Demo Beri Rapor Merah Jokowi, Mahasiswa Medan Heran Kenapa Dipukuli

Jum'at, 21 September 2018

Faktakini.com, Medan - Aksi demonstrasi Mahasiswa di berbagai daerah untuk mengkritisi kebijakan pemerintah masih terus berlanjut.

Termasuk di Medan ratusan mahasiswa dari organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) berunjukrasa di depan Kantor DPRD Sumut, Kamis (20/9/2018) yang akhirnya berujung ricuh.

Bahkan seorang dari demonstran sampai terluka dan berlumuran darah menahan rasa sakit di bagian wajahnya diduga terkena hantaman benda keras.

Wajahnya tampak bonyok, sambil memegangi wajahnya mahasiswa tersebut mengaku hanya berdiri dan tidak ikut berdemo, namun tiba-tiba dipukul aparat polisi.

Dia mengaku anak tentara dan hanya berdiri di depan kantor DPRD tapi kenapa masih dipukul oleh aparat. "Ayahku aparat, ayahku tentara, kenapa Polisi ikut mukul," teriaknya.

Seorang teman disebelahnya menimpali kalau aksi yang mereka lakukan sebenarnya berlangsung damai. Namun situasi kemudian tidak terkendali hingga menjadi ricuh.

"Demi Allah aku berdiri, megang pagar pun aku tidak. Kenapa aku dipukul," katanya lagi.

Sementara seorang polisi yang berpakaian anti huru hara yang berdiri di depannya berusaha mencairkan situasi. Dia menyuruh awak media yang merekam mahasiswa terluka itu untuk minggir.

Sebelumnya unjuk rasa mahasiswa di Medan berlangsung ricuh, mereka memberi rapor merah kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.

Alasannya mereka berdemo karena Jokowi dianggap gagal dalam melaksanakan amanah yang telah dimandatkan oleh Rakyat Indonesia.

"Pemerintah harus segera menyelesaikan seluruh pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia. Kemudian mendesak pemerintah untuk menyelesaikan segala konflik agraria yang ada di Indonesia," kata Ketua HMI Cabang Medan, Angga Saputra, di DPRD Sumut, Kamis (20/9/2018)

"Kita juga meminta kepada pemerintah untuk mengehentikan segala bentuk impor khususnya dalam hal pangan, yang dianggap berlebihan dan dapat merugikan masyarakat kalangan bawah serta para petani lokal," sambungnya.

Sumber: Tribunnews