Banser Garut Bakar Bendera Tauhid, FPI Kecam Keras
Senin, 22 Oktober 2018
Faktakini.com, Jakarta - Juru bicara DPP Front Pembela Islam (FPI) KH Slamet Maarif mengecam keras tindakan belasan anggota Bantuan Ansor Serbaguna (Banser), Nahdlatul Ulama (NU) yang membakar bendera hiyam bertuliskan kalimat Tauhid Laa Ilaaha Ilallah... Kyai Slamet menyebut tindakan tersebut sungguh tidak beradab.
Sebelumnya, beredar video berisi belasan anggota Banser Garut membakar bendera bertuliskan kalimat tauhid pada perayaan Hari Santri, Minggu (21/10).
"Kami sangat mengecam dengan tindakan mereka, apa mereka tidak tahu di situ ada kalimat tauhid? Setan apa yang masuk ke mereka?" kata Kyai Slamet saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (22/10).
Kyai Slamet menganggap tindakan Banser yang membakar bendera Tauhid serupa dengan gaya kader Partai Komunis Indonesia (PKI) di masa silam. Dia menyayangkan hal itu kembali terlihat di masa kini.
"Ini tindakan yang tidak beradab mirip Gaya PKI," kata Slamet.
Kyai Slamet menilai Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mesti turun tangan. Dia meminta PBNU harus mengambil tindakan dengan meminta maaf kepada seluruh umat Islam atas tindakan Banser tersebut. Menurut Kyai Slamet, ada unsur tindakan penodaan agama karena bendera yang dibakar memuat kalimat tauhid.
"Ini mengarah kepada penodaan agama polisi wajib usut dan tangkap pelakunya," ucap Kyai Slamet.
Sebelumnya, beredar video berisi belasan anggota Banser membakar bendera hitam bertuliskan kalimat tauhid. Tindakan itu dilakukan oleh mereka seraya menyanyikan Mars NU.
Ketua GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas membenarkan hal tersebut. Kejadian terjadi saat perayaan Hari Santri di Garut pada Minggu (22/10).
"Betul. Itu di Garut. Menurut laporannya, kejadian di hari peringatan hari santri kemarin di Garut," tutur Yaqut saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (22/10).
Sumber: CNNI dll
Faktakini.com, Jakarta - Juru bicara DPP Front Pembela Islam (FPI) KH Slamet Maarif mengecam keras tindakan belasan anggota Bantuan Ansor Serbaguna (Banser), Nahdlatul Ulama (NU) yang membakar bendera hiyam bertuliskan kalimat Tauhid Laa Ilaaha Ilallah... Kyai Slamet menyebut tindakan tersebut sungguh tidak beradab.
Sebelumnya, beredar video berisi belasan anggota Banser Garut membakar bendera bertuliskan kalimat tauhid pada perayaan Hari Santri, Minggu (21/10).
"Kami sangat mengecam dengan tindakan mereka, apa mereka tidak tahu di situ ada kalimat tauhid? Setan apa yang masuk ke mereka?" kata Kyai Slamet saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (22/10).
Kyai Slamet menganggap tindakan Banser yang membakar bendera Tauhid serupa dengan gaya kader Partai Komunis Indonesia (PKI) di masa silam. Dia menyayangkan hal itu kembali terlihat di masa kini.
"Ini tindakan yang tidak beradab mirip Gaya PKI," kata Slamet.
Kyai Slamet menilai Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mesti turun tangan. Dia meminta PBNU harus mengambil tindakan dengan meminta maaf kepada seluruh umat Islam atas tindakan Banser tersebut. Menurut Kyai Slamet, ada unsur tindakan penodaan agama karena bendera yang dibakar memuat kalimat tauhid.
"Ini mengarah kepada penodaan agama polisi wajib usut dan tangkap pelakunya," ucap Kyai Slamet.
Sebelumnya, beredar video berisi belasan anggota Banser membakar bendera hitam bertuliskan kalimat tauhid. Tindakan itu dilakukan oleh mereka seraya menyanyikan Mars NU.
Ketua GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas membenarkan hal tersebut. Kejadian terjadi saat perayaan Hari Santri di Garut pada Minggu (22/10).
"Betul. Itu di Garut. Menurut laporannya, kejadian di hari peringatan hari santri kemarin di Garut," tutur Yaqut saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (22/10).
Sumber: CNNI dll