Atasnamakan Pedagang Se-Sumsel, Jokower Tolak Sandiaga Dan Pasang Poster Ini Di Pasar Timbangan Indralaya, Ogan Ilir
Senin, 17 Desember 2018
Faktakini.com, Jakarta - Apakah kubu lawan sudah benar-benar "kehabisan jurus" untuk membendung Sandiaga Uno yang tiap berkunjung ke pasar mendapat sambutan sangat meriah dan dielu-elukan para pedagang pasar khususnya kaum Emak-Emak?
Kita baru saja disuguhi "pertunjukan memalukan" Yang dipertontonkan oleh Drijon Sihotang, seorang pendukung Jokowi yang memasang Poster menolak Sandi, saat Sandi di pasar Kota Pinang, Sumatera Utara, Selasa (11/12/2917).
Akhirnya Drijon ditertawai dan diolok-olok oleh orang satu Pasar tersebut karena mereka semua adalah pendukung Prabowo - Sandi, dan tidak ada satu pun yang menolak kedatangan Sandiaga Uno.
Kali ini peristiwa serupa terjadi lagi di pasar Timbangan Indralaya, Ogan Ilir Sumatera Selatan.
Tetapi ini lebih parah lagi dari episode Drijon karena mereka kini mengatasnamakan "Pedagang Pasar se-Sumatera Selatan".
Sama seperti Modus Drijon Sihotang, pendukung Petahana tersebut memasang Spanduk menolak kedatangan Sandi, dan bertuliskan:
"Pasar Tempat Kami Mencari Makan Bukan Tempat Anda Mencari Simpati Rakyat.
# Pasar Bukan Tempat Berpolitik"
"Hoaks kalau ada yang bilang harga sembako naik. Yang terjadi di lapangan itu justru ada penurunan terhadap bahan-bahan pokok. Kalaupun ada kenaikan itu tak banyak dan tidak selalu naik harga pangan bahan pokok masyarakat di pasar," kata pendukung Petahana tersebut di pasar Timbangan Indralaya, Ogan Ilir Sumsel.
Mereka juga meminta kepada Sandiaga untuk tidak menjadikan pasar tempat berpolitiknya dan jangan memperalat pedagang pasar.
Ini sungguh lucu, karena Jokowi sendiri tidak pernah dilarang untuk berkunjung ke pasar dimanapun dan bahkan memegang-megang Tempe sampai lama.
Pedagang ini pun meminta masyarakat untuk mengecek langsung harga-harga bahan pokok yang ada di pasar. Semua tidak ada yang mengalami kenaikan justru malah penurunan harga. Begitu klaim dia.
Pernyataan tersebut sungguh aneh, karena buktinya Sandiaga mau mengecek harga di pasar kenapa tidak boleh?
Komentar salah satu warga:
"Pedagang yg ada di Ogan Ilir Sumatera Selatan spt itu krn bupatinya orang PDI P. Mengatasnamakan pedagang se Sumsel memangnya kami wong Sumsel dak tau apo daerah mano bae kepala daerahnyo wong partai penista agama."
Sumber: Merdeka
Faktakini.com, Jakarta - Apakah kubu lawan sudah benar-benar "kehabisan jurus" untuk membendung Sandiaga Uno yang tiap berkunjung ke pasar mendapat sambutan sangat meriah dan dielu-elukan para pedagang pasar khususnya kaum Emak-Emak?
Kita baru saja disuguhi "pertunjukan memalukan" Yang dipertontonkan oleh Drijon Sihotang, seorang pendukung Jokowi yang memasang Poster menolak Sandi, saat Sandi di pasar Kota Pinang, Sumatera Utara, Selasa (11/12/2917).
Akhirnya Drijon ditertawai dan diolok-olok oleh orang satu Pasar tersebut karena mereka semua adalah pendukung Prabowo - Sandi, dan tidak ada satu pun yang menolak kedatangan Sandiaga Uno.
Kali ini peristiwa serupa terjadi lagi di pasar Timbangan Indralaya, Ogan Ilir Sumatera Selatan.
Tetapi ini lebih parah lagi dari episode Drijon karena mereka kini mengatasnamakan "Pedagang Pasar se-Sumatera Selatan".
Sama seperti Modus Drijon Sihotang, pendukung Petahana tersebut memasang Spanduk menolak kedatangan Sandi, dan bertuliskan:
"Pasar Tempat Kami Mencari Makan Bukan Tempat Anda Mencari Simpati Rakyat.
# Pasar Bukan Tempat Berpolitik"
"Hoaks kalau ada yang bilang harga sembako naik. Yang terjadi di lapangan itu justru ada penurunan terhadap bahan-bahan pokok. Kalaupun ada kenaikan itu tak banyak dan tidak selalu naik harga pangan bahan pokok masyarakat di pasar," kata pendukung Petahana tersebut di pasar Timbangan Indralaya, Ogan Ilir Sumsel.
Mereka juga meminta kepada Sandiaga untuk tidak menjadikan pasar tempat berpolitiknya dan jangan memperalat pedagang pasar.
Ini sungguh lucu, karena Jokowi sendiri tidak pernah dilarang untuk berkunjung ke pasar dimanapun dan bahkan memegang-megang Tempe sampai lama.
Pedagang ini pun meminta masyarakat untuk mengecek langsung harga-harga bahan pokok yang ada di pasar. Semua tidak ada yang mengalami kenaikan justru malah penurunan harga. Begitu klaim dia.
Pernyataan tersebut sungguh aneh, karena buktinya Sandiaga mau mengecek harga di pasar kenapa tidak boleh?
Komentar salah satu warga:
"Pedagang yg ada di Ogan Ilir Sumatera Selatan spt itu krn bupatinya orang PDI P. Mengatasnamakan pedagang se Sumsel memangnya kami wong Sumsel dak tau apo daerah mano bae kepala daerahnyo wong partai penista agama."
Sumber: Merdeka