KH Slamet Maarif: Di Reuni Akbar 212 Kita Kibarkan Sejuta Bendera Tauhid!

Ahad, 4 November 2018

Faktakini.com, Jakarta - Pada kegiatan pengajian bulanan DPP FPI pada hari ini, Ahad (4/11/2018) pagi di MS FPI Petamburan Tanah Abang Jakarta Pusat, Ketua Umum DPP Persaudaraan Alumni 212 (PA 212) KH Slamet Maarif turut menjadi salah satu penceramah.

Kyai Slamet mengatakan, bahwa sejatinya beliau itu adalah orang FPI. Walau sekarang dimana-mana beliau sering diperkenalkan sebagai Ketua Umum PA 212.

Namun sesungguhnya beliau adalah Ketua Bidang Hisbah DPP FPI, yang kemudian juga diamanahkan oleh Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab untuk memimpin PA 212.

Kemudian Kyai Slamet memberikan beberapa informasi terbaru terkait perjuangan umat.

Beliau memaparkan bahwa dalam beberapa minggu terakhir kita telah berjuang untuk membela Kalimat Tauhid yang telah dibakar oleh oknum Banser di Garut, Jawa Barat.

Kyai Slamet menyatakan bahwa dalam Aksi Bela Tauhid 211 hari Jum'at (2/11/2018) lalu, rombongan Ulama telah diterima oleh pihak pemerintah di Gedung Kemenkopolhukam.

"Namun kelihatannya, pihak pemerintah atau Banser yang membakar Kalimat Tauhid sampai detik ini masih ngotot bahwa yang mereka bakar bukan Bendera Tauhid tapi Bendera HTI", ucap Kyai Slamet.

Beliau melanjutkan, "Ulama sudah sampaikan lengkap dengan data dan dalil dalam pertemuan dengan Menkopolhukam Wiranto bahwa yang dibakar itu adakah Bendera Tauhid. Tapi pemerintah tetap bilang bahwa itu Bendera HTI."

"Bahkan pihak kepolisian mengenakan pasal 174 atau pasal membuat kegaduhan untuk pembakar Bendera Tauhid, bukan pasal penistaan agama. Dan aneh kepolisian memakai persepsi pembakar yang katanya mengaku bahwa yang dibakar itu adalah Bendera HTI, aneh justru persepsi yang dipake", tuturnya.

"Padahal sebelumnya saat Ustadz Haikal Hasan menginterogasi, pembakar mengakui yang dibakar bukan hanya Bendera Tauhid tapi juga Ikat Kepala bertuliskan Kalimat Tauhid, dan lain-lain."

"Dan dalam anggaran dasarnya, Bendera yang dipakai HTI adalah yang beruliskan 'Laailaha illa Allah, Muhammad Rasulullah', dan dibawahnya ada tulisan 'Hizbut Tahrir Indonesia', sedangkan yang dibakar di Garut jelas tidak ada tulisan HTI-nya", kata Kyai Slamet.

"Akhirnya dalam pertemuan itu ujung-ujungnya Pemerintah bilang akan mengumpulkan ormas-ormas Islam untuk membahas masalah pembakaran Bendera Tauhid."

Kemudian Kyai Slamet mengingatkan adanya agenda besar kita berikutnya, yaitu Reuni Akbar 212 bulan depan dan beliau mengharapkan kita semua bisa menghadirinya.

"Kemarin ratusan ribu yang hadir pada Aksi 211, nanti tanggal 2 Desember 2018 kita kibarkan sejuta bendera tauhid dalam Reuni Akbar 212!", ucap Kyai Slamet yang langsung disambut pekikan Takbir ribuan Jama'ah yang hadir.

"Saat Reuni Akbar 212 nanti acara akan kita mulai dengan Sholat Tahajjud bersama, lalu dzikir dan sholawat bersama Ustadz Arifin Ilham, dan seterusnya."

Kyai Slamet yang juga merupakan Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandi kemudian memberikan sebuah informasi menggembirakan, bahwa penyanyi Muslimah yang namanya sedang meroket Nissa Sabyan bersama group Gambus nya sudah merapat ke kubu Prabowo - Sandi.

"Alhamdulillah Nissa Sabyan sudah kontrak dengan kita untuk tampil di 10 titik, dan Insya Allah 1 titiknya adalah di Reuni Akbar 212 nanti, nanti disana juga ada Bang Haji Rhoma Irama, dan lain-lain."

"Maka itu dari sekarang kita luruskan niat, kita tinggikan Kalimat Tauhid di reuni akbar 212 nanti", tutup beliau.

Foto: KH Slamet Maarif di pengajian bulanan FPI di MS FPI Petamburan, Ahad (4/11/2018)