Habib Mustofa Alaydrus: Ini Zaman Fitnah, Orang Berbuat Baik Malah Dianggap Makar
Selasa, 11 September 2018
Faktakini.com, Jakarta - Hari ini, Selasa (11/9/2018) pagi berlangsung acara Peringatan Tahun Baru Islam 1440 H di kediaman Habib Cholid bin Tohir Alhabsyi, Tebet Jakarta Selatan.
Acara ini dihadiri oleh Sayyidil Walid Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf, Habib Ali bin Muhammad Alhaddad (Alhawi Condet), Habib Hud bin Muhammad Bagir Alatas, Habib Muhammad bin Hussein Alaydrus, Habib Mustofa bin Abdullah Alaydrus, Habib Hasan bin Ali Akaff serta para Habaib dan Jama'ah lainnya.
Setelah diawali dengan pembacaan tahlil, dzikir, sholawat, qosidah dan maulid, acara diisi dengan pemberian Tausiyah.
Habib Muhammad bin Hussein Alaydrus dalam ceramahnya menyatakan kita harus terus memohon kepada Allah SWT agar dapat memanfaatkan hidup kita untuk kebaikan, karena waktu sangat cepat berlalu.
"Kita harus ikuti perjalanan orang-orang Sholeh, maka akan selamat kita di dunia. Kita ikuti Habaib-Habaib insya Allah antum akan selamat," ucap Habib Muhammad.
"Di akhir zaman ini kita harus terus ikuti Habaib, komando satu, insya Allah selamat. Dan jangan tinggalkan Qiyamul Lail, bangun di waktu malam untuk menunaikan Sholat Tahajjud, walaupun hanya satu roka'at."
Sebagai penceramah kedua sekaligus penutup adalah pimpinan Majelis Dzikir Syamsyi Syumus, Habib Mustofa bib Abdullah Alaydrus.
Dalam ceramahnya Habib Mustofa menceritakan tentang peristiwa hijrahnya Rasulullah SAW. Habib Mustofa menceritakan bahwa di kota Mekkah, kaum Kafiq Quraisy setiap hari selalu mengganggu Rasulullah SAW. Dan semakin hari gangguan dan ancaman itu semakin besar.
Dan klimaks terhadap gangguan itu adalah 11 pemuda qabilah bersekongkol untuk membunuh Nabi Muhammad SAW, kecuali qabilah Bani Hasyim, sukunya Nabi Muhammad SAW. Karena itu atas perintah dab izin Allah SWT, Rasulullah pun hijrah dari Mekkah ke Madinah.
"Dua figur yang menonjol dalam peristiwa hijrahnya Rasulullah SAW adalah Sayidina Ali bin Abi Thalib dan Sayidina Abubakar Ash-Shiddiq", kata Habib Musthofa.
Habib Musthofa yang bersahabat baik dengan Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab ini menyatakan 1 Muharram bukan cuma sekedar Tahun Baru Islam, tetapi itu hasil perjuangan hijrahnya Rasulullah SAW, dari Mekkah ke Madinah, dan pada zaman Sayidina Umar Kalender Islam bermula karena umat Islam ingin mandiri dan tidak tergantung kepada kalender lain.
Dari sini pulalah kalimat Laa ilaha ilallah, Muhammadur Rasulullah menggema ke seluruh dunia.
"Ini zaman fitnah, orang yang berbuat baik malah dianggap makar. Tahun 2019 ada kelompok yang memanfaatkan Al-Qur'an untuk kepentingan kelompoknya. Ulama didekati tetapi begitu urusan selesai maka Ulama ditinggalkan."
"Diantara Maghrib dan Isya' kita baca Al-Qur'an, matikan televisi, agar anak kita mengikuti. Mari kita hijrah dari yang sebelumnya kurang baik, berubah menjadi baik."
Faktakini.com, Jakarta - Hari ini, Selasa (11/9/2018) pagi berlangsung acara Peringatan Tahun Baru Islam 1440 H di kediaman Habib Cholid bin Tohir Alhabsyi, Tebet Jakarta Selatan.
Acara ini dihadiri oleh Sayyidil Walid Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf, Habib Ali bin Muhammad Alhaddad (Alhawi Condet), Habib Hud bin Muhammad Bagir Alatas, Habib Muhammad bin Hussein Alaydrus, Habib Mustofa bin Abdullah Alaydrus, Habib Hasan bin Ali Akaff serta para Habaib dan Jama'ah lainnya.
Setelah diawali dengan pembacaan tahlil, dzikir, sholawat, qosidah dan maulid, acara diisi dengan pemberian Tausiyah.
Habib Muhammad bin Hussein Alaydrus dalam ceramahnya menyatakan kita harus terus memohon kepada Allah SWT agar dapat memanfaatkan hidup kita untuk kebaikan, karena waktu sangat cepat berlalu.
"Kita harus ikuti perjalanan orang-orang Sholeh, maka akan selamat kita di dunia. Kita ikuti Habaib-Habaib insya Allah antum akan selamat," ucap Habib Muhammad.
"Di akhir zaman ini kita harus terus ikuti Habaib, komando satu, insya Allah selamat. Dan jangan tinggalkan Qiyamul Lail, bangun di waktu malam untuk menunaikan Sholat Tahajjud, walaupun hanya satu roka'at."
Sebagai penceramah kedua sekaligus penutup adalah pimpinan Majelis Dzikir Syamsyi Syumus, Habib Mustofa bib Abdullah Alaydrus.
Dalam ceramahnya Habib Mustofa menceritakan tentang peristiwa hijrahnya Rasulullah SAW. Habib Mustofa menceritakan bahwa di kota Mekkah, kaum Kafiq Quraisy setiap hari selalu mengganggu Rasulullah SAW. Dan semakin hari gangguan dan ancaman itu semakin besar.
Dan klimaks terhadap gangguan itu adalah 11 pemuda qabilah bersekongkol untuk membunuh Nabi Muhammad SAW, kecuali qabilah Bani Hasyim, sukunya Nabi Muhammad SAW. Karena itu atas perintah dab izin Allah SWT, Rasulullah pun hijrah dari Mekkah ke Madinah.
"Dua figur yang menonjol dalam peristiwa hijrahnya Rasulullah SAW adalah Sayidina Ali bin Abi Thalib dan Sayidina Abubakar Ash-Shiddiq", kata Habib Musthofa.
Habib Musthofa yang bersahabat baik dengan Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab ini menyatakan 1 Muharram bukan cuma sekedar Tahun Baru Islam, tetapi itu hasil perjuangan hijrahnya Rasulullah SAW, dari Mekkah ke Madinah, dan pada zaman Sayidina Umar Kalender Islam bermula karena umat Islam ingin mandiri dan tidak tergantung kepada kalender lain.
Dari sini pulalah kalimat Laa ilaha ilallah, Muhammadur Rasulullah menggema ke seluruh dunia.
"Ini zaman fitnah, orang yang berbuat baik malah dianggap makar. Tahun 2019 ada kelompok yang memanfaatkan Al-Qur'an untuk kepentingan kelompoknya. Ulama didekati tetapi begitu urusan selesai maka Ulama ditinggalkan."
"Diantara Maghrib dan Isya' kita baca Al-Qur'an, matikan televisi, agar anak kita mengikuti. Mari kita hijrah dari yang sebelumnya kurang baik, berubah menjadi baik."