Naniek: Ratna Bohong Dan Minta Prabowo Adakan Konpers Untuk Umumkan Dirinya Dianiaya

Jum'at, 19 Oktober 2018

Faktakini.com, Jakarta - Kasus Hoax Ratna Sarumpaet yang mengaku dianiaya, semakin lama membuktikan bahwa Prabowo tidak terlibat sama sekali.

Sebagai orang baik, Prabowo hanya berbaik sangka dan mempercayai pengakuan Ratna yang ternyata bohong.

Wakil Ketua Tim Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Nanik S. Deyang, telah memberikan keterangan kepada polisi ihwal kebohongan yang dibuat Ratna Sarumpaet.

Dalam pemeriksaan itu, Nanik menyampaikan sejumlah fakta yang diperlukan penyidik.

“Diantaranya tentang fakta bahwa Ratna sangat berusaha meyakinkan seluruh orang tentang penganiyaan itu,” kata pengacara Nanik, Marthadinata, melalui telepon pada Rabu, 17 Oktober 2018.

Menurut Marthadinata, kliennya juga menyampaikan, Ratna lah yang menginisiasi konferensi pers yang digelar Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Fakta ini merujuk pada pertemuan 2 Oktober 2018. Selain Nanik, pertemuan itu juga dihadiri Prabowo, Fadli Zon, Amien Rais, dan Said Iqbal.

Berdasarkan penilaian Nanik, kata Marthadinata, dalam pertemuan itu Ratna berusaha meyakinkan semua orang bahwa penganiayaan itu benar-benar terjadi.

Bahkan Ratna meminta Prabowo untuk mengadakan konferensi pers menceritakan ihwal penganiayaan tersebut. “Kata dia agar orang lain tidak takut,” ujar Marthadinata.

Atas dasar itulah Prabowo kemudian menggelar konferensi pers menjelaskan kronologi penganiayaan yang diceritakan oleh Ratna.

Marthadinata menegaskan, kliennya beranggapan pertemuan itu menjadi satu rangkaian kebohongan yang diciptakan Ratna Sarumpaet.

Belakangan, setelah polisi membongkar kebohongan itu, Ratna baru membuka kedoknya. Dia mengaku bahwa penganiayaan itu tidak pernah terjadi.

Wajahnya yang lebam bukan akibat penganiayaan melainkan pasca operasi plastik.

Sumber: Tempo