Dinilai Merugikan Pariwisata Bali, Gubernur Bali Tutup Usaha Mafia Cina
Kamis, 15 November 2018
Faktakini.com, Jakarta - Saat ini pemerintah kita lagi desperslate devisa jadi apa saja di mudahkan supaya masuk uang.
Bisnis kelas “udang remis” pun di buka untuk mereka dari China dari toko souvenir sampai travel di Bali & resto diberikan kepada pengusaha dari China di Bali.
Izin bisnis pariwisatapun diberikan BKPM (BKPMD) kepada asing karena alasan dari pegawai BKPM untuk datangkan turis jutaaan dari China ke Indonesia yang tentu di amini karena terbayang miliaran Yuan bakal masuk.
Dalam kasus buka usaha oleh pengusaha dari China di Bali berbondong-bondong pengusaha kelas teri ini berdatangan ke Bali dari China, karena volume turis China ke Bali sekarang ini terbesar mengalahkan Australia & negara lain.
Mereka buka usaha toko-toko souvenir, travel biro China-Bali, restoran, sewa-kontrak gedung penginapan (gedung kos-kosan yang sudah lama kosong di Bali) *semua bayar pakai Yuan*.
Perwakilan Perbankan China daratan dan bank afiliasi negara ini juga sudah buka di Bali.
Mereka ini sudah bikin bisnis pariwisata pola “rantai kartel ala mafia” tertutup di Bali.
Supaya tertarik turis dari China ke Bali, merek pilih penerbangan khusus yang biayanya mereka subsidi untuk bawa turis dari China ke Bali & biaya tiket pesawat China-Bali-China PP *disubsidi total* dari pengusaha-pengusaha China di Bali yang harganya 1/4 harga biasa.
Para turis ini di jemput oleh travel milik warga negara China ini di Bali maka bukan main senangnya para turis dari China ini terasa dinegeri sendiri tapi di Bali.
Sejak tiba di Bali dari China semua belanja di toko souvenir milik pengusaha dari China karena mulai dari bayar tiket pesawat, antar jemput, bus traveling selama berada di Bali, tempat menginap, restoran tempat makan semua diatur all in, *bayar-bayar dengan Yuan* saja tidak perlu tukar dengan *Rp* hasil keseluruhannya yang berupa Yuan disetorkan ke cabang bank-bank dari China yang di Bali.
Praktisnya tidak ada toko souvenir, resto milik orang Bali yang dimasuki turis dari China karena yang datang semua sudah di pool pemilik dari China di Bali.
Akibatnya orang Bali pemilik toko, restoran & penginapan hanya “denger saja” bahwa pengunjung turis terbesar di Bali saat ini dari China dan tidak ada uang yang ditinggal di Bali
Akibat dari kebijakan saat ini yang main buka semua lini usaha kecil/mikro buat pengusaha China daratan di Indonesia yang akibatnya adalah pengangguran di Indonesia kurang dari puluhan Lapangan pekerjaan yang antri ribuan pelamar kerja.
Akhirnya Gub Bali l Wayan Koster ambil tindakan tegas tidak perduli semua usaha milik orang China daratan di Bali punya izin ataupun gelap HARUS TUTUP TANPA KONPROMI...!!!
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=2586126114738620&id=100000237690111
Faktakini.com, Jakarta - Saat ini pemerintah kita lagi desperslate devisa jadi apa saja di mudahkan supaya masuk uang.
Bisnis kelas “udang remis” pun di buka untuk mereka dari China dari toko souvenir sampai travel di Bali & resto diberikan kepada pengusaha dari China di Bali.
Izin bisnis pariwisatapun diberikan BKPM (BKPMD) kepada asing karena alasan dari pegawai BKPM untuk datangkan turis jutaaan dari China ke Indonesia yang tentu di amini karena terbayang miliaran Yuan bakal masuk.
Dalam kasus buka usaha oleh pengusaha dari China di Bali berbondong-bondong pengusaha kelas teri ini berdatangan ke Bali dari China, karena volume turis China ke Bali sekarang ini terbesar mengalahkan Australia & negara lain.
Mereka buka usaha toko-toko souvenir, travel biro China-Bali, restoran, sewa-kontrak gedung penginapan (gedung kos-kosan yang sudah lama kosong di Bali) *semua bayar pakai Yuan*.
Perwakilan Perbankan China daratan dan bank afiliasi negara ini juga sudah buka di Bali.
Mereka ini sudah bikin bisnis pariwisata pola “rantai kartel ala mafia” tertutup di Bali.
Supaya tertarik turis dari China ke Bali, merek pilih penerbangan khusus yang biayanya mereka subsidi untuk bawa turis dari China ke Bali & biaya tiket pesawat China-Bali-China PP *disubsidi total* dari pengusaha-pengusaha China di Bali yang harganya 1/4 harga biasa.
Para turis ini di jemput oleh travel milik warga negara China ini di Bali maka bukan main senangnya para turis dari China ini terasa dinegeri sendiri tapi di Bali.
Sejak tiba di Bali dari China semua belanja di toko souvenir milik pengusaha dari China karena mulai dari bayar tiket pesawat, antar jemput, bus traveling selama berada di Bali, tempat menginap, restoran tempat makan semua diatur all in, *bayar-bayar dengan Yuan* saja tidak perlu tukar dengan *Rp* hasil keseluruhannya yang berupa Yuan disetorkan ke cabang bank-bank dari China yang di Bali.
Praktisnya tidak ada toko souvenir, resto milik orang Bali yang dimasuki turis dari China karena yang datang semua sudah di pool pemilik dari China di Bali.
Akibatnya orang Bali pemilik toko, restoran & penginapan hanya “denger saja” bahwa pengunjung turis terbesar di Bali saat ini dari China dan tidak ada uang yang ditinggal di Bali
Akibat dari kebijakan saat ini yang main buka semua lini usaha kecil/mikro buat pengusaha China daratan di Indonesia yang akibatnya adalah pengangguran di Indonesia kurang dari puluhan Lapangan pekerjaan yang antri ribuan pelamar kerja.
Akhirnya Gub Bali l Wayan Koster ambil tindakan tegas tidak perduli semua usaha milik orang China daratan di Bali punya izin ataupun gelap HARUS TUTUP TANPA KONPROMI...!!!
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=2586126114738620&id=100000237690111