Tahun Baru Islam 1440 H: Momentum Untuk Hijrah Secara Universal
Selasa, 11 September 2018
Faktakini.com
Tahun Baru Islam 1440 H: Momentum Untuk Hijrah Secara Universal.
Oleh :
KH. DR. Abdurrahman Anwar Al Bantany..
(Majelis Syuro DPP FPI & Tokoh Senior FPI)
Dalam persfektif ajaran Islam Tahun Baru itu terbagi dua yakni;
1. Tahun Baru Islam, yaitu jatuh di akhir dan di awal Tahun Hijriyah, ini dinamakan Tahun Baru Rasulullah dan Tahun Baru kaum muslimin.
Tahun Baru Hijriyah jatuh pada tanggal 1 Muharram adalah milik Umat Islam di seluruh Dunia.
2. Tahun Baru Kafir yang jatuh setiap awal dan akhir tahun Masehi.
Tahun baru masehi jatuh setiap tanggal 1 Januari dan ini milik orang orang kafir di seluruh Dunia.
Banyak peristiwa dan tragedi yang terjadi pada bulan Muharram yang ditetapkan menjadi Tahun Baru Islam.
Salah satu peristiwa yang terjadi adalah Hijrahnya Rasulullah saw bersama sahabat sahabatnya dari Mekkah Al Mukarromah Ke Yatsrib Madinah Al Munawwaroh.
Rasulullah dan para sahabatnya berhijrah karena melaksanakan perintah Allah swt.
Kalau sudah perintah Allah swt datang kepada Rasulullah saw, maka Rasulullah saw dan Para sahabatnya akan segera dan langsung melaksanakan apa yang diperintahkan oleh Allah swt tersebut.
Mereka rela Hijrah meninggalkan kampung halamannya, meninggalkan harta bendanya, suami, isteri dan anak anaknya dan Lain lain.
Kenapa demikian? karena mereka landasan hidupnya adalah Iman dan Taqwa sehingga setiap apa pun yang diperintahkan oleh Allah swt dan Rasulnya mereka akan sami'na Wa atho'n a (mendengar dan mentaatinya).
Dengan Iman dan Taqwa setiap orang berharap bisa mendapatkan ridho Allah swt, karena setiap perintah Allah swt yang kita laksanakan itu adalah yang terbaik dan terindah dalam hidup kita.
Perintah Allah swt di atas segalanya, jika Allah telah memerintahkan sesuatu, maka mereka tidak akan berfikir fikir panjang, mereka tidak akan menengok kanan kiri, mereka tidak akan ambil pusing dan mereka siap menanggung resiko terpahit apapun, itu semua semata mata melaksanakan perintah Allah dan rasul-Nya demi mengharap ridho-Nya.
Tahun Baru momentum perbaikan dan evaluasi bagi setiap umat Islam.
Evaluasi diri dan kehidupan.
Evaluasi kerja dan kinerja.
Evaluasi ibadah dan amaliyah.
Evaluasi niat dan azam dalam setiap perbuatan.
Evaluasi dakwah dan harokah.
Evaluasi lingkungan dan masyarakat kita.
Evaluasi Bangsa dan Negara.
Dengan Muhasabah dan evaluasi tersebut kita bisa memperbaiki berbagai kekurangan dan kesalahan kita, sehingga evaluasi tersebut sebagai upaya dan ikhtiar dari tahun sebelumnya apa yang sudah kita lakukan dan kita berikan untuk Agama yang kita cintai.
Waktu terus berjalan, usia semakin berkurang, kesempatan beramal semakin terbatas, maka dipuncak pusara evaluasi dan muhasabah tersebut kita segera untuk hijrah secara total dan universal.
Jadikan Tahun Baru Islam 1440 Hijriyah menjadi momentum untuk Hijrah secara menyeluruh (Kaffah).
Hijrah dari Jahiliyah ke Hidayah.
Hijrah dari Yang harom ke yang halal.
Hijrah dari maksiat ke thoat.
Hijrah dari dari tidak konsisten ke Istiqomah.
Hijrah dari pemimpin yang dzolim ke pemimpin yang amanah.
Hijrah dari bagsa yang tertinggal menuju bangsa yang maju.
Hijrah dari prilaku hasad dan dengki ke prilaku yang tulus dan ikhlas.
Hijrah dari bangsa yang kerdil menjadi bangsa yang berperadaban.
Hijrah dari bangsa yang berhutang menjadi bangsa dan negara yang memberikan hutang ke negara lain.
Hijrah dari bangsa yang penakut menjadi bangsa dan negara yang berani.
Hijrah dari pencitraan dan tebar pesona kepada kerja nyata dan bukti.
Hijrah dari kebohongan kepada kejujuran.
Jika seluruh komponen melaksanakan hijrah secara total dan universal niscaya kehidupan pribadi, masyarakat, bangsa dan negara akan semakin baik, adil, sejahtera dan berkeadaban.
Itulah yang digambarkan oleh Allah swt "Menjadi Bangsa yang Baldhatun Thoyyibatun Wa Robbun Ghofuur".
Faktakini.com
Tahun Baru Islam 1440 H: Momentum Untuk Hijrah Secara Universal.
Oleh :
KH. DR. Abdurrahman Anwar Al Bantany..
(Majelis Syuro DPP FPI & Tokoh Senior FPI)
Dalam persfektif ajaran Islam Tahun Baru itu terbagi dua yakni;
1. Tahun Baru Islam, yaitu jatuh di akhir dan di awal Tahun Hijriyah, ini dinamakan Tahun Baru Rasulullah dan Tahun Baru kaum muslimin.
Tahun Baru Hijriyah jatuh pada tanggal 1 Muharram adalah milik Umat Islam di seluruh Dunia.
2. Tahun Baru Kafir yang jatuh setiap awal dan akhir tahun Masehi.
Tahun baru masehi jatuh setiap tanggal 1 Januari dan ini milik orang orang kafir di seluruh Dunia.
Banyak peristiwa dan tragedi yang terjadi pada bulan Muharram yang ditetapkan menjadi Tahun Baru Islam.
Salah satu peristiwa yang terjadi adalah Hijrahnya Rasulullah saw bersama sahabat sahabatnya dari Mekkah Al Mukarromah Ke Yatsrib Madinah Al Munawwaroh.
Rasulullah dan para sahabatnya berhijrah karena melaksanakan perintah Allah swt.
Kalau sudah perintah Allah swt datang kepada Rasulullah saw, maka Rasulullah saw dan Para sahabatnya akan segera dan langsung melaksanakan apa yang diperintahkan oleh Allah swt tersebut.
Mereka rela Hijrah meninggalkan kampung halamannya, meninggalkan harta bendanya, suami, isteri dan anak anaknya dan Lain lain.
Kenapa demikian? karena mereka landasan hidupnya adalah Iman dan Taqwa sehingga setiap apa pun yang diperintahkan oleh Allah swt dan Rasulnya mereka akan sami'na Wa atho'n a (mendengar dan mentaatinya).
Dengan Iman dan Taqwa setiap orang berharap bisa mendapatkan ridho Allah swt, karena setiap perintah Allah swt yang kita laksanakan itu adalah yang terbaik dan terindah dalam hidup kita.
Perintah Allah swt di atas segalanya, jika Allah telah memerintahkan sesuatu, maka mereka tidak akan berfikir fikir panjang, mereka tidak akan menengok kanan kiri, mereka tidak akan ambil pusing dan mereka siap menanggung resiko terpahit apapun, itu semua semata mata melaksanakan perintah Allah dan rasul-Nya demi mengharap ridho-Nya.
Tahun Baru momentum perbaikan dan evaluasi bagi setiap umat Islam.
Evaluasi diri dan kehidupan.
Evaluasi kerja dan kinerja.
Evaluasi ibadah dan amaliyah.
Evaluasi niat dan azam dalam setiap perbuatan.
Evaluasi dakwah dan harokah.
Evaluasi lingkungan dan masyarakat kita.
Evaluasi Bangsa dan Negara.
Dengan Muhasabah dan evaluasi tersebut kita bisa memperbaiki berbagai kekurangan dan kesalahan kita, sehingga evaluasi tersebut sebagai upaya dan ikhtiar dari tahun sebelumnya apa yang sudah kita lakukan dan kita berikan untuk Agama yang kita cintai.
Waktu terus berjalan, usia semakin berkurang, kesempatan beramal semakin terbatas, maka dipuncak pusara evaluasi dan muhasabah tersebut kita segera untuk hijrah secara total dan universal.
Jadikan Tahun Baru Islam 1440 Hijriyah menjadi momentum untuk Hijrah secara menyeluruh (Kaffah).
Hijrah dari Jahiliyah ke Hidayah.
Hijrah dari Yang harom ke yang halal.
Hijrah dari maksiat ke thoat.
Hijrah dari dari tidak konsisten ke Istiqomah.
Hijrah dari pemimpin yang dzolim ke pemimpin yang amanah.
Hijrah dari bagsa yang tertinggal menuju bangsa yang maju.
Hijrah dari prilaku hasad dan dengki ke prilaku yang tulus dan ikhlas.
Hijrah dari bangsa yang kerdil menjadi bangsa yang berperadaban.
Hijrah dari bangsa yang berhutang menjadi bangsa dan negara yang memberikan hutang ke negara lain.
Hijrah dari bangsa yang penakut menjadi bangsa dan negara yang berani.
Hijrah dari pencitraan dan tebar pesona kepada kerja nyata dan bukti.
Hijrah dari kebohongan kepada kejujuran.
Jika seluruh komponen melaksanakan hijrah secara total dan universal niscaya kehidupan pribadi, masyarakat, bangsa dan negara akan semakin baik, adil, sejahtera dan berkeadaban.
Itulah yang digambarkan oleh Allah swt "Menjadi Bangsa yang Baldhatun Thoyyibatun Wa Robbun Ghofuur".