Menang Pilpres, Sandiaga Uno Janji Jadikan Indonesia Pusat Syiar Islam Dunia
Ahad, 14 Oktober 2018
Faktakini.com, Jakarta - Calon wakil presiden nomor urut02 Sandiaga Salahuddin Uno berjanji bakalmenjadikan Indonesia sebagai pusat syiar Islam dunia bersama Prabowo Subianto jika terpilih pada Pemilihan Presiden 2019.
"Kami komitmen, jika Prabowo-Sandi mendapat amanah, kami akan pastikan Indonesia menjadi tempat mercusuar syiar Islam di dunia," ujar Sandi usai bertemu dengan pengurus Sarekat Kebangkitan Pemuda Islam (SKPI) di Restoran Al-Jazeerah, Menteng, Jakarta, Kamis (4/10).
Sandi mengatakan bakal berupaya agar mufti (ulama) dari Timur Tengah, Afrika Selatan dan negara lainnya turut berdakwah di Indonesia. Tentunya, kata dia, dakwah-dakwah yang menghadirkan kesejukan.
Selain menjadikan Indonesia sebagai pusat syiar Islam dunia, Sandi juga ingin membantu para pemuda Islam dalam rangka mengembangkan bisnisdi dalam negeri.
Menurutnya, konsep itu juga bermanfaat bagi pengembangan industri nasional.
Kata dia, selama ini pemerintah cenderung memanjakan pelaku usaha impor. Sudah saatnya industri dalam negeri lebih diperhatikan agar perekonomian nasional menjadi lebih kuat. Salah satunya dengan memberi ruang dan membantu pemuda Islam mengembangkan bisnisnya di dalam negeri.
"Mendorong kebangkitan pemuda Islam," kata sandi.
Sandi lalu mengingatkan bahwa Indonesia adalah negara dengan pemeluk agama Islam terbesar di dunia. Karenanya, Indonesia mesti memainkan peran yang lebih dominan di kancah internasional.
"Utamanya di bidang ekonomi," imbuh Sandi.
Isu Perempuan
Sandiaga juga berjanji akan memerhatikan isu perempuan, terutama soal kekerasan terhadap perempuan. Sandi mengatakan hal itu setelah melihat reaksi berbagai pihak yang menaruh perhatian terhadap drama penganiayaan Ratna Sarumpaet.
Meskipun, kenyataannya kasus penganiayaan tersebut merupakan hoaks atau kabar bohong.
"Saya juga mensyukuri bahwa isu kekerasan terhadap perempuan itu sekarang ada di tengah masyarakat," kata Sandi.
Sandi mengamini bahwa akhirnya Ratna mengaku berbohong pernah dianiaya. Dengan kata lain, isu kekerasan terhadap Ratna bukan kenyataan. Namun, Sandi tetap bersyukur.
Menurutnya, meski kabar penganiayaan Ratna adalah kebohongan, setidaknya sudah menunjukkan bahwa publik tidak abai terhadai isu kekerasan terhadap perempuan.
Dia berharap ke depannya masyarakat semakin menghargai perempuan.
"Paling tidak isu kekerasan terhadap perempuan sekarang jadi mainstream, jadi isu utama dan mudah-mudahan ini juga bisa mengubah pola pikir kita memuliakan perempuan menghormati ibu kita,"kata Sandi.
Menanggapi kasus hoaks Ratna Sarumpaet, Sandi disatu sisi merasa bersyukur. Dia tidak bisa membayangkan wanita dengan kepala tujuh dianiaya tiga orang.
Terlebih, Sandi mengaku ibunya pun berusia 77 tahun. Dia mengaku terbayang bagaimana jika ibunya yang mengalami penganiayaan hingga lebamdi wajah.
Tapi, Sandi mengaku ceroboh dan meminta maaf kepada publik tentang hoaks Ratna Sharumpaet. Dia mengaku kurang teliti, sehingga sempat hanyutdalam kebohongan Ratna.
"Menurut saya ini pelajaran buat kami dan pelajaran seluruh bangsa bahwa kita harus betul-betul objektif, verifikasi," ujar Sandi.
Faktakini.com, Jakarta - Calon wakil presiden nomor urut02 Sandiaga Salahuddin Uno berjanji bakalmenjadikan Indonesia sebagai pusat syiar Islam dunia bersama Prabowo Subianto jika terpilih pada Pemilihan Presiden 2019.
"Kami komitmen, jika Prabowo-Sandi mendapat amanah, kami akan pastikan Indonesia menjadi tempat mercusuar syiar Islam di dunia," ujar Sandi usai bertemu dengan pengurus Sarekat Kebangkitan Pemuda Islam (SKPI) di Restoran Al-Jazeerah, Menteng, Jakarta, Kamis (4/10).
Sandi mengatakan bakal berupaya agar mufti (ulama) dari Timur Tengah, Afrika Selatan dan negara lainnya turut berdakwah di Indonesia. Tentunya, kata dia, dakwah-dakwah yang menghadirkan kesejukan.
Selain menjadikan Indonesia sebagai pusat syiar Islam dunia, Sandi juga ingin membantu para pemuda Islam dalam rangka mengembangkan bisnisdi dalam negeri.
Menurutnya, konsep itu juga bermanfaat bagi pengembangan industri nasional.
Kata dia, selama ini pemerintah cenderung memanjakan pelaku usaha impor. Sudah saatnya industri dalam negeri lebih diperhatikan agar perekonomian nasional menjadi lebih kuat. Salah satunya dengan memberi ruang dan membantu pemuda Islam mengembangkan bisnisnya di dalam negeri.
"Mendorong kebangkitan pemuda Islam," kata sandi.
Sandi lalu mengingatkan bahwa Indonesia adalah negara dengan pemeluk agama Islam terbesar di dunia. Karenanya, Indonesia mesti memainkan peran yang lebih dominan di kancah internasional.
"Utamanya di bidang ekonomi," imbuh Sandi.
Isu Perempuan
Sandiaga juga berjanji akan memerhatikan isu perempuan, terutama soal kekerasan terhadap perempuan. Sandi mengatakan hal itu setelah melihat reaksi berbagai pihak yang menaruh perhatian terhadap drama penganiayaan Ratna Sarumpaet.
Meskipun, kenyataannya kasus penganiayaan tersebut merupakan hoaks atau kabar bohong.
"Saya juga mensyukuri bahwa isu kekerasan terhadap perempuan itu sekarang ada di tengah masyarakat," kata Sandi.
Sandi mengamini bahwa akhirnya Ratna mengaku berbohong pernah dianiaya. Dengan kata lain, isu kekerasan terhadap Ratna bukan kenyataan. Namun, Sandi tetap bersyukur.
Menurutnya, meski kabar penganiayaan Ratna adalah kebohongan, setidaknya sudah menunjukkan bahwa publik tidak abai terhadai isu kekerasan terhadap perempuan.
Dia berharap ke depannya masyarakat semakin menghargai perempuan.
"Paling tidak isu kekerasan terhadap perempuan sekarang jadi mainstream, jadi isu utama dan mudah-mudahan ini juga bisa mengubah pola pikir kita memuliakan perempuan menghormati ibu kita,"kata Sandi.
Menanggapi kasus hoaks Ratna Sarumpaet, Sandi disatu sisi merasa bersyukur. Dia tidak bisa membayangkan wanita dengan kepala tujuh dianiaya tiga orang.
Terlebih, Sandi mengaku ibunya pun berusia 77 tahun. Dia mengaku terbayang bagaimana jika ibunya yang mengalami penganiayaan hingga lebamdi wajah.
Tapi, Sandi mengaku ceroboh dan meminta maaf kepada publik tentang hoaks Ratna Sharumpaet. Dia mengaku kurang teliti, sehingga sempat hanyutdalam kebohongan Ratna.
"Menurut saya ini pelajaran buat kami dan pelajaran seluruh bangsa bahwa kita harus betul-betul objektif, verifikasi," ujar Sandi.