Sudah Selesaikan 15 Rumah, Target HILMI - FPI Bangun 200 Rumah Di Lombok Terus Berlanjut
Jum'at, 21 September 2018
Faktakini.com, Lombok - Diawali dengan survey ke
daerah-daerah terdampak bencana sejak (7/9/2018) lalu, dipimpin langsung oleh
Habib Ali Alhamid Ketua Umum DPP Hilal Merah Indonesia (HILMI) yang juga
didampingi Habib Isa BSA, Dewan Syuro FPI Nusa Tenggara Barat (NTB), Ketua DPD
FPI NTB, Harun Mulachela, Eko Purnomo, Wakil Koordinator Relawan HILMI-FPI
serta ahli bangunan yang didatangkan dari Jakarta, Tim HILMI-FPI melihat
langsung kondisi bagaimana parahnya rumah-rumah penduduk terutama yang melanda
di wilayah Kebupaten Lombok Utara (KLU).
Secara umum bangunan rumah hancur diguncang gempa dahsyat
dan rentetan gempa berskala sedang lainnya. Sedangkan rumah-rumah yang
mengalami keretakan ditinggalkan penghuninya untuk mengungsi. Tak sedikit
rumah-rumah tersebut terpaksa dirobohkan, untuk menghindari bahaya.
Pemandangan traumatik pun sempat terekam, manakala tim
melakukan survey di wilayah Kayangan, Lombok Utara. Anak-anak kecil yang sedang
bermain di luar rumah, tiba-tiba saja menangis manakala sampai di depan pintu
rumah mereka. Rasa takut itu terpancar dari raut wajah mereka yang nanar.
Harapan pun disampaikan oleh orang-orang tua mereka agar HILMI-FPI dapat
membantu keadaan.
Hari-hari selanjutnya, Tim HILMI-FPI melanjutkan survey ke
wilayah yang lebih tinggi. Di Dusun Pendua Daya misalnya Tim HILMI-FPI
mendapatkan begitu banyak rumah-rumah yang rata dengan tanah.
Di dusun ini Tim HILMI-FPI juga mendapat harapan warga yang
sama yang disampaikan langsung Kepala Dusun Pendua Daya, Saifudin Juhri agar
HILMI-FPI dapat mewujudkan keinginan warga untuk dapat membangunan rumah-rumah
mereka yang hancur, serta fasilitas peribadatan yang ada.
Kendala ekonomi menjadi faktor utama para korban gempa untuk
dapat membangun kembali rumah mereka. Pendapatan masyarakat yang umumnya
mengandalkan hasil berkebun itu pun dipersulit dengan kekeringan yang melanda.
Banyak kebun yang rusak akibat gempa dan kekeringan. Daya jual hasil kebun pun
menurun drastis sejak terjadinya gempa.
Untuk satu buah kepala saja misalkan, warga hanya mampu
menjual kisaran 1000 - 3000 rupiah ke pasaran. Begitu pun dengan harga cengkeh
yang menjadi salah satu komoditi, juga mengalami penurunan justru di saat
fluktuasi dollar sedang menanjak tajam.
“Ini tidak dialami masa sebelumnya Pak, seperti di jaman
krisis moneter tahun 1997 yang lalu.” Ungkap salah seorang warga kepada Media
HILMI.
Kriteria dan Syarat
Berbekal hasil data survey yang dilakukan, akhirnya
HILMI-FPI membuat kriteria-kriteria untuk menentukan siapa yang berhak
mendapatkan bantuan pembangunan rumah yang merupakan “Program Rumah untuk Ummat
HILMI-FPI”
Kriteria-kriteria utama yang ditentukan adalah diperuntukan
untuk janda tua, lansia, dhuafa, yatim piatu serta rumah relawan yang juga
turut terkena musibah. Dengan syarat utama, rumah harus dibangun di tanah milik
sendiri.
Tahap Pembangunan
Dengan berselang satu hari semenjak penentuan syarat dan
kriteria tersebut, Tim HILMI-FPI mulai membangun satu persatu rumah penduduk
sejak (9/9/2018) lalu, dengan tahap awal difokuskan di Dusun Pendua Daya,
Lombok Utara.
Rumah dengan kerangka dasar berupa baja ringan, yang
dilapisi dinding berupa papan-papan semen fiber ringan yang disebut Glass-fiber
Reinforced Cement (GRC) serta beratapkan genting metal, dibuatlah banguan
dengan luas berukuran 4x6 meter. Dengan
tenaga pekerja dikerjakan oleh para laskar dan relawan HILMI-FPI dan juga
melibatkan beberapa warga setempat yang dibayar 800 ribu rupiah perunit rumah
hingga selesai. Keterlibatan warga dimaksudkan untuk memberdayakan warga untuk
mendapatkan penghasilan.
Pemakaian papan GRC ini juga berguna untuk menahan laju
udara dingin, terutama di malam hari. Di mana kawasan-kawasan yang dilanda
gempa secara geografi merupakan komposisi antara wilayah pesisir dan dataran
tinggi.
Setahap ini sebanyak 15 rumah telah rampung dan telah dihuni
pemiliknya. Yang tersebar di Dusun Pedaleman, Desa Sesait dan Dusun Pendua
Daya, Desa Pendua, Lombok Utara.
Target Ratusan Rumah
Target ratusan rumah telah dicanangkan oleh HILMI-FPI untuk
membangun rumah dengan biaya 6,5 juta rupiah perunitnya. Mengingat masih banyak
puluhan ribu rumah yang hancur akibat gempa, merujuk data yang dilansir oleh
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Rumah rusak yang telah terverifikasi terdiri atas 11.392
rusak ringan, 3.556 rusak sedang dan 17.769 rusak berat.
Namun, mengingat laporan terakhir yang masuk dari beberapa
kepala desa dan kepala dusun, yang menginformasikan bahwa adanya program
pemerintah yang akan dijalankan, maka HILMI-FPI berkesimpulan untuk
merampungkan 30 rumah sebagai tahap awal, sesuai kebutuhan material yang telah
ada.
Hal ini dilakukan guna menghindari tumpang-tindihnya
kewenangan dan penyalahgunaan aturan yang berlaku. Meski demikian, HILMI-FPI
tetap membantu semaksimal mungkin warga yang membutuhkan, sambil menunggu pula
realisasi program pemerintah tersebut.
Dengan kata lain, HILMI-FPI secara prinsipnya sangat konsens
membantu warga sekaligus meringankan program pemerintah.
Harapan besar bagi HILMI-FPI untuk mengajak para dermawan
dan donatur untuk turut serta dalam mewujudkan impian para warga mendapatkan
rumah baru.
Mari bantu mereka, salurkan donasi Anda, baik secara
perorangan maupun kelompok, yang dapat anda salurkan ke Rekening Kemanusiaan
FPI BSM 7001440707 Kode Bank 451. (RG)