Habib Palsu Ini Menipu Para TKI Hongkong
Selasa, 18 Desember 2018
Faktakini.com, Jakarta - Sejumlah TKI/BMI Hong Kong tertipu seseorang yang mengaku sebagai “Habib” dengan nama macam-macam dan punya beberapa KTP. Salah satu KTP-nya bernama Yahya bin Umar.
“Ia telah menipu banyak saudari-saudari BMI Hong Kong dengan ilmu gendam, hipnotis, sehingga sudah banyak yag tertipu puluhan juta-ratusan juta, juga kerugiaan yang lain,” ujar Direkur Dompet Dhuafa Hong Kong (DDHK) Ustadz Herman Budianto, seraya meminta bantuan siapa saja yang mengetahui keberadaan orang tersebut.
“Kalau mengetahui akan segera dilaporkan ke pihak berwajib. Semoga tidak berjatuhan korban-korban yang lain,”katanya.
Disebutkannya, menurut info dari korban, Yahya bin Umar atau siapa pun nama sebenarnya itu mempunyai beberapa KTP, salah satu KTP-nya bernama Yahya bin Umar.
“Awalnya ia berkenalan dengan seseorang melalui Facebook dan diundang ke Hong Kong. Sekarang FB-nya sudah di-remove. Menjadi perhatian untuk berhati-hati dan tidak mudah percaya hanya berkenalan melalui FB, Twitter, YM, dan media online lainnya,” papar Ust. Herman.
Salah seorang BMI HK menuturkan, memang banyak BMI HK yang jadi korban seseorang yang mengaku “Habib” di Facebook, lalu diundang ke Hong Kong oleh BMI HK. “Teman saya ada juga yang kena, dua orang,” katanya.
“Mereka dijanjikan untuk dinikahi agar bisa masuk surga. Karena pengaruh hipnotis, maka teman saya sangat menuruti segala keinginan ‘habib’ tersebut…. Jutaan rupiah sudah dikeluarkan, bahkan ia hampir minta cerai dengan suaminya yang di Indonesia, tetap atas izin Allah, salah satu sahabat saya sudah sadar, tapi yang satunya belum, Sekarang susah untuk melacak ‘habib’ tersebut karena sudah ramai dibicarakan. Sedang korban pun enggan bicara karena malu,” paparnya.
Seorang mantan BMI HK yang kini sudah ada di tanah air menginformasikan kepada DDHK News via inbox facebook DDHK, temannya juga pernah tertipu. “Temanku juga ketipu. Tadi saya baca status facebook DDHK lewat akun adik saya. Saya kaget karena Yahya itu yang menipu sahabat saya di Hong Kong,” katanya.
Kalangan BMI HK memang antusias mengomentari kasus yang diposting sore tadi (22/10/2011) di status facebook DDHK.
DDHK News juga kesulitan mencari informasi dari korban karena mereka merasa malu. “Yang jelas adik saya sudah lapor sana-sini, tapi pengaduan belom sempat diproses, Yahya keburu habis visanya, pulang. Setahu saya, ada dua orang yang jadi korban, yang satu kabarnya sudah dinikahi. Yang dinikahi itu juga minta tolong sama teman saya agar menelepon penjual tiket di Indonesia agar dipercepat kepulangannya,” papar mantan BMI HK itu.
Banyak BMI HK yang menyayangkan pihak yang mengundang “Habib” palsu itu. Sebagian lagi mengatakan peristiwa itu menjadi pelajaran berharga. “Teman-teman BMI HK harus hati-hati di facebook dalam berinteraksi. Ini pembelajaran buat semuanya, terutama LSM atau institusi. Mohon selektiflah mengundang orang yangg berlabel motivator, ustadz, trainer, en so on itu,” katanya.
“Teman-teman BMI HK benin-bening hatinya, jadi amat mudah dibujuk, disiasati, aduuuuhai! Teman BMI mengira semuanya baik-baik saja seperti dirinya, bahwa di luar sana banyak srigala.“
Seorang BMI HK menginformasikan, laki-laki ini memegang beberapa KTP, salah satunya KTP Probolinggo dan Situbondo. “Status yang tertera di KTP dan Passport adalah belum menikah.”
DDHK News mencoba mencari nama Yahya bin Umar di Facebook dan di Google. Di FB tidak ditemukan. Di Google, memang muncul nama Habib Yahya bin Umar, tapi bukan habib penipu yang menelan korban BMI HK itu, melainkan habib sebenarnya dengan nama lengkap Yahya ibn Umar ibn Yahya ibn Husayn ibn Zayd ibn Ali Zayn al-Abidin ibn Al-Husayn ibn Ali al-Murtada.
Google juga mencatat nama Yahya bin Umar yang bernama lengkap Abu Bakar Yahya bin Umar bin Yusuf Ak Kannani Al Andalusi, salah satu fuqaha mazhab Maliki, yang tentu saja tidak ada hubungan sama sekali dengan habib penipu yang pernah “berkeliaran” di Hong Kong itu. (Mel/ddhongkong.org).*
Sumber: ddhongkong.org
Faktakini.com, Jakarta - Sejumlah TKI/BMI Hong Kong tertipu seseorang yang mengaku sebagai “Habib” dengan nama macam-macam dan punya beberapa KTP. Salah satu KTP-nya bernama Yahya bin Umar.
“Ia telah menipu banyak saudari-saudari BMI Hong Kong dengan ilmu gendam, hipnotis, sehingga sudah banyak yag tertipu puluhan juta-ratusan juta, juga kerugiaan yang lain,” ujar Direkur Dompet Dhuafa Hong Kong (DDHK) Ustadz Herman Budianto, seraya meminta bantuan siapa saja yang mengetahui keberadaan orang tersebut.
“Kalau mengetahui akan segera dilaporkan ke pihak berwajib. Semoga tidak berjatuhan korban-korban yang lain,”katanya.
Disebutkannya, menurut info dari korban, Yahya bin Umar atau siapa pun nama sebenarnya itu mempunyai beberapa KTP, salah satu KTP-nya bernama Yahya bin Umar.
“Awalnya ia berkenalan dengan seseorang melalui Facebook dan diundang ke Hong Kong. Sekarang FB-nya sudah di-remove. Menjadi perhatian untuk berhati-hati dan tidak mudah percaya hanya berkenalan melalui FB, Twitter, YM, dan media online lainnya,” papar Ust. Herman.
Salah seorang BMI HK menuturkan, memang banyak BMI HK yang jadi korban seseorang yang mengaku “Habib” di Facebook, lalu diundang ke Hong Kong oleh BMI HK. “Teman saya ada juga yang kena, dua orang,” katanya.
“Mereka dijanjikan untuk dinikahi agar bisa masuk surga. Karena pengaruh hipnotis, maka teman saya sangat menuruti segala keinginan ‘habib’ tersebut…. Jutaan rupiah sudah dikeluarkan, bahkan ia hampir minta cerai dengan suaminya yang di Indonesia, tetap atas izin Allah, salah satu sahabat saya sudah sadar, tapi yang satunya belum, Sekarang susah untuk melacak ‘habib’ tersebut karena sudah ramai dibicarakan. Sedang korban pun enggan bicara karena malu,” paparnya.
Seorang mantan BMI HK yang kini sudah ada di tanah air menginformasikan kepada DDHK News via inbox facebook DDHK, temannya juga pernah tertipu. “Temanku juga ketipu. Tadi saya baca status facebook DDHK lewat akun adik saya. Saya kaget karena Yahya itu yang menipu sahabat saya di Hong Kong,” katanya.
Kalangan BMI HK memang antusias mengomentari kasus yang diposting sore tadi (22/10/2011) di status facebook DDHK.
DDHK News juga kesulitan mencari informasi dari korban karena mereka merasa malu. “Yang jelas adik saya sudah lapor sana-sini, tapi pengaduan belom sempat diproses, Yahya keburu habis visanya, pulang. Setahu saya, ada dua orang yang jadi korban, yang satu kabarnya sudah dinikahi. Yang dinikahi itu juga minta tolong sama teman saya agar menelepon penjual tiket di Indonesia agar dipercepat kepulangannya,” papar mantan BMI HK itu.
Banyak BMI HK yang menyayangkan pihak yang mengundang “Habib” palsu itu. Sebagian lagi mengatakan peristiwa itu menjadi pelajaran berharga. “Teman-teman BMI HK harus hati-hati di facebook dalam berinteraksi. Ini pembelajaran buat semuanya, terutama LSM atau institusi. Mohon selektiflah mengundang orang yangg berlabel motivator, ustadz, trainer, en so on itu,” katanya.
“Teman-teman BMI HK benin-bening hatinya, jadi amat mudah dibujuk, disiasati, aduuuuhai! Teman BMI mengira semuanya baik-baik saja seperti dirinya, bahwa di luar sana banyak srigala.“
Seorang BMI HK menginformasikan, laki-laki ini memegang beberapa KTP, salah satunya KTP Probolinggo dan Situbondo. “Status yang tertera di KTP dan Passport adalah belum menikah.”
DDHK News mencoba mencari nama Yahya bin Umar di Facebook dan di Google. Di FB tidak ditemukan. Di Google, memang muncul nama Habib Yahya bin Umar, tapi bukan habib penipu yang menelan korban BMI HK itu, melainkan habib sebenarnya dengan nama lengkap Yahya ibn Umar ibn Yahya ibn Husayn ibn Zayd ibn Ali Zayn al-Abidin ibn Al-Husayn ibn Ali al-Murtada.
Google juga mencatat nama Yahya bin Umar yang bernama lengkap Abu Bakar Yahya bin Umar bin Yusuf Ak Kannani Al Andalusi, salah satu fuqaha mazhab Maliki, yang tentu saja tidak ada hubungan sama sekali dengan habib penipu yang pernah “berkeliaran” di Hong Kong itu. (Mel/ddhongkong.org).*
Sumber: ddhongkong.org