Pembakaran Bendera Rasul Di Hari Santri, Oleh: Ustadz Ady Arman

Sabtu, 27 Oktober 2018

Faktakini.com

Terjadi peristiwa yang begitu memilukan, ketika ada beberapa oknum Banser (organisasi Islam terbesar di Indonesia)  membakar bendera HTI yang bertulis kalimat Tauhid. Bendera yang sama yg ada dalam barisan pengikut Rasulullah Saw. Bendera yg sama yg dipertahankan oleh para sahabat, sehingga Ja'far bin Abi Thalib harus rela mengorbankan kedua tangannya bahkan nyawanya. Demikian pula para sahabat lainnya. Lalu pada hari ini bendera itu dilecehkan?

حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ زَنْجُوَيْهِ الْمُخَرِّمِيُّ، نَا مُحَمَّدُ بْنُ أَبِي السَّرِيِّ الْعَسْقَلَانِيُّ، نَا عَبَّاسُ بْنُ طَالِبٍ، عَنْ حَيَّانَ بْنِ عُبَيْدِ اللهِ، عَنْ أَبِي مِجْلَزٍ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، قَالَ: كَانَتْ رَايَةُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَوْدَاءَ وَلِوَاءُهُ أَبْيَضَ، مَكْتُوبٌ فِيْهِ: لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللهِ

“Informasi dari Ahmad bin Zanjuwaih al-Mukharimi … dari ibnu Abas ra., ia berkata, ‘Bendera Rasulullah SAW berwarna hitam, sedang panjinya berwarna putih dan ada tulisan kalimat tauhid.’.” (H.r. Abu asy-Syekh, Akhlaqun Nabi SAW, 1998, vol. 2, hlm. 416, hadis no. 424).

Ini merupakan tindakan anarkis terhadap simbol agama. Atau boleh dikatakan pelecehan terhadap agama. Jika simbol negara saja begitu dijaga, oleh ummat Islam di Indonesia, apalagi simbol agama yang menjadi dasar spiritual mereka dalam mencintai bangsa dan negara.

Kejadian ini begitu miris karena dilakukan di hari santri. Oleh oknum yg beragama Islam pula. Astagfirullahal Adzhiim.

Padahal hari santri adalah hari persatuan ummat Islam untuk saling mengasah, mengasuh dan mengasih terlepas dari perbedaan pilihan politik setiap ummat Islam.

Begitu dikatakan santri, maka semua ummat Islam hormat, haru dan memuliakan cikal bakal  para Ulama yang berkorban demi kemerdekaan bangsa tercinta. Baik dari golongan NU maupun Muhammadiyyah, baik dari kalangan intelektual maupun dari kalangan akar rumput.

Akan tetapi mengapa kejadian bakar bendera tauhid itu dilakukan oleh ormas yg dulu pernah menjadi pahlawan menjadi garda terdepan mengusir sekutu dari negeri tercinta?

Beginikah kondisi organisasi ummat Islam saat ini?

Mari sama2 kita berpikir.

Jika memang HTI adalah organisasi terlarang dan sesat yg berlabel Islam. Apakah simbol2 Islam yang ada pada mereka juga perlu disesat-sesatkan?

Seandainya ada orang Islam radikal membunuh, membom dll sambil membawa Al-Qur'an. Apakah selain kita tangkap orangnya, Alqurannya juga harus dirobek2 dan di bakar karena digunakan oleh oknum radikal itu?

Apakah jika syariat jihad disalahgunakan oleh oknum muslim, maka kemudian kita hilangkan term jihad dari ajaran agama Islam?

Bagaimana cara berpikir kita?

Kalau kita bisa begitu toleran dengan yg berbeda agama, bahkan yg lgbt sekalipun, demi melindungi hak2 kemanusiaannya,

Maka mengapa pendekatan yang sama tidak bisa kita lakukan kepada teman2 yg terindikasi sesat, radikal dsb?

Amat disayangkan, jika ada orang yang memberangus radikalisme tetapi justeru melakukan cara2 radikal dalam aktivitasnya.

Sudah sepatutnya organisasi Islam besar ini mampu menjadi penyejuk bagi ummat yg mulai terpecah di tahun politik ini.

Semoga kaum intelektual Islam, para guru agama, para ustadz, kyai dan Habaib bisa bersatu menyuarakan bentuk pelecehan ini. Agar segera ditindaklanjuti.

Dan semoga kementerian Agama dapat turun tangan secepatnya dan memberikan solusi tepat demi menjaga sensitivitas ummat Islam yang sebenarnya ingin hidup aman dan damai di bumi Allah Indonesia tercinta ini.

Ust Ady Arman
Dosen Pengajar di Poli Teknik Jakarta