Dahnil: Pidato Prabowo Soal Tampang Boyolali Dipolitisasi, Netizen: Anies Pun Cuma Ngomong Pribumi Mereka Polisikan, Hadeuh!

Ahad, 4 November 2018

Faktakini.com, Jakarta - Pidato capres Prabowo Subianto di Boyolali menjadi viral, karena ucapan Prabowo yang menyebut warga Boyolali, tak pernah masuk hotel mewah di Jakarta kemudian dipolisikan oleh pendukung Jokowi.

Prabowo mengatakan, wajah warga Boyolali mungkin akan diusir jika masuk hotel mewah, karena bukan tampang orang kaya.

Menanggapi hal itu, Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar mengatakan sebenarnya tidak ada yang salah dengan ucapan itu.

Pernyataan Prabowo hanya sebuah candaan kepada pendukungnya di Boyolali.

Menurut Dahnil, ucapan Prabowo itu ingin menunjukkan bahwa ada ketimpangan sosial di antara masyarakat saat ini khususnya warga Boyolali.

“Pak Prabowo bicara konteks kesenjangan dan ketidakadilan ekonomi pada saat itu. Dan sambil bercanda dengan para pendukung beliau menyebut istilah wajah boyolali dalam bahasa saling akrab,” kata Dahnil saat dihubungi, Sabtu (3/11).

Menurut Dahnil, ada pihak yang dengan sengaja ingin mempolitisasi ucapan Prabowo tersebut. Padahal, menurut dia, ucapan itu sama sekali tidak masalah karena disampaikan di depan pendukung Prabowo sendiri.

“Dan pernyataan bercanda dalam pidato yang akrab tersebut agaknya dipolitisasi oleh kubu petahana,” tutupnya.

Berikut ini penggalan kalimat yang diucapkan oleh Prabowo Subianto dalam video yang viral tersebut:

“Hotel-hotel mewah sebut saja hotel di dunia yang paling mahal ada di Jakarta, ada Ritz Charlton, ada Waldorf Astoria. Namanya saja kalian enggak bisa sebut, dan macam-macam itu semua saya yakin kalian tidak pernah masuk hotel-hotel tersebut. Betul (betul jawab peserta), dan kalau masuk, mungkin kalian diusir, mungkin tampang-tampang kalian tidak tampang orang kaya. Tampang-tampang kalian tampang Boyolali ini,” kata Prabowo dalam pidatonya.

Sumber: Kumparan