Kagumi FPI, Pak Mukri Korban Tsunami Di Carita Wakafkan Rumahnya Jadi Markas FPI
Selasa, 25 Desember 2018
Faktakini.com, Pandeglang - Cerita mengharukan muncul saat Relawan HILMI - FPI Banten membantu para korban Tsunami di Kampung Sambolo, Desa Sukarame, Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, Selasa (25/12/2018).
Rumah seorang warga bernama Pak Mukri yang telah dibersihkan oleh para Relawan HILMI - FPI, kini atas permintaan Pak Mukri telah menjadi Posko Cabang FPI untuk membantu para korban Tsunami.
Pak Mukri yang berusia 57 tahun dan memiliki tiga orang anak, mengaku sangat terharu dan kagum dengan kegiatan sosial kemanusiaan yang dilakukan oleh HILMI - FPI.
Karena para Relawan HILMI - FPI dengan ikhlas dan penuh semangat telah membantu para korban Tsunami, serta
membersihkan rumah-rumah warga termasuk rumah Pak Mukri.
Maka itu Pak Mukri bertekad untuk mewakafkan rumahnya untuk menjadi Markas FPI.
Pak Mukri segera diangkat menjadi Ketua DPRa FPI dan siap habis-habisan mendukung perjuangan FPI khususnya di Kampung Sambolo, Desa Sukarame Kecamatan Carita. Allahu Akbar!
Ustadz Matsuni Kaloko dari DPP FPI yang berada di lokasi menyatakan, di wilayah Desa Sukarame ini masih banyak jenazah yang belum dievakuasi, terbukti tadi pagi anggota TNI menemukan tiga jenazah.
Ustadz Matsuni atau biasa dipanggil Ustadz Sonny menyatakan, "FPI terus melakukan apa yang bisa kita lakukan di lokasi bencana ini. Selain terus salurkan bantuan, kita bersihkan Masjid, Musholla, rumah-rumah warga dan lain-lain."
Ustadz Sonny menyatakan dalam membantu korban Tsunami dan bencana alam , FPI tidak bisa bekerja sendiri, tetapi harus bekerjasama dan membutuhkan bantuan dari berbagai pihak.
"FPI sendiri tidak bisa, semua elemen harus turun, karena FPI tidak mengenal agama dalam melakukan bantuan kemanusiaan, semua warga kita bantu apapun suku dan agamanya, kebetulan korban di Carita ini muslim, maka tentu kita bantu", tutup beliau.
Saksikan wawancara selengkapnya dengan Pak Mukri dan Ustadz Matsuni Kaloko, segera di FRONT TV
Foto: Pak Mukri mengenakan topi Tauhid berwarna hitam saat diwawancarai oleh FRONT TV, dan disampingnya adalah Ustadz Matsuni Kaloko (Topi baret FPI), di Kampung Sambolo, Desa Sukarame, Kecamatan Carita, Pandeglang Banten, Selasa (25/12/2018).
Faktakini.com, Pandeglang - Cerita mengharukan muncul saat Relawan HILMI - FPI Banten membantu para korban Tsunami di Kampung Sambolo, Desa Sukarame, Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, Selasa (25/12/2018).
Rumah seorang warga bernama Pak Mukri yang telah dibersihkan oleh para Relawan HILMI - FPI, kini atas permintaan Pak Mukri telah menjadi Posko Cabang FPI untuk membantu para korban Tsunami.
Pak Mukri yang berusia 57 tahun dan memiliki tiga orang anak, mengaku sangat terharu dan kagum dengan kegiatan sosial kemanusiaan yang dilakukan oleh HILMI - FPI.
Karena para Relawan HILMI - FPI dengan ikhlas dan penuh semangat telah membantu para korban Tsunami, serta
membersihkan rumah-rumah warga termasuk rumah Pak Mukri.
Maka itu Pak Mukri bertekad untuk mewakafkan rumahnya untuk menjadi Markas FPI.
Pak Mukri segera diangkat menjadi Ketua DPRa FPI dan siap habis-habisan mendukung perjuangan FPI khususnya di Kampung Sambolo, Desa Sukarame Kecamatan Carita. Allahu Akbar!
Ustadz Matsuni Kaloko dari DPP FPI yang berada di lokasi menyatakan, di wilayah Desa Sukarame ini masih banyak jenazah yang belum dievakuasi, terbukti tadi pagi anggota TNI menemukan tiga jenazah.
Ustadz Matsuni atau biasa dipanggil Ustadz Sonny menyatakan, "FPI terus melakukan apa yang bisa kita lakukan di lokasi bencana ini. Selain terus salurkan bantuan, kita bersihkan Masjid, Musholla, rumah-rumah warga dan lain-lain."
Ustadz Sonny menyatakan dalam membantu korban Tsunami dan bencana alam , FPI tidak bisa bekerja sendiri, tetapi harus bekerjasama dan membutuhkan bantuan dari berbagai pihak.
"FPI sendiri tidak bisa, semua elemen harus turun, karena FPI tidak mengenal agama dalam melakukan bantuan kemanusiaan, semua warga kita bantu apapun suku dan agamanya, kebetulan korban di Carita ini muslim, maka tentu kita bantu", tutup beliau.
Saksikan wawancara selengkapnya dengan Pak Mukri dan Ustadz Matsuni Kaloko, segera di FRONT TV
Foto: Pak Mukri mengenakan topi Tauhid berwarna hitam saat diwawancarai oleh FRONT TV, dan disampingnya adalah Ustadz Matsuni Kaloko (Topi baret FPI), di Kampung Sambolo, Desa Sukarame, Kecamatan Carita, Pandeglang Banten, Selasa (25/12/2018).