Kenapa Penulis Elva Tazar Kagumi Habib Bahar Bin Smith? Ini Jawabannya

Selasa, 11 Desember 2018

Faktakini.com

Habib Bahar Smith
(Elva Tazar)

Pertama tama mendengar ceramah Habib Smith ('HBS) sekitar 2 tahun yang lalu. Awalnya aku kaget kok ada pencerahan seberani ini. Penasaran aku ikuti terus ceramah Habib yang masih sangat muda ini, suaranya serak kadang melengking dan yang lebih membuat aku geleng geleng kepala keberanianya mengkritik penguasa bahkan langsung menyebut namanya. Waw keren...

Gaya retorikanya hampir sama dengan imam  Habibina Rizieq Shihab. Aku ingat mulanya aku mengira HRS adalah orang yang sangar karena beliau terkenal dengan singa podium. Siapa yang tak terpukau jika HRS ceramah suaranya yang keras seolah menunjukkan pribadinya yang keras.

Ternyata dugaanku meleset bagai bumi dan langit. HRS adalah sosok yang sangat lembut dan santun. Itu aku lihat sendiri saat bertemu  dengan beliau dirumahnya.  HRS  berjalan tertatih tatih dengan tongkat, wajahnya agak pucat dan suaranya sangat pelan. Aku nyaris tak percaya dihadapanku seorang HRS.

Kembali ke HBS walau masih muda  ilmu agamanya juga tak kalah dalamnya. Menguasai hadis dan ayat ayat al Qur an. Aku yakin dibalik kesangaran seorang HBS pasti ada kelembutan. Saat 212  habib yang baru berusia 33 tahun ini orasi dengan suaranya yang khas makin membakar giroh ummat untuk mencintai agama dan NKRI bahkan beliau mengatakan rela mati demi menjaga NKRI. Allahu Akbar ..

Namun HBS telah dilaporkan dan kini statusnya sebagai tersangka. Namun HBS tak mundur selangkah pun, yang membuat hatiku meleleh HBS rela membusuk di penjara daripada harus minta maaf atas Apa yang ia ucapkan. Aku benar benar kagum sementara banyak orang yang menjilat penguasa untuk jabatan dan kekuasaan. Tak hanya itu besarnya hati ulama yang berperawakan gondrong ini. Beliau juga berharap kepada umat untuk menghormati hukum jangan turun ke jalan jika beliau divonis penjara. "Biarlah saya di penjara asal Indonesia tetap bersatu tidak rusuh.."

Ya Allah.. Mengapa ulama yang begitu cinta pada agama dan bangsanya harus mengalami nasib seperti ini. Ketika Presiden sebelumnya SBY tak pernah marah saat didemo dengan  kerbau yang dipasang gambar beliau.  SBY tidak melapor atas pencemaran nama baik atau ujaran kebencian . Tak satu pun rakyat di penjara karena mengkritik penguasa saat itu. Mengapa justru di era reformasi ini demokrasi makin terpuruk ?
Rakyat jadi takut bersuara karena UU ITE maka inilah kehancuran demokrasi yang sesungguhnya.
HBS doa kami menyertaimu..
(Penulis #NovelAmak 81218)