PUTRI HRS DKK MASUK YAMAN

Rabu 10 Oktober 2018,

Faktakini.com, Oman - Alhamdulillah, akhirnya setelah perjuangan yang sabar dan gigih para Mahasiswa/i serta Santri Indonesia dari berbagai Universitas & Rubath, pagi dini hari Rabu 10 Oktober 2018 jam 02.00 waktu Sulalah - Oman, mereka semua diberangkatkan dg Empat Bis Besar ke perbatasan Oman - Yaman dan didampingi petugas dari KBRI Oman.

Saat ini mereka sudah  melewati perbatasan Oman dan masuk wilayah Yaman menuju Kota Tarim. Dan besok rencananya yg Mahasiswi putri dari Tarim akan menuju Kota Mukalla.

Setelah berita penghadangan mereka ramai di Medsos, shg Menlu RI & Dubes RI dibully habis warga net. Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) di Yaman juga melayangkan Surat Protes Keras ke KBRI.

Para Wali Santri di Indonesia pun kecewa dan marah serta mau melapor ke DPR. Bahkan Jaringan Santri se-Indonesia berencana gelar Aksi besar-besaran di Jakarta sbg bentuk solidaritas utk kaum Santri yg terzalimi di Luar Negeri.

Akhirnya KBRI di Oman atas arahan Kemenlu RI di Jakarta mau duduk berunding dan bekerja-sama dengan rombongan Mahasiswa/i dan Santri Indonesia Yaman. Bahkan petugas KBRI Oman mendampingi dan mengantar sampai ke perbatasan.

Kini, masalah yg tersisa adalah bahwa pada sebelum rombongan Mahasiswa/i & Santri ini ramai jadi perbincangan krn terus melakukan perlawanan terhadap kezaliman, telah banyak Shahabat mereka yg datang lebih dulu secara berkelompok dlm jumlah kecil yang terpaksa pulang ke Indonesia karena tidak dibantu KBRI.

Front Santri Indonesia  (FSI) juga Front Mahasiswa Islam (FMI) berencana akan mendatangi DPR RI agar mendesak Kemenlu RI & KBRI di Oman menanggung biaya pengembalian mereka ke Yaman, karena mereka adalah "korban" dari sikap Kemenlu RI & KBRI di Oman yang tidak mau memberi rekomendasi saat mereka sudah tiba di Oman shg mereka terpaksa pulang.

DPR RI tetap harus memanggil Menlu RI & Dubes RI di Oman terkait larangan belajar di Yaman, walau pun akhirnya para Mahasiswa/i Indonesia telah berhasil masuk ke Yaman, karena masih ada korban yang terpaksa pulang ke Indonesia akibat sikap otoriter mereka.

Para Wali Mahasiswa/i dan Santri Yaman berhak mendatangi DPR RI untuk menuntut "Keadilan" agar tidak terulang di kemudian hari.

Penelantaran yg dilakukan KBRI atas restu Menlu RI thd para Mahasiswa/i Indonesia Yaman di Oman adalah "Pelanggaran Konstitusi" sekaligus "Pelanggaran HAM Serius" yang  harus dipertanggung-jawabkan.

Bahkan Presiden RI pun harus dipanggil juga jika terbukti bhw pelanggaran tersebut disengaja karena menjadi bagian "Program Resmi Pemerintah". DPR RI tidak boleh ragu menggunakan  "Hak Interpelasi atau Hak Angketnya" demi tegaknya Konstitusi & Keadilan.

Dari Kota Suci Mekkah Al-Mukarromah, Imam Besar Umat Islam Indonesia Habib Muhammad Rizieq Syihab menyambut gembira kesuksesan putrinya dan kawan-kawannya kembali kuliah di Yaman, dan beliau berterima kasih kepada semua pihak yg telah bekerja keras untuk para Mahasiswa/i & Santri tsb. Khususnya para mandub Mahasiswa/i dan Santri baik yang di Jakarta mau pun Yaman, juga teristimewa para Ustadz dan Ustadzah yang mendampingi selama perjalanan. Beliau juga mengapresiasi KBRI Oman yg akhirnya mau membantu walau setelah perdebatan yg panjang serta alot.

Saat seorang kawannya bertanya lewat WA kpd IB HRS ttg solusi agar ke depan tdk terulang, mk beliau via pesan singkat menjawab : "2019 Wajib Ganti Presiden ... !!!".

Posting Komentar untuk "PUTRI HRS DKK MASUK YAMAN"