Masya Allah, Sengaja Tak Cantumkan Gelar Akademik, Sandiaga: Yang Penting Rekam Jejak
Senin, 17 Desember 2018
Faktakini.com, Jakarta - Soal gelar akademik, tentu Jokowi apalagi Ma'ruf Amin tak ada apa-apanya dibandingkan Haji Sandiaga Uni B.B.A., M.B.A.
Diantara 4 peserta Pilpres 2019, secara intelektual dan pendidikan nampaknya hanya Haji Sandiaga Shalahuddin Uno yang tertinggi.
Usai meraih predikat summa cum laude (Sangat memuaskan) dari Wichita State University - Amerika Serikat, Sandiaga bekerja sebagai karyawan Bank Summa di tahun 1990.
Setahun dirinya bekerja, ia mendapat beasiswa melanjutkan pendidikan di George Washington University, Amerika Serikat. Ia lulus pada tahun 1992 dan berhasil meraih Master of Business Administration.
Tak hanya malang melintang menjalani studi di Negeri Paman Sam, rupanya Sandi juga mendapat penghargaan dari kampus tempatnya menuntut ilmu itu.
Sandiaga mendapatkan gelar Distinguished Research Professor in Residence title dari Universitas George Washington, Amerika Serikat.
Gelar tersebut diberikan secara langsung oleh Linda A. Livingstone, Ph.D yang merupakan Dean and Professor of Management School of Business, The George Washington University, sebagai bentuk penghargaan atas konsistensi Sandiaga Uno terhadap kewirausahaan.
Namun, Sandiaga Uno memilih tidak membanggakan - banggakan apalagi mencantumkan gelar akademiknya di surat suara.
Menurut Sandiaga yang sudah dua kali menunaikan ibadah Haji ini, yang terpenting dalam Pemilu 2019 adalah rekam jejak, bukan gelar akademik.
"Bagi saya pribadi, gelar itu adalah tentunya sebuah hal yang menjadi pencapaian dalam akademik. Tapi dalam pencalonan presiden dan wakil presiden, masyarakat akan dengan sendirinya menilai prestasi dan rekam jejak kita," kata Sandiaga saat dimintai konfirmasi, di Hotel Grand Cempaka, Jalan Letjen Suprapto, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Senin (17/12/2018).
Dalam iklan Pemilu 2019 buatan KPU, gelar akademik Sandiaga dan capres Prabowo Subianto memang sengaja tidak dicantumkan. Pihak KPU menuturkan, hal itu sesuai dengan dokumen pendaftaran yang diserahkan paslon.
Sandiaga pun menyerahkan masyarakat yang menilai soal pencantuman gelar akademik di iklan KPU itu.
"Saya rekam jejaknya di dunia usaha dan sempat di birokrasi sempat menjalani kontestasi pilgub 2016-2017. Kami serahkan, masyarakat yang menilai," jelasnya.
Pencantuman gelar akademik capres-cawapres kontestan Pilpres 2019 memang ramai dibahas. Iklan itu ditampilkan di Youtube resmi KPU berjudul 'Yuk Kenali Peserta Pemilu Serentak 2019'.
Saat dimintai konfirmasi, Ketua KPU Arief Budiman menegaskan hanya mengikuti formulir pendaftaran yang diisi oleh masing-masing calon.
"Nanti dilihat pada saat pendaftarannya seperti apa. Formulir pendaftarannya itu yang kita kutip tulisannya seperti itu. Misal H-nya satu, M-nya dua pakai huruf A, pakai huruf U. Di situ yang kita tulis," ucap Arief di kantor KPU, Senin (17/12).
Sumber: Detik
Faktakini.com, Jakarta - Soal gelar akademik, tentu Jokowi apalagi Ma'ruf Amin tak ada apa-apanya dibandingkan Haji Sandiaga Uni B.B.A., M.B.A.
Diantara 4 peserta Pilpres 2019, secara intelektual dan pendidikan nampaknya hanya Haji Sandiaga Shalahuddin Uno yang tertinggi.
Usai meraih predikat summa cum laude (Sangat memuaskan) dari Wichita State University - Amerika Serikat, Sandiaga bekerja sebagai karyawan Bank Summa di tahun 1990.
Setahun dirinya bekerja, ia mendapat beasiswa melanjutkan pendidikan di George Washington University, Amerika Serikat. Ia lulus pada tahun 1992 dan berhasil meraih Master of Business Administration.
Tak hanya malang melintang menjalani studi di Negeri Paman Sam, rupanya Sandi juga mendapat penghargaan dari kampus tempatnya menuntut ilmu itu.
Sandiaga mendapatkan gelar Distinguished Research Professor in Residence title dari Universitas George Washington, Amerika Serikat.
Gelar tersebut diberikan secara langsung oleh Linda A. Livingstone, Ph.D yang merupakan Dean and Professor of Management School of Business, The George Washington University, sebagai bentuk penghargaan atas konsistensi Sandiaga Uno terhadap kewirausahaan.
Namun, Sandiaga Uno memilih tidak membanggakan - banggakan apalagi mencantumkan gelar akademiknya di surat suara.
Menurut Sandiaga yang sudah dua kali menunaikan ibadah Haji ini, yang terpenting dalam Pemilu 2019 adalah rekam jejak, bukan gelar akademik.
"Bagi saya pribadi, gelar itu adalah tentunya sebuah hal yang menjadi pencapaian dalam akademik. Tapi dalam pencalonan presiden dan wakil presiden, masyarakat akan dengan sendirinya menilai prestasi dan rekam jejak kita," kata Sandiaga saat dimintai konfirmasi, di Hotel Grand Cempaka, Jalan Letjen Suprapto, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Senin (17/12/2018).
Dalam iklan Pemilu 2019 buatan KPU, gelar akademik Sandiaga dan capres Prabowo Subianto memang sengaja tidak dicantumkan. Pihak KPU menuturkan, hal itu sesuai dengan dokumen pendaftaran yang diserahkan paslon.
Sandiaga pun menyerahkan masyarakat yang menilai soal pencantuman gelar akademik di iklan KPU itu.
"Saya rekam jejaknya di dunia usaha dan sempat di birokrasi sempat menjalani kontestasi pilgub 2016-2017. Kami serahkan, masyarakat yang menilai," jelasnya.
Pencantuman gelar akademik capres-cawapres kontestan Pilpres 2019 memang ramai dibahas. Iklan itu ditampilkan di Youtube resmi KPU berjudul 'Yuk Kenali Peserta Pemilu Serentak 2019'.
Saat dimintai konfirmasi, Ketua KPU Arief Budiman menegaskan hanya mengikuti formulir pendaftaran yang diisi oleh masing-masing calon.
"Nanti dilihat pada saat pendaftarannya seperti apa. Formulir pendaftarannya itu yang kita kutip tulisannya seperti itu. Misal H-nya satu, M-nya dua pakai huruf A, pakai huruf U. Di situ yang kita tulis," ucap Arief di kantor KPU, Senin (17/12).
Sumber: Detik