dia dekat dengan Grace Lee, seorang penyiar dan presenter televisi di Filipina berusia 29 tahun kelahiran Soul, Korea Selatan. Kok bisa, sang presiden yang bolak-balik patah hati itu terpikat Lee sih, ya gimana nggak lah, Lee itu salah satu juara kontes kecantikan Miss Chinese International di Hong Kong dan masuk dalam daftar 100 wanita terseksi versi majalah FHM tahun 2010.
● Mark Rutte
Mark Rutte PM Belanda adalah laki-laki kelahiran tahun 1967. Dia adalah Perdana Menteri Belanda Mark Rutte. Usianya baru 47 tahun ketika ia terpilih dan memulai tugasnya sebagai perdana menteri Oktober 2010 lalu.
Selain pintar, ganteng, menyukai sejarah, pandai main piano, Rutte juga penyuka nasi goreng dan kuliner Indonesia lainnya. Bukan hanya itu, Rutte adalah pribadi yang berjiwa sosial tinggi dan penuh kepedulian. Walaupun sudah jadi perdana menteri, setiap pekan dia masih menyempatkan menjadi guru tamu di Varias College (Johan de Witt Scholengroep) Den Haag
Dia nnggak asing sama Indonesia. Karena orangtuanya, Izaak Rutted an Hermina Cornelia Dilling dulu lama di Batavia. Ayahnya salah seorang kepala cabang perusahaan dagang dan ibunya seorang sekretaris.
● Park Geun-hye
Presiden perempuan pertama Korea Selatan (Korsel) setelah seribu tahun tanpa pemimpin perempuan. Menjabat sejak 25 Februari 2015 sampai sekarang. Memutuskan tidak menikah karena merasa sudah menikah dengan negaranya. Putri mantan Presiden Park Chung-hee. Menjadi ibu negara pada 1974, menggantikan posisi sang ibu yang ditembak mati simpatisan Korut. Saat itu dia masih berusia 22 tahun.
● Dalia Grybauskaite
Presiden perempuan pertama Lithuania. Sekaligus presiden pertama yang terpilih untuk menjabat dua periode berturut-turut. Pemegang sabuk hitam karate. Sempat diisukan sebagai lesbian karena tak menikah. Berikan separo gajinya untuk penghematan negara. Tak memiliki saudara maupun anak di luar nikah. Menguasai empat bahasa asing.
● Juan Evo Morales Ayma
Menjabat presiden Bolivia sejak 22 Januari 2006 sampai sekarang. Presiden Bolivia pertama dari suku Indian Aymara. Menunjuk kakak perempuan tertuanya, Esther Morales Ayma, sebagai ibu negara. Memutuskan tidak menikah sejak sekitar dua dekade lalu.
Memiliki tiga anak dari tiga perempuan berbeda. Baru saja kalah dalam referendum amandemen legislasi yang bisa membuat dia mencalonkan diri lagi sebagai presiden untuk kali keempat berturut-turut.
● Tsai Ing-wen
Presiden baru Taiwan Tsai Ing-wen masuk jajaran perempuan paling berpengaruh di dunia periode 2016 versi majalah Forbes.
Ia langsung bertengger di posisi ke-17 dari 100 perempuan paling berpengaruh, atau berada di urutan keenam dari 26 perempuan pemimpin politik dunia. Padahal, kiprah kepemimpinannya masih seumur jagung.
Berdasarkan pertimbangan , Rabu (8/6/216), Tsai Ing-wen merupakan presiden pertama yang berasal dari kalangan profesor, bukan melalui jalur berkarier di dunia politik. Secara latar belakang, perempuan kelahiran 31 Agustus 1956 itu juga sama sekali tidak terlahir dari keluarga yang bergelut di dunia politik.
Tsai Ing-Wen terbilang mengawali karier politiknya dari nol. Sejak lulus dari Universitas Hukum Taipei dan mendapat gelar profesor pada 1993, presiden lajang pertama Taiwan ini aktif menduduki sejumlah jabatan dalam pemerintahan yang saat itu dipimpin Partai Kuomintang (KMT).
Dan masih banyak lagi Presiden lajang lainnya di dunia.
Nah.. jadi ternyata banyak kok pemimpin negara, entah itu presiden atau perdana menteri yang lajang. Belum punya istri atau tidak punya istri. Rasanya tidak menjadi masalah besar juga ya.
Sebagai contoh, Beniqno Aquino dalam beberapa survei, menyatakan kinerjanya baik, tingkat kepuasan masyarakat tinggi, popularitasnya juga tetap baik.
Bahkan ketika Filipina dihantam topan Haiyan yang menewaskan setidaknya 6.200 orang dan menyebabkan kerugian miliaran peso, Aquino dipuji karena mampu menangani dengan ‘sangat baik’.
Trus first lady-nya capres Prabowo gimana? Begitu serangan para pembencinya. Ya, sekali lagi, jodoh itu kan hanya Allah yang punya kuasa. Manusia tinggal berusaha, mengiringi dengan doa, lalu menyerahkan semuanya kepada sang pemilik segalanya.
Presiden, perdana menteri, apalagi baru calon presiden, meski orang VVIP dalam negaranya, dia tetaplah manusia yang daya upayanya tetap dalam kendali Tuhan. Bukan dalam kendali ketua partainya, cukongnya, atau tim suksesnya.
Foto: Benigno Simeon Cojuangco Aquino III alias Noynoy Presiden Filipina 2010 - 2016
*dari berbagai sumber