Ujian Dalam Perjuangan, Setelah Relawan HILMI - FPI, Tim MER-C Juga Terhambat Longsor Di Palu
Ahad, 21 Oktober 2018
Faktakini.com, Palu - Tidak mudah menjadi Relawan untuk membantu di lokasi bencana, terutama di wilayah yang kondisi alamnya masih tidak stabil seperti di Palu, Sulawesi Tengah.
Namun demi untuk membantu sesama, hambatan dan rintangan sama sekali tidak akan menjadi penghalang bagi para pejuang kemanusiaan.
Setelah Relawan HILMI - FPI, Tim MER-C juga sempat menemui hambatan tanah longsor dalam menjalankan tugas mulia untuk membantu sesama.
Sebagai berikut beritanya dari MER-C.
MER-C UPDATE
Akses Jalan Tertutup Longsor, Tim MER-C Tertahan di Kulawi
Tim relawan dari Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) tertahan di kecamatan Kulawi, salah satu wilayah di kabupaten Sigi yang terkena bencana gempa bumi. Sedianya pasca melakukan pengobatan, hari ini, Ahad/21 Oktober 2018, tim dijadwalkan kembali ke posko di RS Sis Al Jufri di Kota Palu. Namun hujan deras yang mengguyur Kulawi mengakibatkan longsor kembali melanda sejumlah titik dan memutus akses jalan dari dan menuju Kulawi.
Koordinator Lapangan MER-C di Palu, Khoirul Mustafa membenarkan bahwa Tim MER-C saat ini tertahan di Kulawi. Ada 12 relawan yang sedang bertugas di sana, terdiri dari 2 dokter, 1 bidan, 3 perawat, 2 supir dan 4 logistik. Tim berangkat dari posko di RS Sis Al Jufri kota Palu sejak Sabtu pagi/20 Oktober 2018.
Kecamatan Kulawi dipilih sebagai wilayah sasaran mobile clinic Tim MER-C karena akses masuk ke lokasi yang sulit dan warga korban gempa yang belum tersentuh pengobatan.
"Kulawi kami pilih karena berdasarkan informasi wilayah ini belum tersentuh bantuan pengobatan. Banyak pasien-pasien korban gempa yang mengalami patah tulang harus dirujuk ke RS. Karena akses yang sulit, harus melewati longsoran-longsoran, akhirnya pasien-pasien dibawa dengan helikopter," ujar Mustofa.
Menurut Mustofa, sehari sebelumnya, MER-C menurunkan tim assessment untuk mengecek akses ke Kulawi dan menilai kebutuhan warga korban gempa.
"Kami melakukan assessment terlebih dahulu ke Kulawi untuk memastikan akses yang akan dilalui tim medis nanti. Alhamdulillah jalan yang terkena longsor saat itu sudah dibersihkan dan sudah bisa dilalui mobil," tambah Mustofa, relawan yang sudah bertugas ke berbagai wilayah bencana di Indonesia.
Sebanyak 12 relawan akhirnya menuju Kulawi pada Sabtu pagi/20 Oktober 2018 dengan menggunakan 3 armada. Selain membawa bantuan obat-obatan, tim juga membawa bantuan tenda dome 25 unit, pampers, pakaian dan perlengkapan bayi, sarung serta mukena.
Setibanya di Kulawi tim langsung melakukan pelayanan pengobatan bagi warga desa Matauwe dan pada hari ini tim melanjutkan kegiatan pengobatan di desa Boladongko.
Hingga saat ini semua relawan MER-C dalam kondisi aman dan menginap di masjid setempat. Tim masih menunggu informasi akses jalan dapat dilewati untuk dapat kembali posko di kota Palu. Sambil menunggu, tim akan memaksimalkan waktu dengan memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Sementara itu, MER-C Indonesia akan terus menurunkan tim relawannya ke wilayah bencana di Palu hingga beberapa waktu ke depan. Pada hari Senin besok/22 Oktober 2018, Tim dari Divisi Konstruksi MER-C akan bertolak ke Palu untuk menilai program rekonstruksi yang dapat dilakukan. Menyusul pada hari Selasa/23 Oktober 2018, akan dikirimkan tiga relawan dokter yang akan bertugas selanjutnya ke Palu.
Bantuan dan donasi bagi Korban Gempa Bumi dan Tsunami di Palu - Donggala - Sigi dapat disalurkan melalui:
BCA, 686.0099339
BSM, 701.5658.899
BNI Syariah, 303.2000.922
Semua rekening atas nama :
Medical Emergency Rescue Committee
Info :
Webiste : www.mer-c.org
FB : MER-C Indonesia
Call Center : 0811990176
IG : @mercindonesia
#mercpedulipaludonggalasigi
Foto: Relawan HILMI - FPI saat mau mengirim bantuan untuk warga korban gempa bumi dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah
Faktakini.com, Palu - Tidak mudah menjadi Relawan untuk membantu di lokasi bencana, terutama di wilayah yang kondisi alamnya masih tidak stabil seperti di Palu, Sulawesi Tengah.
Namun demi untuk membantu sesama, hambatan dan rintangan sama sekali tidak akan menjadi penghalang bagi para pejuang kemanusiaan.
Setelah Relawan HILMI - FPI, Tim MER-C juga sempat menemui hambatan tanah longsor dalam menjalankan tugas mulia untuk membantu sesama.
Sebagai berikut beritanya dari MER-C.
MER-C UPDATE
Akses Jalan Tertutup Longsor, Tim MER-C Tertahan di Kulawi
Tim relawan dari Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) tertahan di kecamatan Kulawi, salah satu wilayah di kabupaten Sigi yang terkena bencana gempa bumi. Sedianya pasca melakukan pengobatan, hari ini, Ahad/21 Oktober 2018, tim dijadwalkan kembali ke posko di RS Sis Al Jufri di Kota Palu. Namun hujan deras yang mengguyur Kulawi mengakibatkan longsor kembali melanda sejumlah titik dan memutus akses jalan dari dan menuju Kulawi.
Koordinator Lapangan MER-C di Palu, Khoirul Mustafa membenarkan bahwa Tim MER-C saat ini tertahan di Kulawi. Ada 12 relawan yang sedang bertugas di sana, terdiri dari 2 dokter, 1 bidan, 3 perawat, 2 supir dan 4 logistik. Tim berangkat dari posko di RS Sis Al Jufri kota Palu sejak Sabtu pagi/20 Oktober 2018.
Kecamatan Kulawi dipilih sebagai wilayah sasaran mobile clinic Tim MER-C karena akses masuk ke lokasi yang sulit dan warga korban gempa yang belum tersentuh pengobatan.
"Kulawi kami pilih karena berdasarkan informasi wilayah ini belum tersentuh bantuan pengobatan. Banyak pasien-pasien korban gempa yang mengalami patah tulang harus dirujuk ke RS. Karena akses yang sulit, harus melewati longsoran-longsoran, akhirnya pasien-pasien dibawa dengan helikopter," ujar Mustofa.
Menurut Mustofa, sehari sebelumnya, MER-C menurunkan tim assessment untuk mengecek akses ke Kulawi dan menilai kebutuhan warga korban gempa.
"Kami melakukan assessment terlebih dahulu ke Kulawi untuk memastikan akses yang akan dilalui tim medis nanti. Alhamdulillah jalan yang terkena longsor saat itu sudah dibersihkan dan sudah bisa dilalui mobil," tambah Mustofa, relawan yang sudah bertugas ke berbagai wilayah bencana di Indonesia.
Sebanyak 12 relawan akhirnya menuju Kulawi pada Sabtu pagi/20 Oktober 2018 dengan menggunakan 3 armada. Selain membawa bantuan obat-obatan, tim juga membawa bantuan tenda dome 25 unit, pampers, pakaian dan perlengkapan bayi, sarung serta mukena.
Setibanya di Kulawi tim langsung melakukan pelayanan pengobatan bagi warga desa Matauwe dan pada hari ini tim melanjutkan kegiatan pengobatan di desa Boladongko.
Hingga saat ini semua relawan MER-C dalam kondisi aman dan menginap di masjid setempat. Tim masih menunggu informasi akses jalan dapat dilewati untuk dapat kembali posko di kota Palu. Sambil menunggu, tim akan memaksimalkan waktu dengan memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Sementara itu, MER-C Indonesia akan terus menurunkan tim relawannya ke wilayah bencana di Palu hingga beberapa waktu ke depan. Pada hari Senin besok/22 Oktober 2018, Tim dari Divisi Konstruksi MER-C akan bertolak ke Palu untuk menilai program rekonstruksi yang dapat dilakukan. Menyusul pada hari Selasa/23 Oktober 2018, akan dikirimkan tiga relawan dokter yang akan bertugas selanjutnya ke Palu.
Bantuan dan donasi bagi Korban Gempa Bumi dan Tsunami di Palu - Donggala - Sigi dapat disalurkan melalui:
BCA, 686.0099339
BSM, 701.5658.899
BNI Syariah, 303.2000.922
Semua rekening atas nama :
Medical Emergency Rescue Committee
Info :
Webiste : www.mer-c.org
FB : MER-C Indonesia
Call Center : 0811990176
IG : @mercindonesia
#mercpedulipaludonggalasigi
Foto: Relawan HILMI - FPI saat mau mengirim bantuan untuk warga korban gempa bumi dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah