Tegas! KH Abdul Qohar Al-Qudsy: FPI Jawa Barat Menolak ISIS
Senin, 12 November 2018
Faktakini.com, Jakarta - Sejak lama FPI menolak ISIS, dan hal itu telah diumumkan pula oleh Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Front Pembela Islam (FPI) Jawa Barat, KH.Abdul Kohar Al-Qudsy.
Kyai Qohar secara tegas mengatakan, pihaknya menjaga umat Islam, khususnya anggotanya di Jawa Barat agar tak terpengaruh dan terlibat pergerakan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
“Apalagi kalau sampai masuk nggak boleh, pusat mengeluarkan larangan tegas, untuk tidak terlibat ISIS dalam aktivitas apapun,” ujarnya kepada Republika Online, Ahad (3/8/2014).
KH.Abdul Kohar Al-Qudsy mengatakan, dalam menyebarkan ajaran Islam berdasarkan medan juangnya, FPI memiliki tiga konsep yang mesti dibedakan. Yakni konsep dakwah, amar maruf nahi munkar dan jihad.
Dikatakannya, dakwah memiliki karakteristik santun, simpatik, dan menarik yang tak dibarengi kekerasan.
Dia melanjutkan, amar maruf nahi munkar memiliki karakteristik tegas namun tetap sesuai prosedur dalam memberantas kemunkaran.
“Kalau ada zona kemunkaran, kita laksanakan penertiban sesuai prosedur, kita dorong agar mereka menutup tempat kemunkaran,” terangnya.
Maksud dia, sesuai prosedur menyangkut perizinan aksi dari mulai tingkat RT, RW, kelurahan, sampai tingkat provinsi.
Selanjutnya jihad. Sifatnya lebih keras dan diterapkan ketika umat islam diserang dan berada di zona konflik. Ia mencontohkan, perlunya umat islam melawan dan berjihad misalnya warga palestina ketika diserang, atau ketika terjadi konflik di Poso.
“Ketiga medan juang ini memiliki persyaratan tertentu, dan FPI berkewajiban memahamkannya kepada umat agar tak salah kaprah,” tegasnya.
Sumber: mozaikharokahfpi.con
Faktakini.com, Jakarta - Sejak lama FPI menolak ISIS, dan hal itu telah diumumkan pula oleh Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Front Pembela Islam (FPI) Jawa Barat, KH.Abdul Kohar Al-Qudsy.
Kyai Qohar secara tegas mengatakan, pihaknya menjaga umat Islam, khususnya anggotanya di Jawa Barat agar tak terpengaruh dan terlibat pergerakan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
“Apalagi kalau sampai masuk nggak boleh, pusat mengeluarkan larangan tegas, untuk tidak terlibat ISIS dalam aktivitas apapun,” ujarnya kepada Republika Online, Ahad (3/8/2014).
KH.Abdul Kohar Al-Qudsy mengatakan, dalam menyebarkan ajaran Islam berdasarkan medan juangnya, FPI memiliki tiga konsep yang mesti dibedakan. Yakni konsep dakwah, amar maruf nahi munkar dan jihad.
Dikatakannya, dakwah memiliki karakteristik santun, simpatik, dan menarik yang tak dibarengi kekerasan.
Dia melanjutkan, amar maruf nahi munkar memiliki karakteristik tegas namun tetap sesuai prosedur dalam memberantas kemunkaran.
“Kalau ada zona kemunkaran, kita laksanakan penertiban sesuai prosedur, kita dorong agar mereka menutup tempat kemunkaran,” terangnya.
Maksud dia, sesuai prosedur menyangkut perizinan aksi dari mulai tingkat RT, RW, kelurahan, sampai tingkat provinsi.
Selanjutnya jihad. Sifatnya lebih keras dan diterapkan ketika umat islam diserang dan berada di zona konflik. Ia mencontohkan, perlunya umat islam melawan dan berjihad misalnya warga palestina ketika diserang, atau ketika terjadi konflik di Poso.
“Ketiga medan juang ini memiliki persyaratan tertentu, dan FPI berkewajiban memahamkannya kepada umat agar tak salah kaprah,” tegasnya.
Sumber: mozaikharokahfpi.con