Prabowo Dikeroyok oleh Semua Pemilik Kuasa
Selasa, 11 September 2018
Faktakini.com
Prabowo Dikeroyok oleh Semua Pemilik Kuasa
By Asyari Usman
Di dalam pertarungan pilpres 2019 sekarang ini, Prabowo Subianto (PS) berada di posis yang sangat menguntungkan secara psikologis. Sebab, beliau betul-betul menunjukkan kepejuangan sejati di tengah pengeroyokan oleh para pemilik kuasa. Beliau tidak surut sedikit pun.
Disebut menguntungkan secara psikologis karena suasana pertarungan main keroyok yang seratus persen mengabaikan “fairness” (keadilan) itu, akan membuat Pak PS tertempa semakin kuat dan keras. Beliau sangat paham itu dan “menikmati” cara-cara main keroyok ini.
Pak PS dikeroyok dari segala arah dengan segala cara.
Dikeroyok oleh 90 persen media besar yang sejak awal menunjukkan sikap tidak netral. Media yang sejak lama memusuhi umat Islam, memusuhi gerakan keadilan, dan memusuhi gerakan literasi intelektualitas rakyat. Media yang memusuhi pemulihan kedaulatan bangsa dan negara.
Pak PS juga dikeroyok oleh para konglomerat jahat yang selama ini menguras rakyat. Tidak ada satu pun konglomerat hitam itu yang menunjukkan netralitas. Semua mereka mengarahkan laras senjata ke Pak PS. Bisa dimaklumi posisi para penjahat bisnis itu. Sebab, mereka memang akan menjadi salah satu target pertama dan utama yang akan ditertibkan oleh Presiden Prabowo nanti.
Kemudian, PS dikeroyok oleh para gubernur yang, dengan segala cara, dipaksa berpihak kepada kubu petahana. Para gubernur itu berkomitmen untuk memenangkan petahana.
Tak ketinggalan, para pelaku survei elektabilitas pun ikut-ikutan dalam “concerted effort” (upaya terpadu) untuk menjatuhkan mantan jenderal yang jujur dan bersih dari korupsi ini.
Hampir lupa. Ormas-ormas pemilik kuasa premanisme yang bermentalitas herder, juga masuk ke gelanggang pengeroyokan. Bisa dipahami karena mereka ini memang berparasit ke para panguasa dan telah mengosongkan kepala mereka dari sistem pikiran jernih.
Nah, apa yang masih tersisa untuk Prabowo?
Hanya satu komponen saja. Tetapi, komponen ini sangat menentukan. Jauh lebih kuat dari para pemilik kuasa yang memusuhi beliau. Lebih kuat dari para konglomerat jahat. Lebih kuat dari komplotan sinis media besar. Lebih kuat dari geng para gubernur “cucuk hidung”. Dan lebih kuat dari ormas-ormas parasit.
Itulah rakyat. Rakyat Indonesia yang mendambakan bangsa dan negara yang tidak dikendalikan oleh kekuatan oligarkhi. Yang tidak dikendalikan oleh tangan-tangan asing.
Hanya rakyatlah satu-satunya komponen yang mendukung PS. Rakyta sebagai pemilik kuasa tertinggi dan paling terhormat. Komponen inilah yang membuat PS bersemangat. Yaitu, rakyat yang hari ini sudah muak dengan penipuan. Yang tak sudi lagi meihat penjarahan kekayaan negara.
Para pengeroyok akan berhadapan dengan rakyat di gelanggang pemilihan umum. Mereka semuanya akan babak belur dihajar lewat bilik suara pilpres 17 April 2019. Tak lama lagi.
(Penulis adalah wartawan senior)
Foto: Prabowo saat bersama Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf dan para Ulama di Surabaya, Senin (10/9/2018)
Faktakini.com
Prabowo Dikeroyok oleh Semua Pemilik Kuasa
By Asyari Usman
Di dalam pertarungan pilpres 2019 sekarang ini, Prabowo Subianto (PS) berada di posis yang sangat menguntungkan secara psikologis. Sebab, beliau betul-betul menunjukkan kepejuangan sejati di tengah pengeroyokan oleh para pemilik kuasa. Beliau tidak surut sedikit pun.
Disebut menguntungkan secara psikologis karena suasana pertarungan main keroyok yang seratus persen mengabaikan “fairness” (keadilan) itu, akan membuat Pak PS tertempa semakin kuat dan keras. Beliau sangat paham itu dan “menikmati” cara-cara main keroyok ini.
Pak PS dikeroyok dari segala arah dengan segala cara.
Dikeroyok oleh 90 persen media besar yang sejak awal menunjukkan sikap tidak netral. Media yang sejak lama memusuhi umat Islam, memusuhi gerakan keadilan, dan memusuhi gerakan literasi intelektualitas rakyat. Media yang memusuhi pemulihan kedaulatan bangsa dan negara.
Pak PS juga dikeroyok oleh para konglomerat jahat yang selama ini menguras rakyat. Tidak ada satu pun konglomerat hitam itu yang menunjukkan netralitas. Semua mereka mengarahkan laras senjata ke Pak PS. Bisa dimaklumi posisi para penjahat bisnis itu. Sebab, mereka memang akan menjadi salah satu target pertama dan utama yang akan ditertibkan oleh Presiden Prabowo nanti.
Kemudian, PS dikeroyok oleh para gubernur yang, dengan segala cara, dipaksa berpihak kepada kubu petahana. Para gubernur itu berkomitmen untuk memenangkan petahana.
Tak ketinggalan, para pelaku survei elektabilitas pun ikut-ikutan dalam “concerted effort” (upaya terpadu) untuk menjatuhkan mantan jenderal yang jujur dan bersih dari korupsi ini.
Hampir lupa. Ormas-ormas pemilik kuasa premanisme yang bermentalitas herder, juga masuk ke gelanggang pengeroyokan. Bisa dipahami karena mereka ini memang berparasit ke para panguasa dan telah mengosongkan kepala mereka dari sistem pikiran jernih.
Nah, apa yang masih tersisa untuk Prabowo?
Hanya satu komponen saja. Tetapi, komponen ini sangat menentukan. Jauh lebih kuat dari para pemilik kuasa yang memusuhi beliau. Lebih kuat dari para konglomerat jahat. Lebih kuat dari komplotan sinis media besar. Lebih kuat dari geng para gubernur “cucuk hidung”. Dan lebih kuat dari ormas-ormas parasit.
Itulah rakyat. Rakyat Indonesia yang mendambakan bangsa dan negara yang tidak dikendalikan oleh kekuatan oligarkhi. Yang tidak dikendalikan oleh tangan-tangan asing.
Hanya rakyatlah satu-satunya komponen yang mendukung PS. Rakyta sebagai pemilik kuasa tertinggi dan paling terhormat. Komponen inilah yang membuat PS bersemangat. Yaitu, rakyat yang hari ini sudah muak dengan penipuan. Yang tak sudi lagi meihat penjarahan kekayaan negara.
Para pengeroyok akan berhadapan dengan rakyat di gelanggang pemilihan umum. Mereka semuanya akan babak belur dihajar lewat bilik suara pilpres 17 April 2019. Tak lama lagi.
(Penulis adalah wartawan senior)
Foto: Prabowo saat bersama Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf dan para Ulama di Surabaya, Senin (10/9/2018)