UAS Dan Neno Dilarang, Takut Pada "Hantu" Yang Dibangun Sendiri
Senin, 3 September 2018
Faktakini.com
TAKUT PADA "HANTU" YANG DIBANGUN SENDIRI
Lihatlah, ketika dulu Ustadz Abdul Somad sedang digadang-gadang jadi cawapres Pak Prabowo, wacana yang dibangun "sebaiknya ulama tidak masuk politik praktis" dan "UAS fokus dakwah saja, jangan masuk dunia politik".
Kini Ustadz Somad sudah kembali berdakwah, sudah tak ada lagi desakan agar beliau mau jadi cawapres. Tapi apa yang terjadi?!
Dakwah beliau DIHALANGI, DITOLAK!!
Apa alasannya?!
Karena kedatangan UAS rawan ditunggangi kelompok ormas yang sudah dibubarkan Pemerintah!
"Rawan ditunggangi" adalah sebuah tuduhan yang BELUM TENTU TERBUKTI!
Apa indikasinya ditunggangi HTI?!
HTI kini menjadi "hantu" baru yang mereka bangun, mereka ciptakan, lalu coba disemaikan dibenak masyarakat.
🔈Deklarasi gerakan #2019GantiPresiden katanya ditunggangi HTI, padahal yang ikut ada pula yang beragama non Islam.
🔈Anggota Bawaslu Fristz Edward Siregar dituduh terlibat HTI karena menyatakan deklarasi gerakan #2019gantiPresiden bukan suatu pelanggaran. Padahal pak Fritz seorang NON Muslim.
🔈Ustadz Abdul Somad dituduh ditunggangi HTI dalam dakwahnya, padahal beliau belum lama ini diundang berceramah di depan TNI segala.
Mungkin akan banyak lagi yang nantinya akan dicoba kait-kaitkan dengan HTI, entah nyambung entah tidak, pokoknya yang penting tuduh saja ada agenda HTI, sebab memang itu jualan mereka.
Bahkan, Pilpres 2019 nanti pun dibingkai (framing) sebagai pertarungan NU VS Wahabi, HTI, dll.
Ali Mochtar Ngabalin menuduh Neno dan kelompok pengusung 2019 ganti Presiden membangun "narasi yang buruk" hanya karena di setiap acara deklarasi ada orasi yang mengungkapkan fakta kondisi negeri saat ini.
Dimana harga-harga terus naik, biaya hidup jadi makin berat, BBM dan listrik berkali-kali naik tanpa pernah disosialisasikan kepada masyarakat, maraknya tenaga kerja Aseng yang masuk ke Indonesia meski di level unskilled worker sehingga merampas kesempatan kerja WNI pribumi asli. Mengungkap ketidakadilan hukum, makin bobroknya negeri ini karena serbuan berton-ton narkoba, dll.
Hei..., bukankah semua itu benar adanya?!
Kenapa disebut membangun narasi yang tidak baik?!
Lalu bagaimana dengan mereka yang membangun narasi dengan menciptakan HTI sebagai hantu serba bisa yang masuk ke segala lini, yang penting punya alasan untuk melarang, punya alasan untuk memprovokasi masyarakat agar melawan dan melibas?!
Bukankah itu narasi yang jauh lebih buruk?!
Begitu takutnya kah mereka menghadapi bayangan kekalahan?!
Sampai-sampai UAS yang bukan timses Paslon manapun dihadang dakwahnya?!
Gerakan ganti Presiden yang terus membesar dipersekusi dimana-mana.
Neno Warisman dihancurkan citranya dengan tuduhan membangun narasi yang tidak baik, padahal tidak baik dalam sudut pandang mereka hanyalah karena membukakan borok-borok yang memang terjadi, menyadarkan masyarakat tentang kondisi riil.
Dan mereka menjadikan para CALEG dari parpol-parpol koalisi pengusung petahana sebagai jubir.
Jadi tidak heran jika ada caleg yang argumentasinya mirip Ngabalin.
Sepintar apapun dia, karena ditrainingnya begitu, maka logika itulah yang mereka kemukakan.
Tak terbayangkan kalau seandainya UAS bersedia jadi cawapresnya Pak Prabowo, mungkin tuduhan lebih sadis lagi akan distempelkan pada beliau.
Setelah berhasil "menurunkan" volume suara adzan dengan cara mengatur speaker masjid-masjid dan musholla, kini mereka pun ingin mengatur pengajian, majelis taklim.
Untuk memastikan pengajian tidak ditunggangi HTI, maka harus dibuktikan dengan pengibaran bendera merah putih dan menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Berpuluh-puluh tahun saya hidup di negeri yang mayoritas rakyatnya pemeluk agama Islam, negeri berpenduduk Muslim terbesar di dunia, baru di jaman inilah suara adzan masjid diprotes dan diatur, pengajian dibikin seperti upacara bendera.
Ummat Islam, masih gak sadar kalian ini bentuk dari PENGEBIRIAN hak-hak menjalankan ibadah dan dakwah bagi ummat Islam?!
https://www.facebook.com/1623396023/posts/10215219500473839/
Faktakini.com
TAKUT PADA "HANTU" YANG DIBANGUN SENDIRI
Lihatlah, ketika dulu Ustadz Abdul Somad sedang digadang-gadang jadi cawapres Pak Prabowo, wacana yang dibangun "sebaiknya ulama tidak masuk politik praktis" dan "UAS fokus dakwah saja, jangan masuk dunia politik".
Kini Ustadz Somad sudah kembali berdakwah, sudah tak ada lagi desakan agar beliau mau jadi cawapres. Tapi apa yang terjadi?!
Dakwah beliau DIHALANGI, DITOLAK!!
Apa alasannya?!
Karena kedatangan UAS rawan ditunggangi kelompok ormas yang sudah dibubarkan Pemerintah!
"Rawan ditunggangi" adalah sebuah tuduhan yang BELUM TENTU TERBUKTI!
Apa indikasinya ditunggangi HTI?!
HTI kini menjadi "hantu" baru yang mereka bangun, mereka ciptakan, lalu coba disemaikan dibenak masyarakat.
🔈Deklarasi gerakan #2019GantiPresiden katanya ditunggangi HTI, padahal yang ikut ada pula yang beragama non Islam.
🔈Anggota Bawaslu Fristz Edward Siregar dituduh terlibat HTI karena menyatakan deklarasi gerakan #2019gantiPresiden bukan suatu pelanggaran. Padahal pak Fritz seorang NON Muslim.
🔈Ustadz Abdul Somad dituduh ditunggangi HTI dalam dakwahnya, padahal beliau belum lama ini diundang berceramah di depan TNI segala.
Mungkin akan banyak lagi yang nantinya akan dicoba kait-kaitkan dengan HTI, entah nyambung entah tidak, pokoknya yang penting tuduh saja ada agenda HTI, sebab memang itu jualan mereka.
Bahkan, Pilpres 2019 nanti pun dibingkai (framing) sebagai pertarungan NU VS Wahabi, HTI, dll.
Ali Mochtar Ngabalin menuduh Neno dan kelompok pengusung 2019 ganti Presiden membangun "narasi yang buruk" hanya karena di setiap acara deklarasi ada orasi yang mengungkapkan fakta kondisi negeri saat ini.
Dimana harga-harga terus naik, biaya hidup jadi makin berat, BBM dan listrik berkali-kali naik tanpa pernah disosialisasikan kepada masyarakat, maraknya tenaga kerja Aseng yang masuk ke Indonesia meski di level unskilled worker sehingga merampas kesempatan kerja WNI pribumi asli. Mengungkap ketidakadilan hukum, makin bobroknya negeri ini karena serbuan berton-ton narkoba, dll.
Hei..., bukankah semua itu benar adanya?!
Kenapa disebut membangun narasi yang tidak baik?!
Lalu bagaimana dengan mereka yang membangun narasi dengan menciptakan HTI sebagai hantu serba bisa yang masuk ke segala lini, yang penting punya alasan untuk melarang, punya alasan untuk memprovokasi masyarakat agar melawan dan melibas?!
Bukankah itu narasi yang jauh lebih buruk?!
Begitu takutnya kah mereka menghadapi bayangan kekalahan?!
Sampai-sampai UAS yang bukan timses Paslon manapun dihadang dakwahnya?!
Gerakan ganti Presiden yang terus membesar dipersekusi dimana-mana.
Neno Warisman dihancurkan citranya dengan tuduhan membangun narasi yang tidak baik, padahal tidak baik dalam sudut pandang mereka hanyalah karena membukakan borok-borok yang memang terjadi, menyadarkan masyarakat tentang kondisi riil.
Dan mereka menjadikan para CALEG dari parpol-parpol koalisi pengusung petahana sebagai jubir.
Jadi tidak heran jika ada caleg yang argumentasinya mirip Ngabalin.
Sepintar apapun dia, karena ditrainingnya begitu, maka logika itulah yang mereka kemukakan.
Tak terbayangkan kalau seandainya UAS bersedia jadi cawapresnya Pak Prabowo, mungkin tuduhan lebih sadis lagi akan distempelkan pada beliau.
Setelah berhasil "menurunkan" volume suara adzan dengan cara mengatur speaker masjid-masjid dan musholla, kini mereka pun ingin mengatur pengajian, majelis taklim.
Untuk memastikan pengajian tidak ditunggangi HTI, maka harus dibuktikan dengan pengibaran bendera merah putih dan menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Berpuluh-puluh tahun saya hidup di negeri yang mayoritas rakyatnya pemeluk agama Islam, negeri berpenduduk Muslim terbesar di dunia, baru di jaman inilah suara adzan masjid diprotes dan diatur, pengajian dibikin seperti upacara bendera.
Ummat Islam, masih gak sadar kalian ini bentuk dari PENGEBIRIAN hak-hak menjalankan ibadah dan dakwah bagi ummat Islam?!
https://www.facebook.com/1623396023/posts/10215219500473839/