Hasil Ijtima Ulama 2: Momentum Sejarah Baru Dan Presiden Baru

Selasa, 18 September 2018

Faktakini.com

*Hasil Ijtima Ulama 2: Momentum Sejarah Baru Dan Presiden Baru.*

Oleh :

KH. DR. Abdurrahman Anwar
(Majelis Syuro DPP FPI & Tokoh Senior FPI)

Ketika bakal calon Presiden RI mengerucut kepada dua calon yakni Prabowo dan Jokowi, maka para ulama mengadakan Ijtima untuk mendapatkan keputusan yang terbaik.

Hasil Ijtima Ulama ke 1 mencalonkan Prabowo Subianto sebagai Calon Presidennya dan Habib Salim serta Ustadz Abdul Somad sebagai Calon Wakil Presidennya.

Sesuai situasi dan perkembangan politik yang berkembang, ternyata dengan berbagai alasan Habib Salim Al Jufri dan Ustadz Abdul Somad tidak diakomodir oleh Prabowo Subianto karena Prabowo menjadikan Sandiaga Uno sebagai Wakilnya.

Ijtima ke 2 diadakan kembali sebagai tindak tindak lanjut dari Ijtima ulama sebelumnya.

Dari hasil ijtima ke 2 menghasilkan beberapa kesepakatan antara Ulama dan Prabowo, antara lain ditandatanganinya 17 fakta integritas.

Dengan disodorkannya fakta integritas berarti dukungan Para Ulama ke Prabowo Subianto bukan asal mendukung atau bukan mendorong mobil mogok tetapi memiliki implikasi politik yang obyektif, berkarakter dan bermartabat.

Ulama satu komando di bawah Imam Besar Habib Rizieq Syihab akan mendukung penuh terhadap Prabowo-Sandiaga.

Proses dukungan Hasil Ijtima Ulama ke 2 menjadi konsekuensi logis bahwa Ulama akan mengawal Prabowo Subianto dari pencalonannya sampai beliau mengakhiri Jabatan Presiden lima Tahun kedepan.

Hasil Ijtima Ulama Ke 2 menjadi momentum baru, harapan baru dan cita cita baru bahwa 2019 ganti Presiden.