Kepung Kantor DPRD, Ribuan Mahasiswa NTB Menuntut Jokowi - JK Lengser
Senin, 17 September 2018
Faktakini.com, Mataram - Diperkirakan 1000 mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) Nusa Tenggara Barat mengepung kantor DPRD Prov. NTB menuntut untuk mencabut mandat kepresidenan Jokowi-Jk yang dianggap gagal membawa ekonomi Indonesia ke arah lebih baik. Senin, (17/9/2018).
“Kami minta Jokowi-JK untuk lengser dari jabatannya demi menyelamatkan ekonomi bangsa atas ketidakmampuan pemerintah sekarang untuk mengatasinya”. Teriak Pian Koordinator Lapangan Aksi.
Aksi yang bertema, ”Indonesia terpuruk, BEM UMMAT Menuntut” tersebut menilai pemerintah lemah dalam mengatasi ekonomi. Sehingga Presiden Mahasiswa meminta kepada wakil rakyat DPRD NTB untuk melakukan rapat paripurna guna menarik mandat Jokowi-JK atas aspirasi mahasiswa yang ada di NTB khususnya mahasiswa UMMAT.
Selain melemahnya rupiah yang berdampak inflasi, mahasiswa menyesalkan adanya Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kota Mataram yang mensiasati dana bantuan korban gempa. Janji pemerintah sampai saat ini belum merealisasikan bantuan untuk korban gempa Lombok.
Mahasiswa terus menggenjot agar Jokowi-JK turun dari jabatannya dan mengancam akan turun secara besar-besaran di depan Istana bersama mahasiswa seluruh Indonesia jika persoalan rupiah tidak dapat teratasi (depresiasi) sampai tanggal 20 September 2018.
“Kedaulatan ekonomi harus ditegakkan. Nasionalisasi aset Negara segera terwujudkan. Impor yang berlebihan pun harus diminimalisir”. Ungkap Adi Ardiansyah Presiden Mahasiswa UMMAT.
Sampai saat ini nilai tukar rupiah masih berada diposisi Rp. 14.890,75 yang sebelumnya sampai menginjak Rp. 15.000. Hanya beberapa poin penurunan yang diaggap mahasiswa masih melemah sehingga menunjukkan kelemahan ekonomi Indonesia.
"Meski yang diperkirakan 1000 orang yang hadir dalam aksi tersebut, BEM UMMAT bersyukur atas kekompakan masa karena diplanning menurunkan 2000 masa namun hanya sedemkian yang dapat dikonsolidasi." Tutup Pian.
Sumber: qowamuna.com
Faktakini.com, Mataram - Diperkirakan 1000 mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) Nusa Tenggara Barat mengepung kantor DPRD Prov. NTB menuntut untuk mencabut mandat kepresidenan Jokowi-Jk yang dianggap gagal membawa ekonomi Indonesia ke arah lebih baik. Senin, (17/9/2018).
“Kami minta Jokowi-JK untuk lengser dari jabatannya demi menyelamatkan ekonomi bangsa atas ketidakmampuan pemerintah sekarang untuk mengatasinya”. Teriak Pian Koordinator Lapangan Aksi.
Aksi yang bertema, ”Indonesia terpuruk, BEM UMMAT Menuntut” tersebut menilai pemerintah lemah dalam mengatasi ekonomi. Sehingga Presiden Mahasiswa meminta kepada wakil rakyat DPRD NTB untuk melakukan rapat paripurna guna menarik mandat Jokowi-JK atas aspirasi mahasiswa yang ada di NTB khususnya mahasiswa UMMAT.
Selain melemahnya rupiah yang berdampak inflasi, mahasiswa menyesalkan adanya Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kota Mataram yang mensiasati dana bantuan korban gempa. Janji pemerintah sampai saat ini belum merealisasikan bantuan untuk korban gempa Lombok.
Mahasiswa terus menggenjot agar Jokowi-JK turun dari jabatannya dan mengancam akan turun secara besar-besaran di depan Istana bersama mahasiswa seluruh Indonesia jika persoalan rupiah tidak dapat teratasi (depresiasi) sampai tanggal 20 September 2018.
“Kedaulatan ekonomi harus ditegakkan. Nasionalisasi aset Negara segera terwujudkan. Impor yang berlebihan pun harus diminimalisir”. Ungkap Adi Ardiansyah Presiden Mahasiswa UMMAT.
Sampai saat ini nilai tukar rupiah masih berada diposisi Rp. 14.890,75 yang sebelumnya sampai menginjak Rp. 15.000. Hanya beberapa poin penurunan yang diaggap mahasiswa masih melemah sehingga menunjukkan kelemahan ekonomi Indonesia.
"Meski yang diperkirakan 1000 orang yang hadir dalam aksi tersebut, BEM UMMAT bersyukur atas kekompakan masa karena diplanning menurunkan 2000 masa namun hanya sedemkian yang dapat dikonsolidasi." Tutup Pian.
Sumber: qowamuna.com