Lebih Senior Dari Kyai Ma'ruf, Sesepuh NU KH Syukron Makmun: Prabowo - Sandi Saya Sumbang Jutaan Suara!

Sabtu,  22 September 2018

Faktakini.com,  Jakarta - Tokoh Sesepuh Senior Nahdlatul Ulama, KH Syukron Makmun menyatakan dukungan penuhnya untuk pasangan Prabowo - Sandi di Pilpres 2018.

KH. Syukron Ma'mun, BA lahir di Sampang, Madura Jawa Timur, pada tanggal 21 Desember 1941. Jadi saat ini umur beliau 76 tahun,  lebih senior dari Kyai Ma'ruf Amin yang kelahiran 11 Maret 1943. Jadi Kyai Syukron Makmun lebih tua sekitar 1,3 tahun dari Kyai Ma'ruf Amin.

Kyai Syukron adalah seorang ulama dan politikus senior. Menempuh pendidikan pesantren salafiyah di Sidogiri, Jawa Timur.

Beliau juga menimba ilmu agama dari beberapa kitab kuning yang diajarkan gurunya. Setelah beberapa tahun di pondok itu, KH Syukron Ma’mun melanjutkan ke pondok pesantren modern Daarussalam Gontor Ponorogo dan kemudian melanjutkan ke Institut Islam Daarussalam (ISID) Gontor, hingga lulus dan menyandang gelar Sarjana Muda angkatan pertama.

Maka itu setelah sempat berbincang-bincang dengan sejumlah pendukungnya di sebuah warung kopi di kawasan Depok, Jawa Barat, calon Wakil Presiden RI. Haji Sandiaga Salahudin Uno langsung menuju ke pondok pesantren pimpinan Kyai Syukron sesepuh sangat senior NU tersebut di wilayah Jalan Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat 21 September 2018.

Berlokasi di Ponpes Daarul Rahman, Sandi yang tiba sekira pukul 13:30 WIB itu disambut hangat oleh pimpinan ponpes, KH. Syukron Ma’mun dan sejumlah ustadz yang ada.

Selang beberapa jam melakukan pertemuan tertutup,  KH. Syukron pun dengan tegas memberikan doa dan dukungannya untuk Sandi dan Prabowo.

Tak hanya itu, pria yang diketahui sebagai ketua Forum Ulama dan Habib ini, bahkan dengan lantang siap memberikan jutaan suara untuk kemenangan koalisi Indonesia Adil Makmur tersebut.

“Kalau menghitung orang yang ikut saya, enggak bisa dihitung. Hitung pesantren ini saja ya. Santri saya di sini sudah 4.500 yang ada di asrama, tambah orangtua, besan, belum lagi. Itu baru santri di sini. Saya punya alumni di Jakarta, 45 ponpes sekitar Jakarta. Semua pengasuhnya alumni saya. Itu kalau dihitung, 45 ponpes kalau per ponpes katakan 500 saja, sudah berapa ribu. Belum lagi, kalau saya dakwah ke luar daerah kan, masih banyak orang yang suka saya, bahkan bisa jutaan orang,” katanya disambut riuh sejumlah santri dan tamu yang hadir.

Pria yang akrab disapa Kiai Syukron ini mengakui, dirinya dan Sandi telah saling mengenal cukup lama.

Bahkan, ketika Sandi maju sebagai wakil gubernur, dirinya pun ikut memberikan dukungan.

“Saya dan dia sudah kenal lama, seperti guru pada muridnya. Alhamdulillah, selama ini dia mendengarkan saya, termasuk mendukung waktu jadi wagub. Sampai sekarang, masih maulah mendengarkan yang saya katakan,” katanya

Kiai sepuh yang lebih tua dan lebih senior dari Kyai Ma'ruf Amin ini pun berpesan agar Sandi menjadi pemimpin yang mencintai rakyat kecil.

“Rakyat kecil yang harus dipikirkan. Kita doakan yang terbaik buat Pak Prabowo dan Sandi. Berdoalah pada Allah, agar Indonesia diberikan pemimpin yang mencintai Allah dan dicintai Allah, berikan pemimpin yang dicintai rakyat kecil dan mencintai rakyat kecil. Ya Allah, berikanlah kami pemimpin yang Kau ridhoi ya Allah, dan membawa bangsa ini lebih baik.”

Di tempat yang sama, Sandi mengaku dirinya mendapat banyak masukan dari sang kiai.

“Pak kiai ini adalah guru saya, ketua umum forum ulama dan habaib. Ada dua hal yang saya sampaikan, pertama ekonomi kita belum baik, karena masih banyak masyarakat yang merasakan sembako itu harganya tidak terjangkau, masih banyak masyarakat menengah ke bawah sulit mendapatkan rezeki, mendapatkan lapangan kerja,” katanya.

Dengan dukungan penuh Kyai Syukron sesepuh NU nan kharismatik ini, maka wajar kalau diprediksi suara warga Nahdliyyin akan mengalir deras mendukung pasangan Prabowo - Sandi,  sebagaimana yang telah dilakukan oleh KH Syukron Makmun.

Foto: Calon wakil presiden Sandiaga Uno sowan ke KH Syukron Makmun di Pondok Pesantren Daarul Rahman, Jalan Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat, 21 September 2018.

Sumber:  Viva