Tanpa Minta Maaf, Kasus Poster "Raja Jokowi" PDIP Banyumas Jawab Enteng: Sudah Selesai, Netizen: Sudah Kuduga!

Rabu, 21 November 2018

Faktakini.com, Banyumas - Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPC PDIP) Kabupaten Banyumas menyerahkan permasalahan pemasangan poster 'Raja Jokowi' ke DPD PDIP Provinsi Jawa Tengah.

Belakangan diketahui, pemasang poster itu adalah relawan pendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf.

"Sudah selesai kan, itu (permasalahan poster) sudah selesai. Itu terjadinya di seluruh Jawa Tengah, ya, saya terserah DPD PDIP saja," kata Ketua DPC PDIP Kabupaten Banyumas Budhi Setiawan saat dihubungi di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Rabu (21/11), tanpa adanya permintaan maaf apapun walaupun kubunya sempat menuduh pihak lawan petahana yang memasang spanduk.

Menurut dia, DPC PDIP Kabupaten Banyumas hanya 'pasukan'. Sehingga ketika diperintahkan untuk menurunkan poster-poster tersebut pihaknya segera menindaklanjutinya.

Oleh karena itu, kata dia, wilayah Kabupaten Banyumas saat sekarang sudah bersih dari pemasangan poster-poster bergambar Joko Widodo (Jokowi) yang mengenakan mahkota layaknya seorang raja tersebut. "Saya amat mengampuni, monggo (silakan), yang penting yang kemarin sudah selesai, enggak usah dengan yang baru lagi," katanya.

Mantan wakil bupati Banyumas itu optimistis pemasangan poster 'Raja Jokowi' tidak akan berdampak pada perolehan suara pasangan Jokowi/Ma'ruf Amin karena sudah diantisipasi. Ia mengatakan bahwa seluruh masyarakat sudah tahu bahwa pemasangan poster itu bukan keinginan PDIP.

"Perkara mau pasang gambar Jokowi apa saja, silakan. Itu karena kemarin ada logo partainya (logo PDIP) juga, jadi seolah-olah kami yang membuat, padahal kami sama sekali tidak (membuatnya). Oleh karena itu, mereka (pihak yang memasang) sudah mengakui diperintah saja, ya sudah, selesai," katanya.

Koordinator Divisi Pengawasan, Humas, dan Hubungan Antarlembaga Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Banyumas Yon Daryono mengatakan bahwa ranah Bawaslu sebenarnya berkaitan dengan pemasangan poster atau alat peraga kampanye (APK) pada tempat-tempat yang tidak sesuai dengan Surat Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Banyumas Nomor 70 Tahun 2018, seperti dipasang pada pohon dan angkutan umum. Menurut dia, pihaknya telah melakukan langkah-langkah penertiban terhadap APK yang dipasang pada tempat-tempat yang tidak sesuai dengan surat keputusan tersebut.

Bawaslu Kabupaten Banyumas hingga saat ini belum menerima laporan keberatan atas poster-poster 'Raja Jokowi' dari pihak-pihak terkait atau pihak yang merasa dirugikan. "Dari pihak DPC PDIP Kabupaten Banyumas juga belum melaporkan secara resmi atas adanya itu (poster 'Raja Jokowi') sehingga Bawaslu dalam hal ini memonitor dan pasif," tegasnya.

Selain itu, kata dia, Bawaslu RI sudah menyatakan bahwa poster 'Raja Jokowi' bukan pelanggaran karena tidak termasuk dalam kategori kampanye hitam. Ketua KPU Kabupaten Banyumas Imam Arif Setiyadi mengatakan, konten dan desain poster atau APK diserahkan kepada masing-masing peserta pemilu.

"Kami tidak mengarahkan. Kami serahkan sepenuhnya kepada peserta pemilu," katanya

Beberapa, komentar Netizen:

Kang Deden
Yuuk kita nyanyi dangdut....Caca Handika :

Masang masang sendiri🎢
Ribut ribut sendiri🎢
Copot copot sendiri🎢
Akhirnya diem sendiri........🎢

Masrie YT
Enak banget yaaa, coba bandingkan dengan kasus Ratna Sarumpaet. Udah jelas kannn, ternyata pusat hoax itu ada di kubu yang maksa 2 priode.

Tenz Tenz
sudah selesai jangan diperpanjang........ semakin malu nantinya πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚

Ida Listyowati
Baru tau kan......hanya sebagian kecil saja yg mau minta maaf meski belum tentu salah. Dan sikap itu hanya dimiliki mereka yg berjiwa besar

Laila Fitri
udah terlanjur memfitnah lalu bilang selesai. nggak pengen mintak maaf pak. siapa tahu bisa jd penggugur dosa

Febri Astutiningsih
πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚

kemarin ngancem ngancem
eh ternyata satu gerombolan yg pasang
gudangnya kadernya sendiri yg nyimpan
 πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚
mulane aja tukang fitnah
genderuwo...!!!

Rina Takuboya
Kira2 bosnya yg nuduh lawan politik kemaren berani minta maaf gak ya?

Fredy Adhi Tama
Lah kemarin dah terlanjur nuduh2 kubu seberang, kok gak ada niat untuk minta maaf ya.
#dagelanSONTOLOYO

Ddy Mehmet Maulana
Oooh gitu klo die yg pasang selesai ye, entu yg kemaren" nuduh kampanye hitam gmn

Iman Fauzi
Masang sendiri, nuduh sendiri, ribut sendiri, nyopot sendiri...sesuai moto kerja kerja kerja dan kerja

Suparyati Sidik
Minta maaf saja belum kok sudah dianggap selesai... berjiwalah kesatria dengan minta maaf karena sudah menuduh...

Zim Saefuloh
Begitu lah mereka..
Anak buah sma pemimpinnya sma2 tukang ngibuL..satu species..πŸ˜€

Marniza Oesman
Ngga minta maaf karena udah nuduh pihak lain neh???
*Dasar Pecundang!!!

AL Basit Ramlie
Ngga minta maaf karena udah nuduh pihak lain neh???
*Dasar Pecundang!!!

Rian
NgohaaaHAHAHAA...
Coba klo pelaku nya dari kubu oposisi...gorengan gak bakal kelar berbulan..
Gw baca nya aja malu...
Mau tau kenapa bilang udah selesai..Krn klo di perpanjang malu atasan nya nambah..

Rocky Abdillah Ba'abduh
sangking banyaknya HOAX jadi kita sampai bingung kasih nomer ini HOAX yang keberapa? Ratna sarumkampret sekali Hoax bong sekolam pada jingkrak2 kegirangan, padahal yang Hoax ratna bukan Prabowo..

Angga Fajar Mandala Putra
Coba aja kl bukan pendukung nya sendiri yg pasang pasti hebohnya 7 hari 7 malam πŸ˜…πŸ˜…πŸ˜…

Rosi Ta
Coba aja kl bukan pendukung nya sendiri yg pasang pasti hebohnya 7 hari 7 malam πŸ˜…πŸ˜…πŸ˜…

Aini Iskhaq
Selesai. Gak mungkin minta maaf. NAJIS LO BANTENG DAN GEROMBOLANMU!!!!!

Ferdinand Fer
Gitu doang?
Udah fitnah sana sini, ketahuan pendukung yg pasang, kasus hilang.
Otak SONTOLOYO

Irwan Fauzi
Bikin gaduh...giliran yg salah diri sendiri,dianggap selesai,coba Klo org lain....bisa rame 7turunan itu
Heran masih aja org ada yg dukung kader dari partai kaya gini...

Tri Myanto
Keterlaluan yg di fitnah kubu lawan.... Fitnah yg menjijikkan...... Sampai neraka malaikat akan mencatat tabiat burukmu



Sumber: Republika