Cinta Ulama, Ribuan Umat Islam Kawal Pemeriksaan Habib Bahar Di Bareskrim

Kamis, 6 Desember 2018

Faktakini.com, Jakarta - Ribuan umat Islam saat ini, Kamis (6/12/2018) sekitar pukul 11 siang sudah memadati area sekitar gedung Bareskrim Mabes Polri di Gambir, Jakarta Pusat.

Kedatangan mereka adalah untuk memberikan dukungan kepada Habib Bahar bin Smith sekaligus mengawal pemeriksaan beliau, yang telah dilaporkan oleh para pendukung Jokowi.

Para pengacara yang siap melakukan pembelaan dan pendampingan hukum terhadap Habib Bahar juga sudah tiba di Bareskrim, seperti bapak Sugito, Ustadz Damai Hari Lubis, Sayid Syafiq Alaydrus, Ustadz Novel Bamukmin, Achmad Michdan dan lain-lain.

Pelaporan tersebut terkait salah satu ceramah Habib Bahar di Palembang saat membahas tentang Aksi 411 yang dianggap telah menghina Jokowi dengan kalimat "Jokowi Banci".

Habib Bahar mengatakan ceramahnya saat itu terkait dengan adanya aksi 4 November 2016 atau Aksi 411. Dia menilai Jokowi sebagai presiden RI saat itu tak merespons keresahan umat.

"Saya mengatakan Jokowi presiden banci karena waktu aksi 411 jutaan umat Islam mendatangi depan Istana untuk bertemu dengannya untuk meminta keadilan penegakan hukum. Dia sebagai presiden malah lari dari tanggung jawab dan lebih memilih urusan yang tidak penting daripada jutaan umat Islam yang ingin menemuinya. Malah para habaib, kiai, dan ulama diberondong dengan gas air mata," kata Habib BBaha.

Habib Bahar mengakui dalam ceramahnya dia menyebut Jokowi pengkhianat bangsa. Sebab, menurut dia, Jokowi telah memberi janji palsu karena tidak bisa membuat seluruh rakyat Indonesia sejahtera.

"Rakyat menderita, susah, kehausan, kelaparan, yang makmur China, Barat, yang makmur perusahaan-perusahaan asing, kita pribumi Indonesia menjadi budak di negara kita sendiri," ujarnya.

Soal dirinya yang dilaporkan ke polisi terkait dengan ceramahnya, Habib Bahar bin Smith mengaku tak gentar. Dia mengaku siap dipenjara demi membela rakyat.

"Kalau mereka mendesak saya minta maaf maka demi Allah saya lebih baik memilih busuk dalam penjara daripada harus minta maaf," ujarnya.