Mesra Dengan Habib Syechan Albahar, Prabowo Diprediksi Rajai Pilpres 2019
Jum'at, 28 Desember 2018
Faktakini.com, Jakarta - Habib Syechan Albahar atau biasa dipanggil Wan Syechan, bukanlah Habaib sembarangan.
Wali Majdub Al Habib Syechan bin Musthofa Al Bahar
Wali Majdub merupakan salah satu tingkatan wali yang memiliki sifat Jadzb. Istilah Jadzb ini mungkin bagi sebagian orang awam yang belum mengetahui dunia atau ilmu tasawuf, masihlah sangat asing terdengar. Sifat Jadzb dalam kehidupan sehari-sehari boleh dikatakan sifat yang nyeleneh yang terkadang cenderung seperti orang yang kehilangan akal sehatnya.
Majdzub secara bahasa adalah berarti tertarik, terhisap atau lebih mudah lagi adalah tenggelam dalam keasyikan pada suatu hal.olek karena itu, orang yg lupa dengan segala-galanya kecuali Allah SWT, maka ia dinamakan "MAJDZUBURRAHMAAN", demikian istilah para sufi menyebutnya.
Dalam kepribadian seorang yang majdub, ia biasanya berusaha untuk menutupi kesholehannya, dengan berpakaian kotor dan berlaku seperti orang gila, hal ini tidak disukai oleh para Ulama dan Ahlilma/’rifah billah. Namun mereka tak mau merendahkannya, sebagaimana peringatan Rasulullah SAW agar jangan merendahkan mereka sebagaimana dalam hadits beliau SAW : "Barangkali orang yg berpakaian rombeng dan kumal yg diusir² di pintu² rumah itu, bila bersumpah dan berdoa kepada Allah, Dia segera mengabulkannya" (HR Muslim).
Orang seperti ini bukanlah panutan kita, namun tidak boleh pula kita menghinakannya..
Waliyullah yang Majdub bukanlah orang gila sekalipun berkelakuan nyeleneh atau tidak lazim di kehidupan sehari-hari.
Salah seorang yang merupakan wali majdub dizaman sekarang adalah Al Habib Syechan bin Musthofa Al Bahar, seorang yang sering sekali di sebut-sebut oleh para ulama dan para habaib sebagai waliyullah yang majdub (nyeleneh) yang sering menghilang jika sudah karomahnya terlihat di suatu tempat.
Beliau sangat susah di cari karena sering berpindah-pindah tempat dengan cepat. Bahkan Al Habib Umar bin Hafidz (Ulama Yaman) terkadang di sela asiknya mengajar santri di Tarim Yaman sering berkata "Kita kedatangan seorang waliyullah Wan Sechan tapi tidak terlihat oleh para jemaah"..
Wan Syechan memiliki begitu banyak pengagum, dan kemarin, Kamis (27/12/2018) Wan Syechan tiba-tiba mendatangi kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta.
Mereka berdua tampak sangat akrab, dan hal ini makin menambah energi bagi perjuangan Haji Prabowo Subianto, Capres pilihan Ijtima' Ulama, dan Capres yang direstui oleh para Ulama dan Habaib untuk memenangi Pilpres 2019 nanti.
Dan tanpa bermaksud menyombongkan diri apalagi mendahului takdir, Prediksi Prabowo akan menang secara mutlak dengan meraih minimal 70 Persen suara di Pilpres 2019, bukanlah sesuatu hal yang mustahil.
Dan pesan terpenting lagi dari pertemuan Prabowo dengan Wan Syechan ini, adalah walaupun belakangan ini Prabowo makin gencar dihina, difitnah, dicaci maki dan dihujat oleh para pembencinya, para Habaib justru makin solid dan kompak mendukung Prabowo.
Pertanda fitnahan apapun yang dilontarkan kepada Prabowo, cuma bagai satu helai bulu kumis kucing yang terjatuh lalu lenyap disapu angin Tornado.
Faktakini.com, Jakarta - Habib Syechan Albahar atau biasa dipanggil Wan Syechan, bukanlah Habaib sembarangan.
Wali Majdub Al Habib Syechan bin Musthofa Al Bahar
Wali Majdub merupakan salah satu tingkatan wali yang memiliki sifat Jadzb. Istilah Jadzb ini mungkin bagi sebagian orang awam yang belum mengetahui dunia atau ilmu tasawuf, masihlah sangat asing terdengar. Sifat Jadzb dalam kehidupan sehari-sehari boleh dikatakan sifat yang nyeleneh yang terkadang cenderung seperti orang yang kehilangan akal sehatnya.
Majdzub secara bahasa adalah berarti tertarik, terhisap atau lebih mudah lagi adalah tenggelam dalam keasyikan pada suatu hal.olek karena itu, orang yg lupa dengan segala-galanya kecuali Allah SWT, maka ia dinamakan "MAJDZUBURRAHMAAN", demikian istilah para sufi menyebutnya.
Dalam kepribadian seorang yang majdub, ia biasanya berusaha untuk menutupi kesholehannya, dengan berpakaian kotor dan berlaku seperti orang gila, hal ini tidak disukai oleh para Ulama dan Ahlilma/’rifah billah. Namun mereka tak mau merendahkannya, sebagaimana peringatan Rasulullah SAW agar jangan merendahkan mereka sebagaimana dalam hadits beliau SAW : "Barangkali orang yg berpakaian rombeng dan kumal yg diusir² di pintu² rumah itu, bila bersumpah dan berdoa kepada Allah, Dia segera mengabulkannya" (HR Muslim).
Orang seperti ini bukanlah panutan kita, namun tidak boleh pula kita menghinakannya..
Waliyullah yang Majdub bukanlah orang gila sekalipun berkelakuan nyeleneh atau tidak lazim di kehidupan sehari-hari.
Salah seorang yang merupakan wali majdub dizaman sekarang adalah Al Habib Syechan bin Musthofa Al Bahar, seorang yang sering sekali di sebut-sebut oleh para ulama dan para habaib sebagai waliyullah yang majdub (nyeleneh) yang sering menghilang jika sudah karomahnya terlihat di suatu tempat.
Beliau sangat susah di cari karena sering berpindah-pindah tempat dengan cepat. Bahkan Al Habib Umar bin Hafidz (Ulama Yaman) terkadang di sela asiknya mengajar santri di Tarim Yaman sering berkata "Kita kedatangan seorang waliyullah Wan Sechan tapi tidak terlihat oleh para jemaah"..
Wan Syechan memiliki begitu banyak pengagum, dan kemarin, Kamis (27/12/2018) Wan Syechan tiba-tiba mendatangi kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta.
Mereka berdua tampak sangat akrab, dan hal ini makin menambah energi bagi perjuangan Haji Prabowo Subianto, Capres pilihan Ijtima' Ulama, dan Capres yang direstui oleh para Ulama dan Habaib untuk memenangi Pilpres 2019 nanti.
Dan tanpa bermaksud menyombongkan diri apalagi mendahului takdir, Prediksi Prabowo akan menang secara mutlak dengan meraih minimal 70 Persen suara di Pilpres 2019, bukanlah sesuatu hal yang mustahil.
Dan pesan terpenting lagi dari pertemuan Prabowo dengan Wan Syechan ini, adalah walaupun belakangan ini Prabowo makin gencar dihina, difitnah, dicaci maki dan dihujat oleh para pembencinya, para Habaib justru makin solid dan kompak mendukung Prabowo.
Pertanda fitnahan apapun yang dilontarkan kepada Prabowo, cuma bagai satu helai bulu kumis kucing yang terjatuh lalu lenyap disapu angin Tornado.