Gus Irfan Cucu Pendiri NU Kecewa Jokowi Bungkam Cina Diskriminasi Muslim Uighur
Sabtu, 22 Desember 2017
Faktakini.com, Jakarta - Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, KH Irfan Yusuf (Gus Irfan) mengaku kecewa bila sikap pemerintahan Joko Widodo bungkam atas perilaku diskriminatif pemerintah China terhadap etnis minoritas Muslim Uighur. Menurutnya, sikap diam pemerintah karena tersandera akibat banjir utang dan investasi China di Indonesia.
"Pemerintah sekarang itu tersandera oleh gelombang investasi dan utang itu, sehingga tidak berani menyuarakan sesuatu yang berkaitan dengan China," kata Gus Irfan dalam keterangan persnya, Kamis (20/12).
Gus Irfan memastikan, pihaknya akan terus menyuarakan masalah kemanusiaan tersebut. Supaya pemerintah dan dunia internasional mendesak pemerintah China untuk segera menghentikan diskriminasi terhadap etnis minoritas Muslim Uighur.
Lebih jauh, pengasuh Pondok Pesantren Al-Farros ini juga mempertanyakan sikap diam Nahdlatul Ulama ( NU), yang belum mengeluarkan sikap resmi atas ketidakadilan pemerintah China terhadap Muslim Uighur. Sebagai ormas Islam terbesar di Indonesia dan dunia, Gus Irfan meyakini suara tegas NU akan didengar pemerintah.
Gus Irfan mengaku khawatir, rakyat Indonesia yang bermayoritas muslim akan menyampaikan sikap dengan caranya sendiri bila pemerintah Jokowi lamban bersikap atas derita Muslim Uighur.
Sumber: Merdeka.com
Faktakini.com, Jakarta - Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, KH Irfan Yusuf (Gus Irfan) mengaku kecewa bila sikap pemerintahan Joko Widodo bungkam atas perilaku diskriminatif pemerintah China terhadap etnis minoritas Muslim Uighur. Menurutnya, sikap diam pemerintah karena tersandera akibat banjir utang dan investasi China di Indonesia.
"Pemerintah sekarang itu tersandera oleh gelombang investasi dan utang itu, sehingga tidak berani menyuarakan sesuatu yang berkaitan dengan China," kata Gus Irfan dalam keterangan persnya, Kamis (20/12).
Gus Irfan memastikan, pihaknya akan terus menyuarakan masalah kemanusiaan tersebut. Supaya pemerintah dan dunia internasional mendesak pemerintah China untuk segera menghentikan diskriminasi terhadap etnis minoritas Muslim Uighur.
Lebih jauh, pengasuh Pondok Pesantren Al-Farros ini juga mempertanyakan sikap diam Nahdlatul Ulama ( NU), yang belum mengeluarkan sikap resmi atas ketidakadilan pemerintah China terhadap Muslim Uighur. Sebagai ormas Islam terbesar di Indonesia dan dunia, Gus Irfan meyakini suara tegas NU akan didengar pemerintah.
Gus Irfan mengaku khawatir, rakyat Indonesia yang bermayoritas muslim akan menyampaikan sikap dengan caranya sendiri bila pemerintah Jokowi lamban bersikap atas derita Muslim Uighur.
Sumber: Merdeka.com