Integritas FPI Di Kalimantan Selatan

Rabu, 28 November 2018

Faktakini.com

*INTEGRITAS FPI DI KALSEL*

Oleh : Ali Reza Alatas

https://rmol.co/amp/2018/11/28/368345/Integritas-FPI-Di-Kalsel-

SOSOK ulama muda bersurban duduk di tengah barisan terdepan menghadap para peserta pengajian Maulid Nabi Saw, Selasa (27/11), di masjid mungil Basarih, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Beliau adalah Habib Zakaria Bahasyim yang juga Imam Front Pembela Islam (FPI) Kalsel.

Beliau dalam majelis itu juga diapit oleh sejumlah habaib dan kyai dari berbagai daerah seperti Jakarta, Palembang, Palu dan bahkan dari Situbondo, Jawa Timur. Kehadiran para habaib dan ulama itu menunjukkan kapasitas Habib Bahasyim yang punya daya tarik tersendiri.

Dalam struktur keorganisasian FPI, hampir seluruh daerah di tingkat provinsi di Indonesia mempunyai imam. Fungsi imam di sini di antaranya adalah memantau dan mengawasi kinerja tanfidziah atau Dewan Pengurus Daerah (DPD) FPI. Bahkan imam punya legalitas rekomendasi untuk mencopot pejabat keorganisasian tanfidziah. Di Kalsel, Habib Zakaria selaku Imam FPI.

Habib Zakaria adalah sosok yang tegas. Berulangkali disodorkan nominal uang untuk tak turun di perayaan tahun baru yang biasanya menjadi ajang pesta maksiat seperti mabuk-mabukan. Beliau mengaku disodorkan uang sebesar 600 juta rupiah dengan timbalan bahwa FPI tak turun pada tahun baru. Habib Zakaria pun menolaknya dan tetap menurunkan anggota FPI ke lapangan.

Habib Zakaria ternyata punya jam terbang relatif panjang di dunia politik. Saat ini beliau mencalonkan diri sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari Kalsel.

Ketika ditanya mengapa memilih anggota DPD bukan anggota DPR sebagai karir politiknya. "Menjadi anggota DPD lebih mudah dari anggota DPR RI. Apalagi saya juga punya banyak majelis pengajian yang juga butuh perhatian. Semuanya sudah diperhitungkan," jelas Habib Zakaria.

Habib Zakaria yang sebelumnya berkiprah di Partai Persatuan Pembangunan (PPP), mengundurkan diri dari parai berlambang Ka´bah setelah mendapat isyarat dari Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shahab (HRS). Menurut HRS, pemimpin PPP sudah `kentut´ yang maksudnya adalah batal secara kepemimpinannya.

Isyarat itu menjelaskan keanggotaan di PPP sudah tak bermaslahat lagi. Terlebih akhir-akhir ini partai yang identik dengan kekuatan Islam di masa Orde Baru, sudah bergabung dengan rezim.

Habib Zakaria Bahasyim selaku Imam FPI Kalsel, saat ini tengah melakukan eksperimen politik dengan mencalonkan diri untuk maju dalam pemilihan DPD. Menariknya, langkah Habib Zakaria didukung penuh oleh HRS.

Sepertinya FPI tengah bereksperimen mengkolaborasikan jabatan organisasi dengan jabatan publik. Berulangkali Habib Zakaria menyatakan ingin mundur tapi dicegah oleh HRS. "Jangan mundur dulu! Kita lihat bagaimana nanti," kata Habib Zakaria meniru apa yang disampaikan HRS.

Apa yang dilakukan Habib Zakaria dapat dikatakan eksperimen pertama kali FPI melibatkan imamnya untuk terjun dalam dunia politik praktis. Menurut Habib Zakaria, tuntutan ummat kian jelas mengarah pada pengisian jabatan publik dengan orang-orang yang baik dan bertanggung jawab. Hal ini juga sudah menjadi orientasi HRS untuk merebut kursi parlemen dari orang-orang jahat.

FPI pada tahun politik kali ini, ingin berperan lebih aktif. Bahkan organisasi yang dikenal dengan slogan amar makruf ini, menawarkan Pakta Integritas kepada semua caleg yang ingin didukung dan diamankan oleh FPI.

Yang jelas acuan prosedur untuk mendapatkan dukungan dari FPI sangat lah jelas. Pertama, caleg harus beranggotakan dari partai berkoalisi Prabowo Subianto. Kedua, caleg harus bersedia menandatangani Pakta Integritas yang disiapkan Direktur Pemilu DPP FPI, Habib Ali Alatas, SH.

Habib Hasyim Arsal Alhabsi, caleg nomor urut 3 dari Partai Amanat Nasional (PAN) untuk dapil 1 Kalsel, menyatakan siap menandatangani Pakta Integritas yang disiapkan FPI. Karena itu, tim pemenangan Habib Hasyim Arsal Alhabsi langsung memproses dan mempersiapkan penandatangan Pakta Integritas yang juga terkait langsung dengan Habib Zakaria selaku Imam FPI Kalsel.

Ketika bersedia menandatangani Pakta Integritas, maka caleg mendapatkan dukungan penuh dari FPI yang sudah terkoordinasi di seluruh daerah. Yang lebih menariknya lagi, FPI terkadang memantau sejumlah caleg yang serius dan kemudian diajak bekerjasama untuk menandatangi Pakta Integritas. Berdasarkan legalitas Pakta tersebut, para anggota FPI dibenarkan mendukung caleg terkait. Menjemput bola

Memang tidak semua caleg dari partai koalisi Prabowo bersedia tanda tangan. Hingga tulisan ini dipublikasi, hanya segelintir caleg yang bersedia tandatangani Pakta Integritas. Ini bukti bahwa ternyata hanya segelintir yang serius ingin perjuangan membela rakyat dan umat.

"Apa yang ditempuh FPI terkait Pakta Integritas bagi para caleg sangatlah penting untuk mengawal pertanggungjawaban para wakil rakyat. Bila positif untuk rakyat dan negeri ini, mengapa harus enggan berkomitmen?! " tegas Habib Hasyim Arsal Alhabsi, caleg dapil 1 Kalsel dari PAN. 

Alireza Alatas
Pembela ulama dan NKRI/aktivis Silaturahmi Anak Bangsa SILABNA