Kenapa Ucapan Prabowo Selalu Dianggap Salah Dan Dipolitisir Musuhnya? Ini Jawabannya

Jum'at, 23 November 2018

Faktakini.com

~ KENAPA PAK PRABOWO SELALU SALAH DI MATA MEREKA...? ~

Saya masih teringat ketika debat Pilpres 2014 silam, Pak Prabowo menyampaikan kebocoran anggaran negara.
Waktu itu beliau dibully dengan hujatan yang sangat merendahkan "Prabochor". Kebetulan ada iklan cat yang sedang promo anti bocor, bintang iklan-nya yang bule berteriak "bochor...bochor".
Pak Prabowo pun mereka ejek dengan meniru logat "bochor-nya" si Bule.
(http://www.tribunnews.com/nasional/2014/06/23/debat-ketiga-prabowo-ucapkan-kata-bocor-10-kali)

Pak Jokowi juga ikutan menyindir Pak Prabowo yang berulangkali menyampaikan kebocoran anggaran negara dan membandingkannnya dengan pompa air.
(https://nasional.kompas.com/read/2014/06/23/1918318/Jokowi.Debat.Isinya.Bocor.Terus.Emangnya.Pompa.Air).

Lucunya, Sebenarnya Jokowi yang saat itu masih Capres juga mengakui adanya kebocoran anggaran negara, tapi dia lebih memilih menikmati bully-an bertubi-tubi dari pendukungnya kepada Pak Prabowo.

(https://rmol.co/amp/2014/06/26/161140/Ditemani-Samad,-Jokowi-Akui-Soal-Kekayaan-Negara-yang-Bocor-).
Setelah Jokowi terpilih jadi Presiden, dia justru semakin terang-terangan mengakui kebocoran anggaran negara tapi seperti biasa, pengikutnya tetap menganggap itu lelucon. Maklum kelompok otak separo.

(https://nasional.kompas.com/read/2014/08/31/21371811/Jokowi.Sebut.Uang.Negara.Bocor.Peserta.Muktamar.PKB.Pun.Tertawa)

(https://nasional.kompas.com/read/2017/04/03/13445571/data.kpk.ungkap.kebocoran.anggaran.di.daerah.capai.40.persen)

(http://www.rmolbabel.com/read/2017/11/12/4189/Dua-Tahun,-Kebocoran-Anggaran-Pemerintah-Jokowi-JK-Capai-Rp-146-Triliun-)

Pertanyaan saya, adakah mereka yang membully Pak Prabowo meminta maaf atas kebodohan mereka?
Tidak, karena Prabowo Subianto selalu salah dimata mereka.

Kemarin ketika Pak Prabowo bercanda didepan konstuen-nya sendiri mengatakan "Tampang Boyolali" akan diusir kalau masuk Hotel Bintang Lima, banyak yang orang-orang dungu yang merasa tersinggung. Padahal gurauan tersebut adalah fakta pahit realita yang terjadi dijaman sekarang. Tamu yang keluar-masuk Hotel Bintang Lima itu adalah tampang-tampang bule dan muka-muka sipit, kalaupun ada beberapa tampang pribumi berhidung pesek adalah segelintir pejabat yang sedang rapat.
Wajah-wajah berhidung pesek lainnya paling jadi tukang parkir dan bagian cleaning service, karena untuk jadi bell boy dan room boy saja perlu sekolah mahal.

Lucunya ketika Pak Prabowo menyampaikan keprihatinannya atas nasib tampang-tampang pribumi yang jadi warga kelas tiga dinegara sendiri, banyak orang-orang dungu yang mengamuk.

Lusa yang lalu Pak Prabowo juga menyampaikan keprihatinannya atas nasib anak-anak bangsa yang sekolah bertahun-tahun, begitu tamat malah kerja jadi Ojek Online. Keprihatinan beliau malah diplesetkan sebagai hinaan kepada profesi Ojek Online.
" Ya Allah, apakah segitu gobloknya logika sebagian anak bangsaku ini?".

Apakah misalnya kalau Pak Prabowo menyampaikan keprihatinannya atas nasib orang-orang miskin dan berusaha membuat seluruh rakyat Indonesia sejahtera, beliau akan dituduh melecehkan orang miskin?
Jangan lupa, menjadi orang miskin juga tidak salah tapi yang jelas hidup berkecukupan itu lebih baik karena tangan diatas lebih mulia dari tangan dibawah.

Jadi, menjadi Driver Ojek Online itu memang berkah tapi saya yakin semua orang tua lebih memilih anak-nya jadi Pengusaha, Dokter, Polisi, Tentara, Pegawai Bank atau Profesi yang lebih formal lainnya.
Jadi Stop berlogika dungu hanya karena benci kepada Pak Prabowo Subianto.

Sebagai renungan buat kalian yang membenci Pak Prabowo tapi tidak tahu apa sebabnya :

 1. Kalau kehidupan kalian sulit tapi tidak mau menyalahkan Rezim berkuasa, terus logika yang mana bisa kalian gunakan untuk menyalahkan Pak Prabowo?

 2. Kenaikan harga BBM, Elpiji, TDL dan kebutuhan pokok lainnya oleh Rezim berkuasa, tapi kenapa Oposisi dan Pak Prabowo yang disalahkan?

 3. Pak Prabowo belum pernah berkuasa, tapi kenapa kalian bertanya apa prestasinya?

Kalau misalnya kalian begitu memuja Pak Jokowi atau Ahok, bukankah kedua orang itu bisa kalian kenal dan jadi terkenal karena jasa Pak Prabowo Subianto juga?

Jadi tidak ada alasan kalian membenci Pak Prabowo kecuali karena kefanatikan dungu, kebodohan absolut dan kebencian tanpa dasar.
Semuanya itu ciri-ciri dan sikap orang gila.

Kalau kegilaan ini kalian lanjutkan, yang paling rugi adalah anak cucu kalian tujuh turunan. Selamanya akan dipandang sebelah mata dan diusir kalau masuk Hotel Bintang Lima. Selamanya akan jadi tukang ojek online sementara tambang-tambang kekayaan negara kita dikelola asing dan tenaga-tenaga kerja asing.

Ayo...bangun. Sadarlah kalau kita ini bebek-bebek yang mati kehausan ditengah Luasnya Danau Nusantara.
Semoga saja kita kembali menggunakan logika sehat dan bisa berpikir cerdas agar tercipta Indonesia yang adil dan makmur sejahtera.

#TirikYaluk
#Peluk02

Foto: Prabowo muda saat bersama KH Abdul Rasyid Abdullah Syaf'i