Prabowo Dan Kacamata Hitamnya
Kamis, 13 September 2018
Faktakini.com
*PRABOWO & KACA MATA HITAMNYA*
By. Naniek S Deyang
Setiap kali menaiki mobil, PS memang selalu duduk di depan, namun 1 hal yang membuatnya galau tiap kali menaiki mobilnya adalah ... Kekhawatiran nya melihat orang yang sedang susah di jalanan, "Saya paling tidak tahan melihat rakyat yang demikian susah mencari makan di jalanan, itu kadang membuat Saya menangis."
Untuk mengurangi kesedihan hatinya karena
tidak tega jika melihat orang susah di jalan, di mobil PS pura-puta tidur, merem "Makanya
Bapak pake kacamata hitam" kata Angga Sekretaris PS.
Namun Allah SWT Rupanya Memang tetap ingin memperlihatkan PS bagaimana penderitaan takyat, banyak cerita yang membuatnya sedih & berurai air mata ...
*Saat Pak PS pergi ke Hotel Dharmawangsa,
di daerah jalan menuju hotel itu PS melihat laki-laki tua saat hujan deras menjelang maghrib. Berjalan ter bungkuk-bungkuk memikul dagangannya, berupa Tahu Sumedang yang masih utuh, karena sopir ngebut, sebetulnya PS hanya melihat sekilas saja. Namun bathinnya meronta dengn bayangan laki-laki tua itu. PS meminta sopir yang sudah jauh meninggalkan laki-laki tua penjual Tahu Sumedang, untuk memutar balik & berhenti di samping penjual tahu tersebut.
PS meminta stafnya untuk membeli semua fagangan Bapak Tua itu, setelah dihitung semua, tahu tersebut dikembalikan lagi untuk dijual lagi atau diberikan keluarganya, & diberi uang untuk tambahan modal. Melihat uang yang diterimanya dari PS, laki-laki itu menangis sesunggukkan, akhirnya PS tidak bisa menahan air matanya untuk tidak jatuh ...
*Kejadian yang hampir sama terjadi di daerah Lembang-Bandung, PS yang sudah tertidur pulas dalam perjalanan, tiba-tiba terbangun & saat bangun dia melihat ada laki-laki tua membonceng tanting-ranting yang akan dijual sebagai kayu bakar. PS meminta stafnya untuk menanyakan semua harga ranting yang dibawa & membayarnya, ditambah dengan uang modal dari PS. Penjual ranting itu menangis sejadi-jadinya saat melihat jumlah uang dari PS. Sulit buat PS untuk membendung air matanya, saat melihat Orang tua itu harus membawa ranting yang banyak, berat, & harga ranting-ranting itu sangat murah ...
*PS baru saja keluar dari rumahnya, saat udara panas luar biasa karen teriknya matahari, dari dalam mobil PS melihat laki-laki yang membawa dagangan kerupuk, laki-laki itu terlihat sangat lelah & pucat, PS meminta sopirnya berhenti, & PS mendekati pedagang kerupuk tersebut untuk mengajaknya bicara, ternyata sejak pagi kerupuk yang dijual belum laku 1 pun.
"Mbak Naniek, Penjual Kerupuk itu rumahnya dari Hambalang sekitar 11 km. Bayangkan! Dia tiap hari harus berjalan pulang-pergi 22 km dengan jalan kaki, tentara saja kalau latihan tidak sejauh itu jalannya. Nah ini setiap hari?" kata PS dengan wajah sedih.
PS membayar semua harga kerupuknya & memberikan modal yang cukup, agar Penjual Kerupuk tersebut memiliki tambahan modal & tabungan. Menerima uang dari PS, laki-laki tersebut menangis sesunggukkan & ia langsung mencari angkot untuk membawa pulang kerupuknya.
Karena hatinya makin sakit & sedih, kadang PS memang enggan untuk keluar dari Hambalang "Saya benar-benar tidak kuat melihat rakyat seperti itu" kata PS pelan..
PS mengatakan, kalau Ia mendirikan partai, kemudian mencalonkan diri jadi presiden, itu sama sekali hukan karena ambisi pribadi untuk berkuasa "Saya orang yang tidakk aneh-aneh, Saya syukuri punya rumah di kampung seperti Hambalang ini, bisa sekolahkan anak, bisa makan. Saya juga tidak suka koleksi mobil mewah, tidak punya baju-baju branded. Pokoknya untuk diri Saya sendiri, Saya sudah SELESAI. Saya hanya INGIN MERUBAH NASIB RAKYAT, itu Saja, tidak ada keinginan lain" tutur nya dengan suara Plpelan "Tapi kan nyatanya rakyat tidak mau Saya jadi pemimpin mereka? Ya tidakk apa-apa, Saya akan terus berjuang melalui partai Saya."
Kesedihan demi kesedihan, pengkhianatan demi pengkhianatan yang bertubi-tubi di alami PS, membuatnya makin tegar & bijak. Tidak ada keinginan duniawinya lagi, selain berfikir bagaimana suatu saat Ia bisa membawa rakyat agar tidak kesulitan lagi & Indonesia menjadi bangsa yang tidak dililit hutang, serta menjadi bangsa yang bisa mandiri. Lalu apakah PS mau maju lagi untuk PilPres 2019? PS hanya tersenyum "Saya besarkan partai dulu" katanya sambil berdiri memandang indah pemandangan di sekitar rumahnya yang asri penuh bunga. Dan terakhir PS katakan:
"SALAM UNTUK SEMUA, SUATU SAAT SAYA AKAN MENEMUI SEMUA YANG MENDUKUNG SAYA"
ITU JANJI NYA, INSYAALLAH, AAMIINN😇
22 Juni 2017
Faktakini.com
*PRABOWO & KACA MATA HITAMNYA*
By. Naniek S Deyang
Setiap kali menaiki mobil, PS memang selalu duduk di depan, namun 1 hal yang membuatnya galau tiap kali menaiki mobilnya adalah ... Kekhawatiran nya melihat orang yang sedang susah di jalanan, "Saya paling tidak tahan melihat rakyat yang demikian susah mencari makan di jalanan, itu kadang membuat Saya menangis."
Untuk mengurangi kesedihan hatinya karena
tidak tega jika melihat orang susah di jalan, di mobil PS pura-puta tidur, merem "Makanya
Bapak pake kacamata hitam" kata Angga Sekretaris PS.
Namun Allah SWT Rupanya Memang tetap ingin memperlihatkan PS bagaimana penderitaan takyat, banyak cerita yang membuatnya sedih & berurai air mata ...
*Saat Pak PS pergi ke Hotel Dharmawangsa,
di daerah jalan menuju hotel itu PS melihat laki-laki tua saat hujan deras menjelang maghrib. Berjalan ter bungkuk-bungkuk memikul dagangannya, berupa Tahu Sumedang yang masih utuh, karena sopir ngebut, sebetulnya PS hanya melihat sekilas saja. Namun bathinnya meronta dengn bayangan laki-laki tua itu. PS meminta sopir yang sudah jauh meninggalkan laki-laki tua penjual Tahu Sumedang, untuk memutar balik & berhenti di samping penjual tahu tersebut.
PS meminta stafnya untuk membeli semua fagangan Bapak Tua itu, setelah dihitung semua, tahu tersebut dikembalikan lagi untuk dijual lagi atau diberikan keluarganya, & diberi uang untuk tambahan modal. Melihat uang yang diterimanya dari PS, laki-laki itu menangis sesunggukkan, akhirnya PS tidak bisa menahan air matanya untuk tidak jatuh ...
*Kejadian yang hampir sama terjadi di daerah Lembang-Bandung, PS yang sudah tertidur pulas dalam perjalanan, tiba-tiba terbangun & saat bangun dia melihat ada laki-laki tua membonceng tanting-ranting yang akan dijual sebagai kayu bakar. PS meminta stafnya untuk menanyakan semua harga ranting yang dibawa & membayarnya, ditambah dengan uang modal dari PS. Penjual ranting itu menangis sejadi-jadinya saat melihat jumlah uang dari PS. Sulit buat PS untuk membendung air matanya, saat melihat Orang tua itu harus membawa ranting yang banyak, berat, & harga ranting-ranting itu sangat murah ...
*PS baru saja keluar dari rumahnya, saat udara panas luar biasa karen teriknya matahari, dari dalam mobil PS melihat laki-laki yang membawa dagangan kerupuk, laki-laki itu terlihat sangat lelah & pucat, PS meminta sopirnya berhenti, & PS mendekati pedagang kerupuk tersebut untuk mengajaknya bicara, ternyata sejak pagi kerupuk yang dijual belum laku 1 pun.
"Mbak Naniek, Penjual Kerupuk itu rumahnya dari Hambalang sekitar 11 km. Bayangkan! Dia tiap hari harus berjalan pulang-pergi 22 km dengan jalan kaki, tentara saja kalau latihan tidak sejauh itu jalannya. Nah ini setiap hari?" kata PS dengan wajah sedih.
PS membayar semua harga kerupuknya & memberikan modal yang cukup, agar Penjual Kerupuk tersebut memiliki tambahan modal & tabungan. Menerima uang dari PS, laki-laki tersebut menangis sesunggukkan & ia langsung mencari angkot untuk membawa pulang kerupuknya.
Karena hatinya makin sakit & sedih, kadang PS memang enggan untuk keluar dari Hambalang "Saya benar-benar tidak kuat melihat rakyat seperti itu" kata PS pelan..
PS mengatakan, kalau Ia mendirikan partai, kemudian mencalonkan diri jadi presiden, itu sama sekali hukan karena ambisi pribadi untuk berkuasa "Saya orang yang tidakk aneh-aneh, Saya syukuri punya rumah di kampung seperti Hambalang ini, bisa sekolahkan anak, bisa makan. Saya juga tidak suka koleksi mobil mewah, tidak punya baju-baju branded. Pokoknya untuk diri Saya sendiri, Saya sudah SELESAI. Saya hanya INGIN MERUBAH NASIB RAKYAT, itu Saja, tidak ada keinginan lain" tutur nya dengan suara Plpelan "Tapi kan nyatanya rakyat tidak mau Saya jadi pemimpin mereka? Ya tidakk apa-apa, Saya akan terus berjuang melalui partai Saya."
Kesedihan demi kesedihan, pengkhianatan demi pengkhianatan yang bertubi-tubi di alami PS, membuatnya makin tegar & bijak. Tidak ada keinginan duniawinya lagi, selain berfikir bagaimana suatu saat Ia bisa membawa rakyat agar tidak kesulitan lagi & Indonesia menjadi bangsa yang tidak dililit hutang, serta menjadi bangsa yang bisa mandiri. Lalu apakah PS mau maju lagi untuk PilPres 2019? PS hanya tersenyum "Saya besarkan partai dulu" katanya sambil berdiri memandang indah pemandangan di sekitar rumahnya yang asri penuh bunga. Dan terakhir PS katakan:
"SALAM UNTUK SEMUA, SUATU SAAT SAYA AKAN MENEMUI SEMUA YANG MENDUKUNG SAYA"
ITU JANJI NYA, INSYAALLAH, AAMIINN😇
22 Juni 2017