Kembali, Ribuan E-KTP Tercecer Ditemukan Di Duren Sawit
Sabtu, 8 Desember 2018
Faktakini.com, Jakarta - Setelah beberapa bulan lalu ditemukan karung berisi ribuan E-KTP tercecer di jalanan di kawasan Bogor, dan kemudian juga Serang, siang ini setengah karung e-KTP ditemukan di area persawahan di Pondok Kopi, Duren Sawit, Jakarta Timur. Saat dilihat, E-KTP yang ditemukan itu adalah E-KTP untuk warga Pondok Kelapa.
E-KTP sebanyak hampir seribu keping itu sempat menjadi rebutan dan dipermainkan anak-anak. Warga pun melihat E-KTP itu masih baru. Sebab, pada bagian tanggal tertulis tahun 2018, ada pula yang 2019. Apakah ini E-KTP asli, palsu, asli tapi palsu, atau apa? Itu masih jadi pertanyaan kita semua.
Tapi, apakah anda masih belum percaya kalau ada dugaan penyalahgunaan E-KTP?
https://m.detik.com/news/berita/4334564/e-ktp-dalam-karung-ditemukan-terbuang-di-duren-sawit-jaktim
e-KTP dalam Karung Ditemukan Terbuang di Duren Sawit Jaktim
Polsek Duren Sawit mengamankan sejumlah e-KTP yang tercecer di dekat persawahan. e-KTP yang ditemukan dalam karung itu diamankan di kantor polisi.
"Tindakan kepolisian bikin laporan penemuan, barangnya disita, lalu diusut. Nanti reserse cari ini sumbernya. Saat ini kita amankan dulu," kata Kapolsek Duren Sawit Kompol Parlindungan Sutasuhut saat dihubungi, Sabtu (8/12/2018).
e-KTP tersebut ditemukan di daerah Jalan Bojong Rangkong, Pondok Kopi, sekitar pukul 13.30 WIB tadi. Daerah Bojong Rangkong, Pondok Kopi, di jalan dekat persawahan-persawahan, wilayah RW 11.
Belum diketahui jumlah pasti e-KTP tersebut. Kepolisian akan berkoordinasi dengan Dinas Pendudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) DKI Jakarta untuk menelusuri sumber e-KTP tersebut.
Awalnya beredar info yang tercecer dan ditemukan ialah blangko e-KTP. Polisi membantah info tersebut.
Sutasuhut mengatakan KTP yang ditemukan masih dalam kondisi baru. Di e-KTP tersebut juga sudah tercatat identitas termasuk alamat pemiliknya.
"Jumlahnya belum dihitung. Tapi ada seperempat karung e-KTP-nya. Nanti kita koordinasi dengan Disdukcapil DKI, kalau wilayah ini siapa yang berwenang melakukan distribusi? Kenapa sampai tercecer?" ucap dia.
Faktakini.com, Jakarta - Setelah beberapa bulan lalu ditemukan karung berisi ribuan E-KTP tercecer di jalanan di kawasan Bogor, dan kemudian juga Serang, siang ini setengah karung e-KTP ditemukan di area persawahan di Pondok Kopi, Duren Sawit, Jakarta Timur. Saat dilihat, E-KTP yang ditemukan itu adalah E-KTP untuk warga Pondok Kelapa.
E-KTP sebanyak hampir seribu keping itu sempat menjadi rebutan dan dipermainkan anak-anak. Warga pun melihat E-KTP itu masih baru. Sebab, pada bagian tanggal tertulis tahun 2018, ada pula yang 2019. Apakah ini E-KTP asli, palsu, asli tapi palsu, atau apa? Itu masih jadi pertanyaan kita semua.
Tapi, apakah anda masih belum percaya kalau ada dugaan penyalahgunaan E-KTP?
https://m.detik.com/news/berita/4334564/e-ktp-dalam-karung-ditemukan-terbuang-di-duren-sawit-jaktim
e-KTP dalam Karung Ditemukan Terbuang di Duren Sawit Jaktim
Polsek Duren Sawit mengamankan sejumlah e-KTP yang tercecer di dekat persawahan. e-KTP yang ditemukan dalam karung itu diamankan di kantor polisi.
"Tindakan kepolisian bikin laporan penemuan, barangnya disita, lalu diusut. Nanti reserse cari ini sumbernya. Saat ini kita amankan dulu," kata Kapolsek Duren Sawit Kompol Parlindungan Sutasuhut saat dihubungi, Sabtu (8/12/2018).
e-KTP tersebut ditemukan di daerah Jalan Bojong Rangkong, Pondok Kopi, sekitar pukul 13.30 WIB tadi. Daerah Bojong Rangkong, Pondok Kopi, di jalan dekat persawahan-persawahan, wilayah RW 11.
Belum diketahui jumlah pasti e-KTP tersebut. Kepolisian akan berkoordinasi dengan Dinas Pendudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) DKI Jakarta untuk menelusuri sumber e-KTP tersebut.
Awalnya beredar info yang tercecer dan ditemukan ialah blangko e-KTP. Polisi membantah info tersebut.
Sutasuhut mengatakan KTP yang ditemukan masih dalam kondisi baru. Di e-KTP tersebut juga sudah tercatat identitas termasuk alamat pemiliknya.
"Jumlahnya belum dihitung. Tapi ada seperempat karung e-KTP-nya. Nanti kita koordinasi dengan Disdukcapil DKI, kalau wilayah ini siapa yang berwenang melakukan distribusi? Kenapa sampai tercecer?" ucap dia.