Inilah Rasa Syukur Wasekjen MUI Atas Suksesnya Reuni 212 Di Monas
Senin, 10 Desember 2018
Faktakini.com
Wasekjen MUI
KH Tengku Zulkarnain
Benar Benar Panik Rupanya
Sebelum acara Tabligh Akbar 212 di Monas, banyak sekali beredar ancaman. Akan dipukul mundur lah, akan dibuat acara tandingan lah. Bahkan ada yang mengatakan bahwa acara itu akan menghasilkan Partai Politik terlarang baru.
Alhamdulillah, hari ini berkumpul kurang lebih 8 juta orang. Acara berjalan tertib. Dimulai dengan sholat tahajjud berjamaah da ditutul dengan sholat witir. Kemudian dzikir dan doa.
Dilanjutkan dengan Yasinan, tahlilan, dan kemudian acara Maulid Nabi. Inilah mungkin acara perayaan kolosal maulid nabi yang terbesar di masa dunia modern ini. Maulid dihadiri dan dilakukan oleh sekitar 8 jutaan kaum muslimin secara serentak di satu tempat, yakni Monas. Tegak bulu roma dan bergejolak rasa haru di dada ini. Dan, yang pasti tuduhan bahwa 212 adalah gerakan Wahabi yang sekarang gencar dilontarkan di kampung kampung demi memenangkan Pemilu, otomatis layu dengan sendirinya pula...
Dan, yang paling manis, berakhir dengan memuaskan, karena semua apa yang mereka fitnahkan, ancamkan, dan tuduhkan sama sekali TIDAK TERBUKTI...!
Tokoh tokoh yang hadir pada acara Tabligh Akbar 212 tahun 2018 ini, antara lain: Amin Rais, Zulkifli Hasan( ketua MPR), Wakil Ketua MPR, Hidayat Nur Wahid, para Habaib dan Kiyai, serta kaum muslimin.
Hadir juga bapak Prabowo, Capres yang dikagumi semua kaum muslimin dan hadirin di sana, yang pasti membuat ketar ketir Calon yang satu lagi.
Demi menghormati aturan KPU, meskipun Prabowo hadir, beliau tdk melakukan orasi politik, apalagi berkampanye. Beliau hanya menyapa hadirin dan berpesan agar menjaga persatuan dan kesatuan demi NKRI Jaya tidak lebih dari 2 menit.
Kepanikan yang bisa dilihat dengan kasat mata, selain ancaman, tuduhan, fitnah dll, adalah diacak acaknya sistem komunikasi. Telepon, WA, Instogram, Twiter dll semuanya STUCK tdk dapat berfungsi. Pertanyaannya:" Siapakah yang mampu mengacak dan membuat stuck seluruh sistem komunikasi di Monas hari ini...?"
Mustahil Tuyul atau Gendruwo, bukan....?
Lantas apakah para pembaca bisa menebak siapa yang melakukannya...?
Bagi kami ini adalah sebuah bentuk kepanikan yang ter-struktur. Bukankah berkumpul dan mengeluarkan pendapat adalah hak warga negara yang dilindungi oleh Konstitusi Negara...? Kenapa mesti mengalami hal naif seperti itu di negara yang mengaku penganut Demokrasi....?
Memang berlapang dada mustahil akan terwujud bila AMBISI telah menguasai jiwa. Segala cara, walau curang dan tidak adil pasti akan dilakukan demi memenuhi AMBISI nya itu.
Sontoloyo...!
Jakarta 2, Desember 2018
Tengku Zulkarnain
Warga Negara Indonesia
Faktakini.com
Wasekjen MUI
KH Tengku Zulkarnain
Benar Benar Panik Rupanya
Sebelum acara Tabligh Akbar 212 di Monas, banyak sekali beredar ancaman. Akan dipukul mundur lah, akan dibuat acara tandingan lah. Bahkan ada yang mengatakan bahwa acara itu akan menghasilkan Partai Politik terlarang baru.
Alhamdulillah, hari ini berkumpul kurang lebih 8 juta orang. Acara berjalan tertib. Dimulai dengan sholat tahajjud berjamaah da ditutul dengan sholat witir. Kemudian dzikir dan doa.
Dilanjutkan dengan Yasinan, tahlilan, dan kemudian acara Maulid Nabi. Inilah mungkin acara perayaan kolosal maulid nabi yang terbesar di masa dunia modern ini. Maulid dihadiri dan dilakukan oleh sekitar 8 jutaan kaum muslimin secara serentak di satu tempat, yakni Monas. Tegak bulu roma dan bergejolak rasa haru di dada ini. Dan, yang pasti tuduhan bahwa 212 adalah gerakan Wahabi yang sekarang gencar dilontarkan di kampung kampung demi memenangkan Pemilu, otomatis layu dengan sendirinya pula...
Dan, yang paling manis, berakhir dengan memuaskan, karena semua apa yang mereka fitnahkan, ancamkan, dan tuduhkan sama sekali TIDAK TERBUKTI...!
Tokoh tokoh yang hadir pada acara Tabligh Akbar 212 tahun 2018 ini, antara lain: Amin Rais, Zulkifli Hasan( ketua MPR), Wakil Ketua MPR, Hidayat Nur Wahid, para Habaib dan Kiyai, serta kaum muslimin.
Hadir juga bapak Prabowo, Capres yang dikagumi semua kaum muslimin dan hadirin di sana, yang pasti membuat ketar ketir Calon yang satu lagi.
Demi menghormati aturan KPU, meskipun Prabowo hadir, beliau tdk melakukan orasi politik, apalagi berkampanye. Beliau hanya menyapa hadirin dan berpesan agar menjaga persatuan dan kesatuan demi NKRI Jaya tidak lebih dari 2 menit.
Kepanikan yang bisa dilihat dengan kasat mata, selain ancaman, tuduhan, fitnah dll, adalah diacak acaknya sistem komunikasi. Telepon, WA, Instogram, Twiter dll semuanya STUCK tdk dapat berfungsi. Pertanyaannya:" Siapakah yang mampu mengacak dan membuat stuck seluruh sistem komunikasi di Monas hari ini...?"
Mustahil Tuyul atau Gendruwo, bukan....?
Lantas apakah para pembaca bisa menebak siapa yang melakukannya...?
Bagi kami ini adalah sebuah bentuk kepanikan yang ter-struktur. Bukankah berkumpul dan mengeluarkan pendapat adalah hak warga negara yang dilindungi oleh Konstitusi Negara...? Kenapa mesti mengalami hal naif seperti itu di negara yang mengaku penganut Demokrasi....?
Memang berlapang dada mustahil akan terwujud bila AMBISI telah menguasai jiwa. Segala cara, walau curang dan tidak adil pasti akan dilakukan demi memenuhi AMBISI nya itu.
Sontoloyo...!
Jakarta 2, Desember 2018
Tengku Zulkarnain
Warga Negara Indonesia