Habiburokhman: Prabowo Kagum, Ijtima' Ulama Tak Ia Biayai Tapi Tulus Dukung Prabowo!

Selasa, 18 September 2018

Faktakini.com, Jakarta - Petinggi Partai Gerindra Habiburokhman turut menjadi pembicara pada acara ILC Tvone pada malam hari ini, Selasa (18/9/2018) yang mengambil Tema "Ijtima Ulama II & HRS Dukung Prabowo - Sandi: Perebutan Suara Umat Islam."

Habiburokhman menyatakan Prabowo sampsi bingung karena Ijtima' tidak ia biayai, tapi mendukung Prabowo dengan tulus.

Habiburokhman juga menyatakan bahwa Prabowo telah berusaha menemui Ustadz Abdul Somad (UAS) termasuk dengan mengirim utusannya demi untuk mengakomodasi rekomendasi Ijtima' I untuk memilih UAS sebagai Cawapres, tetapi UAS menyatakan tak bersedia jadi Cawapres, tapi bersedia berkampanye untuk Prabowo sebagai Capres.

"Sandiaga Uno bukan orang yang tidak dikenal oleh Ulama. Nama Sandi juga pernah masuk dalam tujuh nama yg diusulkan untuk memimpin Jakarta oleh kelompok Ulama seperti Ustadz Bachtiar Nasir dan lain-lain", kata Habiburokhman.

"Prabowo telah maksimal berupaya melaksanakan hasil Ijtima' Ulama. Tetapi ada Parlemetarial Tresshold dan lain-lain."

"Soal Ijtima' II, Pakta Integritas saya merinding bacanya. Nomor 1 saja isinya adalah Sanggup melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen."

Lanjut Habiburokhman, "Lalu poin 4: Memperharikan kebutuhan dan kepentingan umat beragama, baik umat islam maupun umat agama-agama lain yang diakui pemerintah Indonesia untuk menjaga persatuan nasional. Pakta Integritas Dari segi substansi sangat bagus, dari segi bahasa sangat indah."

Habiburokhman kemudian memyindir Kapitra Ampera yang kini berada di kubu rezim, dengan menyatakan masih adanya kriminalisasi Ulama, seperti "Ustadz akhir Zaman" Zulkifli Ali, Alfian Tanjung dan lain-lain.

Habiburokhman menyatakan Kapitra punya posisi bagus untuk membantu penyelesaian kasus-kasus itu. Habiburokhman juga menyampaikan bahwa ia membela Asma Dewi yang kemudian dijerat kasus padahal hanya me-re-tweet.