Kubu Petahana Sindir Prabowo Jarang Tampil, Mardani: Tenang, Jagoan Muncul Belakangan
Ahad, 14 Oktober 2018
Faktakini.com, Jakarta - Calon Presiden RI nomor urut 02 Prabowo Subianto dinilai kubu Petahana pasif dalam berkampanye.
Dengab santai, Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Mardani Ali Sera mengatakan, hal itu adalah sebuah strategi.
"Itu bagian dari strategi. Dan strategi itu luar biasa cantik," kata Mardani saat berbincang dengan detikcom, Sabtu (13/10/2018).
Mardani mengatakan, strategi yang sedang dilakukan Prabowo saat ini sangat 'cantik'. Dia juga menegaskan yang paling penting adalah bagimana menjaga suara kaum ibu, generasi muda dan elemen 212 agar memilih Prabowo-Sandiaga Uno.
"Yang paling penting itu emak-emak militan, generasi milenial dan elemen 212 yang Pak Prabowo luar biasa dekatnya dengan kelompok ini," kata politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.
Mardani juga menambahkan, saat ini Prabowo tengah fokus menjaga perolehan suara yang dia raih pada Pilpres 2014 lalu di mana dia juga melawan Joko Widodo (Jokowi). Untuk diketahui, saat itu Prabowo yang berpasangan dengan Hatta Rajasa meraup suara sekitar 46 persen.
"Pak Prabowo ingin menjaga agar 46 persen suara pada pemilihan yang kemarin itu secure. Itu yang dilakukan Pak Prabowo. Jadi target kami ya menang," katanya.
Terkait dengan jarangnya Prabowo tampil ke publik di masa kampanye Pilpres 2019 kali ini, Mardani menegaskan itu adalah strategi. Dia juga memmberi gelar ke Prabowo sebagai jagoan.
"Ada waktunya nanti. Jagoan tampil belakangan," katanya.
Sebelumnya jubir Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Arya Sinulingga, menyindir calon wakil presiden Sandiaga Uno yang gencar berkunjung ke berbagai lokasi.
Entah karena iri dengan Pesona Sandi yang diidolai dan selalu dikerubuti Emak-Emak kemanapun ia melangkah, sementara, kubu Petahana sepi, TKN menyebut jika Sandi terus yang aktif sedangkan Prabowo Subianto pasif maka pasangan itu bisa saja kalah.
"Kalau Sandi terus yang muncul maka saya yakin Pak Prabowo pasti kalah," kata Arya kepada wartawan di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (12/10).
Hal ini sebetulnya seakan menyiratkan bahwa kubu petahana panik dengan pesona dan kepopuleran Sandi yang tentu saja dimanfaatkan betul oleh Prabowo - Sandi.
TKN bahkan "sok ikutan ngatur" dan berpandangan seharusnya Prabowo ikut tampil seperti Sandi.
Masyarakat seharusnya lebih melihat dari sisi tampilnya Prabowo, bukan hanya tampilnya Sandi, sindirnya.
Sumber: Detik
Faktakini.com, Jakarta - Calon Presiden RI nomor urut 02 Prabowo Subianto dinilai kubu Petahana pasif dalam berkampanye.
Dengab santai, Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Mardani Ali Sera mengatakan, hal itu adalah sebuah strategi.
"Itu bagian dari strategi. Dan strategi itu luar biasa cantik," kata Mardani saat berbincang dengan detikcom, Sabtu (13/10/2018).
Mardani mengatakan, strategi yang sedang dilakukan Prabowo saat ini sangat 'cantik'. Dia juga menegaskan yang paling penting adalah bagimana menjaga suara kaum ibu, generasi muda dan elemen 212 agar memilih Prabowo-Sandiaga Uno.
"Yang paling penting itu emak-emak militan, generasi milenial dan elemen 212 yang Pak Prabowo luar biasa dekatnya dengan kelompok ini," kata politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.
Mardani juga menambahkan, saat ini Prabowo tengah fokus menjaga perolehan suara yang dia raih pada Pilpres 2014 lalu di mana dia juga melawan Joko Widodo (Jokowi). Untuk diketahui, saat itu Prabowo yang berpasangan dengan Hatta Rajasa meraup suara sekitar 46 persen.
"Pak Prabowo ingin menjaga agar 46 persen suara pada pemilihan yang kemarin itu secure. Itu yang dilakukan Pak Prabowo. Jadi target kami ya menang," katanya.
Terkait dengan jarangnya Prabowo tampil ke publik di masa kampanye Pilpres 2019 kali ini, Mardani menegaskan itu adalah strategi. Dia juga memmberi gelar ke Prabowo sebagai jagoan.
"Ada waktunya nanti. Jagoan tampil belakangan," katanya.
Sebelumnya jubir Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Arya Sinulingga, menyindir calon wakil presiden Sandiaga Uno yang gencar berkunjung ke berbagai lokasi.
Entah karena iri dengan Pesona Sandi yang diidolai dan selalu dikerubuti Emak-Emak kemanapun ia melangkah, sementara, kubu Petahana sepi, TKN menyebut jika Sandi terus yang aktif sedangkan Prabowo Subianto pasif maka pasangan itu bisa saja kalah.
"Kalau Sandi terus yang muncul maka saya yakin Pak Prabowo pasti kalah," kata Arya kepada wartawan di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (12/10).
Hal ini sebetulnya seakan menyiratkan bahwa kubu petahana panik dengan pesona dan kepopuleran Sandi yang tentu saja dimanfaatkan betul oleh Prabowo - Sandi.
TKN bahkan "sok ikutan ngatur" dan berpandangan seharusnya Prabowo ikut tampil seperti Sandi.
Masyarakat seharusnya lebih melihat dari sisi tampilnya Prabowo, bukan hanya tampilnya Sandi, sindirnya.
Sumber: Detik