Hari Ibu Dan Peran Ambulance kafila

Sabtu, 22 Desember 2018

Faktakini.com

Di sela2 tugas ambulance saya di tlp oleh salah satu teman kantor beliau bilang seperti ini.

“Mas rifky ada seorang ibu2 datang dari papua ingin menemui mas rifky”

Saya pun sempet kurang percaya karena saya tidak punya rekan yang berada di papua, dan saya pun bertanya kepada teman di kantor

“Itu yakin mau ketemu sama saya ? “
“Iya mas rifky kalau bisa segera balik karena penting”

Ber jam2 sie ibu menunggu saya di kantor, lalu saya kembali ke kantor dan menemui ibu tersebut

Lalu si ibu cerita dengan logat khas papua, mas rifky saya datang kesini dari papua hanya untuk menemui mas rifky, anak saya terkena kanker mata dan tidak bisa melihat, dia juga ada masalah di tulang sumsum’nya dokter sudah memfonis anak saya hanya bisa bertahan lebih kurang 6 bulan, saya datang kesini hanya untuk mengabulkan permintaan terakhir dia.

Jujur sempat kaget juga ketika ibu itu cerita, lalu ibu itu melanjutkan cerita’nya.

Mas rifky anak saya suka menonton mas rifky di youtube bersama teman-teman’nya ketika anak saya di kemo sang dokter menyetel youtube menggunkan infokus agar teman teman yang lain bisa menonton, karena anak saya sudah tidak bisa melihat sang dokter lah yang menceritakan kegiatan mas rifky selama di ambulance, sang dokter juga menceritakan ada teman-teman IEA yang selalu membantu mas rifky di jalan.

Ambulance kafila dan IEA punya fans lho di papua (sambil canda sie ibu) yaitu kami anak2 penderika kanker dan HIV disana. Karena kita disana tidak ada ambulance sebagus teman-teman di jakarta dan tarif ambulance disini sangatlah mahal, ketika anak saya mendengar ambulance mas rifky gratis untuk pasien-pasien dhuafa dan para teman-teman IEA yang selalu membantu tanpa pamrih anak saya langsung termotifasi, selalu ketika di kemo minta di pasangkan video mas rifky dan teman-teman IEA

lalu ibu apa yang bisa saya bantu untuk teman-teman disana.

Hanya satu mas rifky mereka hanya minta di buatkan surat dengan tulisan mas rifky sendiri untuk penyemangat mereka selama proses pengobatan, walaupun dengan kemungkinan sembuh sangatlah kecil

Sang ibu jauh2 datang dari papua menunggu saya ber jam2 hanya menunggu surat dari saya untuk anak’nya di papua (tak kuasa dengar ini langsung menitihkan air mata saya)

Saya pun langsung membuat surat tersebut sambil bergetar hati, dan grogi bingung apa yang mau di tulis..

Setelah saya tulis saya memberikan surat tersebut ke ibunda dia pun menangis, keinginan anak’nya sudah iya dapatkan.

Sang ibu lalu berpamitan pulang dan berpesan kepada kami, terus semangat membantu sesama ya bang kirim salam buat teman-teman relawan IEA, jangan lupakan kami di papua.


Saya baru ingat ternyata hari ini 22 desember 2018 adalah hari ibu, ternyata ibu itu menyiapkan kado yang spesial untuk sang anak yang menunggu di papua, sebuah kado kecil penyemangat hidup anak’nya


Jakarta, 22 desember 2018

Rifky
Ambulance kafila

Selamat hari ibu