Ketua Umum FPI: Pembakar Bendera Tauhid Adalah Penjahat Besar
Selasa, 30 Oktober 2018
Faktakini.com, Jakarta - Ketua Umum DPP FPI, KH Ahmad Shobri Lubis turut memberikan komentar terkait peristiwa pembakaran Bendera bertuliskan Kalimat Tauhid yang dilakukan oleh sekelompok anggota Banser pada perayaan Hari Santri Nasional di Garut, Jawa Barat, Senin (22/10/2018).
Dalam wawancara khusus dengan Jurnalis Faktakini.com, Kyai Shobri menyatakan, "Berkaitan dengan pembakaran Ar Roya' yang dilakukan oleh oknum Banser di Limbangan, Garut pada hari Santri ini, itu adalah perbuatan yang biadab dan melakukan penghinaan pada lafadz yang dimuliakan dalam Islam, apalagi kalimat itu adalah Kalimat Tauhid, kalimat yang sempurna."
"Itu merupakan Roya', Bendera atau Panji-Panji yang dibawa oleh pasukan Rasulullah SAW dan menjadi simbol bagi ciri keislaman", lanjut beliau.
Lalu Kyai Shobri menegaskan, "Apapun benderanya, apapun warnanya, selama terdapat lafadz-lafadz mulia, maka harus dimuliakan, baik itu yang warnanya hitam maupun putih, selama ada tulisan Kalimat Tauhid atau lafadz-lafadz yang dimuliakan dalam agama Islam, baik itu di dalam kertas, kain, bendera, dan lain-lain selama itu dimuliakan maka kita akan memuliakannya."
Kemudian Kyai Shobri menyatakan dengan tegas bahwa tindakan pembakaran Bendera Tauhid adalah pelecehan terhadap agama Islam.
"Pembakarannya merupakan pelecehan terhadap agama ini. Dan pelakunya adalah kriminal, penjahat besar, oleh karena itu saya meminta kepada penegak hukum untuk tidak lagi membiarkan pembakar-pembakar Al-Qur'an ataupun pembakar-pembakar Kalimat Tauhid, tulisan-tulisan yang dimuliakan dalam agama ini."
"Dan apapun yang dimuliakan dalam agama ini, berarti harus dimuliakan dalam agama Islam dan membelanya adalah kewajiban."
"Semoga aparat penegak hukum segera mengambil langkah dan jangan biarkan umat Islam akan membela agamanya sendiri yang akan menimbulkan tindak yang tidak diharapkan bersama-sama.'
"Yang dibakar oleh anggota Banser itu adalah Bendera Kalimat Tauhid, karena tidak tertulis bendera HTI, atau tidak ada tulisan HTI-nya, itu benar-benar kalimat 'Laa ilaaha illallaahu Muhammad Rosuulullah', jadi yang dia bakar adalah benderanya umat islam."
Sebagai penutup Kyai Shobri menegaskan, "Semoga
akhir kalimat yang kita ucapkan sebelum wafat adalah Laa ilaaha illallaahu Muhammad Rosuulullah."
Faktakini.com, Jakarta - Ketua Umum DPP FPI, KH Ahmad Shobri Lubis turut memberikan komentar terkait peristiwa pembakaran Bendera bertuliskan Kalimat Tauhid yang dilakukan oleh sekelompok anggota Banser pada perayaan Hari Santri Nasional di Garut, Jawa Barat, Senin (22/10/2018).
Dalam wawancara khusus dengan Jurnalis Faktakini.com, Kyai Shobri menyatakan, "Berkaitan dengan pembakaran Ar Roya' yang dilakukan oleh oknum Banser di Limbangan, Garut pada hari Santri ini, itu adalah perbuatan yang biadab dan melakukan penghinaan pada lafadz yang dimuliakan dalam Islam, apalagi kalimat itu adalah Kalimat Tauhid, kalimat yang sempurna."
"Itu merupakan Roya', Bendera atau Panji-Panji yang dibawa oleh pasukan Rasulullah SAW dan menjadi simbol bagi ciri keislaman", lanjut beliau.
Lalu Kyai Shobri menegaskan, "Apapun benderanya, apapun warnanya, selama terdapat lafadz-lafadz mulia, maka harus dimuliakan, baik itu yang warnanya hitam maupun putih, selama ada tulisan Kalimat Tauhid atau lafadz-lafadz yang dimuliakan dalam agama Islam, baik itu di dalam kertas, kain, bendera, dan lain-lain selama itu dimuliakan maka kita akan memuliakannya."
Kemudian Kyai Shobri menyatakan dengan tegas bahwa tindakan pembakaran Bendera Tauhid adalah pelecehan terhadap agama Islam.
"Pembakarannya merupakan pelecehan terhadap agama ini. Dan pelakunya adalah kriminal, penjahat besar, oleh karena itu saya meminta kepada penegak hukum untuk tidak lagi membiarkan pembakar-pembakar Al-Qur'an ataupun pembakar-pembakar Kalimat Tauhid, tulisan-tulisan yang dimuliakan dalam agama ini."
"Dan apapun yang dimuliakan dalam agama ini, berarti harus dimuliakan dalam agama Islam dan membelanya adalah kewajiban."
"Semoga aparat penegak hukum segera mengambil langkah dan jangan biarkan umat Islam akan membela agamanya sendiri yang akan menimbulkan tindak yang tidak diharapkan bersama-sama.'
"Yang dibakar oleh anggota Banser itu adalah Bendera Kalimat Tauhid, karena tidak tertulis bendera HTI, atau tidak ada tulisan HTI-nya, itu benar-benar kalimat 'Laa ilaaha illallaahu Muhammad Rosuulullah', jadi yang dia bakar adalah benderanya umat islam."
Sebagai penutup Kyai Shobri menegaskan, "Semoga
akhir kalimat yang kita ucapkan sebelum wafat adalah Laa ilaaha illallaahu Muhammad Rosuulullah."