Kenapa Dubes Saudi Pilih Kantor Muhammadiyah Sebagai Tempat Konpers?
Kamis, 15 November 2018
Faktakini.com
@WAH KENAPA HARUS MUHAMMADIYAH ..?
Semua orang tahu bahwa di negeri ini ada dua organisasi Islam yang besar yang punya peranan besar juga dalam membangun negeri ini. Masing-masing punya peranan sesuai dengan tupoksinya tanpa harus meremehkan ormas-ormas Islam lainnya.
Tidak benar kalau di negeri ini ada satu ormas harus mengklaim bahwa dia lebih NKRI dari yang lain. Merasa dia lebih BHINEKA TUNGGAL IKA dari yang lain. Merasa dia yang paling berjasa menjaga kedaulatan negeri dari yang lain. Dia merasa yang punya hak paten dari Allah terhadap negeri ini dibandingkan yang lain.
Semua ormas Islam mempunyai andil dalam menjaga negeri ini besar atau kecil. Semua ormas Islam punya hak yang sama terhadap negeri ini. Dan semua ormas Islam mempunyai hak paten akan negeri yang diamanahkan Allah untuk dirawat, dijaga, dipelihara dan jangan dirusakin.
Seseorang selalu dinisbahkan dengan aliran atau faham sebuah ormas di negeri ini, itu sudah biasa. Apalagi dia seorang tokoh umat. Ada dua faham yang erat dilekatkan yang cukup populer di masyarakat yakni faham "tahlilan" dan "tidak tahlilan". Dua ormas besar ini berada di dua kubu yang berbeda kalau soal faham. Nahdatul Ulama (NU) di kubu suka tahlilan dan Muhammadiyah di kubu non tahlilan.
Kedua kubu ini susah disatukan karena masing-masing punya alasan yang kuat kenapa mereka ambil jalan itu. Dan tulisan ini tidak akan membahas itu. Yang ingin dibahas disini adalah kenapa DUTA BESAR ARAB SAUDI memilih Muhammadiyah untuk menjelaskan keberadaan dan status Imam Besar Indonesia HABIB RIZIK SHIHAB (HRS) sah atau tidak dj Saudi. Dan Duta Besar mengambil tempat penjelasannya di kantor pusat Muhammadiyah Menteng Jakarta Pusat.
Kenapa harus di kantor PP Muhammadiyah ...?Apakah dipilih Muhammadiyah oleh ambassador Saudi adalah karena Saudi dan Muhammadiyah sama-sama gak tahlilan ....? Apakah dipilih Muhammadiyah karena orang-orang Muhammadiyah berjenggot sama dengan orang Saudi ...? Atau dipilih Muhammadiyah karena Islamnya sama yang datang dari Arab yakni Islam Rahmatan Lil'alamiin ....? Dan banyak juga pertanyaan-pertanyaan lainnya.
Kenapa sang Ambassador Saudi tidak memiilih tempat di NU yang lokasinya sama-sama di Jakarta Pusat juga ....?
Bukankah HRS punya faham yang sama dengan NU sama-sama pencinta tahlilan ...? Bukankah HRS dan organisasinya yakni FPI lebih NU dari pada orang NU dalam segi fahamnya ...? Dan dengan seribu pertanyaan lainnya.
Boleh jadi, ada kemungkinan Duta Besar Saudi memilih kantor Muhammadiyah dengan sebab bahwa Muhammadiyah mulai dari pimpinan pusat sampai warganya ditingkat ranting walau berbeda faham dengan HRS dan FPInya tapi mereka tidak pernah merendahkan dengan menyerang HRS dan organisasinya. Tidak pernah ada benturan antara Muhammadiyah dan FPI baik di media apalagi di lapangan.
Setiap aksi-aksi umat Islam antara Muhammadiyah dan FPI selalu bersama-sama tanpa mengklaim siapa yang paling benar dan pantas dalam aksinya.
Para pimpinan di Muhammadiyah sangat menghormati HRS begitu juga sebaliknya. Intinya antara Muhammadiyah dan FPI (HRS) tidak ada masalah alias no problemo.
Mungkin itulah sehingga sang Ambassador lebih memilih Muhammadiyah. Beliau merasa lebih aman beri penjelasan tentang HRS di Muhammadiyah dari pada di tempat lain. Beliau takut nasibnya akan sama dengan GUS NUR tatkala tabayyun di kantor cabang Anshor di salah satu daerah di Jawa Timur. Apalagi beliau telah melihat melalui You tube bagaimana para ustadz dipersekusi yang beraliran dan paham yang berbeda dengan mereka.
Kalau pakai teori kemungkinan maka kemungkinan besar alasan Ambassador Saudi memilih Muhammadiyah dalam menjelaskan keberadaan HRS di Saudi seperti tertuang diatas tadi.
Intinya HRS di Saudi aman-aman saja. HRS dijamin penuh oleh Saudi dalam kehidupannya. Apakah dari pemerintah kerajaan secara resmi atau perorangan orang kaya Saudi itu jelas bukan urusan kita.
Yang menjadi urusan dan perhatian kita umat Islam Indonesia adalah bagaimana memaksimalkan peranan kita masing-masing untuk menjadikan rumah kita, keluarga kita yang sudah wajib nemilih dan diri kita sendiri menjadi POSKO PEMENANGAN PADI bin PAS.
Rapatkan barisan dan saf-saf. Jaga TPS dilingkungan kita masing-masing. Foto hasilnya, jaga surat suaranya. Awasi kelurahan, kecamatan dan terus keatas. Laporkan bila terjadi manipulasi. Catat petugas yang memanipulasi itu dan foto dia kemudian sebarkan di medsos.
Dan yang terakhir setelah semua sudah kita kerjakan maka bertawakkal pada Allah. Biar Allah yang memutuskannya. Kita hanya bisa pasrah aja.
Wallahu A'lam.
By; *Moh. Naufal Dunggio*
= Ketua LDK PWM DKI Jkt.
= Sekretaris KDK MUI Pusat.
Faktakini.com
@WAH KENAPA HARUS MUHAMMADIYAH ..?
Semua orang tahu bahwa di negeri ini ada dua organisasi Islam yang besar yang punya peranan besar juga dalam membangun negeri ini. Masing-masing punya peranan sesuai dengan tupoksinya tanpa harus meremehkan ormas-ormas Islam lainnya.
Tidak benar kalau di negeri ini ada satu ormas harus mengklaim bahwa dia lebih NKRI dari yang lain. Merasa dia lebih BHINEKA TUNGGAL IKA dari yang lain. Merasa dia yang paling berjasa menjaga kedaulatan negeri dari yang lain. Dia merasa yang punya hak paten dari Allah terhadap negeri ini dibandingkan yang lain.
Semua ormas Islam mempunyai andil dalam menjaga negeri ini besar atau kecil. Semua ormas Islam punya hak yang sama terhadap negeri ini. Dan semua ormas Islam mempunyai hak paten akan negeri yang diamanahkan Allah untuk dirawat, dijaga, dipelihara dan jangan dirusakin.
Seseorang selalu dinisbahkan dengan aliran atau faham sebuah ormas di negeri ini, itu sudah biasa. Apalagi dia seorang tokoh umat. Ada dua faham yang erat dilekatkan yang cukup populer di masyarakat yakni faham "tahlilan" dan "tidak tahlilan". Dua ormas besar ini berada di dua kubu yang berbeda kalau soal faham. Nahdatul Ulama (NU) di kubu suka tahlilan dan Muhammadiyah di kubu non tahlilan.
Kedua kubu ini susah disatukan karena masing-masing punya alasan yang kuat kenapa mereka ambil jalan itu. Dan tulisan ini tidak akan membahas itu. Yang ingin dibahas disini adalah kenapa DUTA BESAR ARAB SAUDI memilih Muhammadiyah untuk menjelaskan keberadaan dan status Imam Besar Indonesia HABIB RIZIK SHIHAB (HRS) sah atau tidak dj Saudi. Dan Duta Besar mengambil tempat penjelasannya di kantor pusat Muhammadiyah Menteng Jakarta Pusat.
Kenapa harus di kantor PP Muhammadiyah ...?Apakah dipilih Muhammadiyah oleh ambassador Saudi adalah karena Saudi dan Muhammadiyah sama-sama gak tahlilan ....? Apakah dipilih Muhammadiyah karena orang-orang Muhammadiyah berjenggot sama dengan orang Saudi ...? Atau dipilih Muhammadiyah karena Islamnya sama yang datang dari Arab yakni Islam Rahmatan Lil'alamiin ....? Dan banyak juga pertanyaan-pertanyaan lainnya.
Kenapa sang Ambassador Saudi tidak memiilih tempat di NU yang lokasinya sama-sama di Jakarta Pusat juga ....?
Bukankah HRS punya faham yang sama dengan NU sama-sama pencinta tahlilan ...? Bukankah HRS dan organisasinya yakni FPI lebih NU dari pada orang NU dalam segi fahamnya ...? Dan dengan seribu pertanyaan lainnya.
Boleh jadi, ada kemungkinan Duta Besar Saudi memilih kantor Muhammadiyah dengan sebab bahwa Muhammadiyah mulai dari pimpinan pusat sampai warganya ditingkat ranting walau berbeda faham dengan HRS dan FPInya tapi mereka tidak pernah merendahkan dengan menyerang HRS dan organisasinya. Tidak pernah ada benturan antara Muhammadiyah dan FPI baik di media apalagi di lapangan.
Setiap aksi-aksi umat Islam antara Muhammadiyah dan FPI selalu bersama-sama tanpa mengklaim siapa yang paling benar dan pantas dalam aksinya.
Para pimpinan di Muhammadiyah sangat menghormati HRS begitu juga sebaliknya. Intinya antara Muhammadiyah dan FPI (HRS) tidak ada masalah alias no problemo.
Mungkin itulah sehingga sang Ambassador lebih memilih Muhammadiyah. Beliau merasa lebih aman beri penjelasan tentang HRS di Muhammadiyah dari pada di tempat lain. Beliau takut nasibnya akan sama dengan GUS NUR tatkala tabayyun di kantor cabang Anshor di salah satu daerah di Jawa Timur. Apalagi beliau telah melihat melalui You tube bagaimana para ustadz dipersekusi yang beraliran dan paham yang berbeda dengan mereka.
Kalau pakai teori kemungkinan maka kemungkinan besar alasan Ambassador Saudi memilih Muhammadiyah dalam menjelaskan keberadaan HRS di Saudi seperti tertuang diatas tadi.
Intinya HRS di Saudi aman-aman saja. HRS dijamin penuh oleh Saudi dalam kehidupannya. Apakah dari pemerintah kerajaan secara resmi atau perorangan orang kaya Saudi itu jelas bukan urusan kita.
Yang menjadi urusan dan perhatian kita umat Islam Indonesia adalah bagaimana memaksimalkan peranan kita masing-masing untuk menjadikan rumah kita, keluarga kita yang sudah wajib nemilih dan diri kita sendiri menjadi POSKO PEMENANGAN PADI bin PAS.
Rapatkan barisan dan saf-saf. Jaga TPS dilingkungan kita masing-masing. Foto hasilnya, jaga surat suaranya. Awasi kelurahan, kecamatan dan terus keatas. Laporkan bila terjadi manipulasi. Catat petugas yang memanipulasi itu dan foto dia kemudian sebarkan di medsos.
Dan yang terakhir setelah semua sudah kita kerjakan maka bertawakkal pada Allah. Biar Allah yang memutuskannya. Kita hanya bisa pasrah aja.
Wallahu A'lam.
By; *Moh. Naufal Dunggio*
= Ketua LDK PWM DKI Jkt.
= Sekretaris KDK MUI Pusat.