Pakta Integritas Rambah ke Ranah Caleg

Ahad, 16 Desember 2018

Faktakini.com

Pakta Integritas ternyata bukan berlaku untuk paslon presiden dan wakil presiden, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, tapi juga untuk para caleg. Ide Pakta Integritas di level tingkat pemimpin negara bergulir dari Ijtima Ulama II pada hari Ahad, 16 September 2018.

Ternyata Pakta Integritas tidak berhenti di level presiden saja, tapi juga berkembang ke level caleg baik di level pusat, tingkat satu provinsi,  tingkat dua kotamadya dan kabupaten, bahkan di level caleg independen. Umat Islam di bawah kepemimpinan Habib Rizieq Shahab mulai membangun poros kekuatan konstitusional. Hal ini sangat disadari bahwa pengawalan dan pengawasan atas konstitusi harus terintegritas langsung dengan rakyat.

Menurut HRS, Pakta Integritas menjadi perantara yang menarik untuk mengawal para caleg sehingga ketika mereka terpilih tidak sembrono meninggalkan hak-hak rakyat. Terkait hal ini, Front Pembela Islam (FPI) membentuk direktorat  khusus untuk menangani pemilu dan mengawal Pakta Integritas. Saat ini, direktorat tersebut dipimpin anak muda yang bernama Habib Ali Alatas, SH.

Melalui Pakta Integritas, rakyat setidaknya merasa memiliki garda yang mengawal hak suaranya ketika diamanatkan pada caleg. Apalagi FPI saat ini terbukti berada di front terdepan dalam membela hak rakyat. Pakta Integritas dengan pengawalan FPI diharapkan bahwa rakyat tidak lagi ditinggal saat bukan musim pemilu.

Trend wakil rakyat hanya peduli dan turun lapangan saat pemilu harus mulai dihilangkan. Wakil rakyat ke depan diharapkan bisa lebih aktif menyuarakan aspirasi rakyat. Apalagi menurut Habib Hasyim Arsal Alhabsi, caleg asal PAN, dana aspirasi senilai 1,5 milyar pertahun yang dianggarkan APBN, setidaknya bisa membangun komunikasi intensif dengan rakyat dalam bentuk administrasi yang fungsinya penuh membela hak rakyat.

Menurut Habib Hasyim Arsal Alhabsi yang juga maju untuk caleg Dapil 1 Kalsel, rakyat ketika bersuara, juga butuh dana untuk menyewa tenaga hingga suaranya bisa dipertaruhkan hingga level hukum. Semua itu butuh dana dan tenaga. Dana aspirasi lah bisa digunakan untuk pembelaan pada rakyat.

Dana sebesar 1,5 milyar pertahun memang sedikit tapi semua itu akan sangat berguna ketika difungsikan untuk pembelaan dan pengawalan administratif bagi rakyat. "Dari dana aspirasi itu bisa digunakan untuk membela hak rakyat yang nilainya ratusan triliun," kata Habib Hasyim Arsal Alhabsi yang tengah berkoordinasi dengan Imam FPI Kalsel, Habib Zakaria Bahasyim.

Rabu pagi (5/12), Habib Hasyim Arsal Alhabsi, caleg dari PAN untuk Dapil 1 Kalsel, bertemu dengan Imam FPI Kalsel, Habib Zakaria Bahasyim. Selain silaturahmi, Habib Hasyim Arsal membahas politik nasional dan kebijakan salah kaprah yang berseberangan dengan kepentingan  rakyat.

Menurut Habib Hasyim Arsal Al Habsi, bila 10 persen dari keuntungan perusahaan besar yang mengambil sumber daya alam Kalsel didistribusikan dengan baik, maka rakyat akan merasakan kemakmuran.  Rakyat akan makmur di segala lini, baik pendidikan maupun kesehatan.

"Itu baru 10 persen. Apalagi lebih dari itu maka rakyat akan lebih makmur, " tegas Habib Hasyim Arsal, caleg PAN untuk Dapil 1 Kalsel.

Dalam kesempatan tersebut, Habib Hasyim yang disambut hangat oleh Habib Zakaria Bahasyim, juga membahas Pakta Integritas bagi para caleg. Pakta Integritas bagi para caleg menjadi penting karena tidak semua caleg secara personal siap berkomitmen dengan Pakta Integritas yang disiapkan.

Habib A Uwais Alatas, aktivis Silaturahmi Anak Bangsa (SILABNA) yang ikut mendampingi  Habib Hasyim Arsal Alhabsi dalam pertemuan dengan Imam FPI Kalsel, juga menegaskan, Pakta Integritas saat ini mempunyai tempat tersendiri bagi ummat. Karena itu, FPI yang merupakan organisasi paling terdepan dalam membela rakyat dan umat, harus bisa mengoptimalkan momentum besar ini.

Apalagi Reuni 212 lalu dihadiri belasan juta orang yang tentunya akan membangun spirit untuk rakyat di seluruh penjuru negeri ini. Menurut Habib Uwais Alatas, FPI sebagai fasilitator kekuatan ummat 212 punya peluang besar untuk  berbuat lebih besar bagi bangsa dan umat sebagaimana yang diamanatkan HRS.

Habib Bahasyim selaku Imam FPI di Kalsel menilai, Pakta Integritas dapat dikatakan sebagai ide cemerlang Imam Besar Habib Rizieq Shahab untuk mengawal kebijakan-kebijakan bangsa ini melalui jalur konstitusi. Meski FPI tak punya partai, tapi melalui Pakta Integritas, Imam Besar HRS membangun garis besar komitmen pada bangsa dan negeri. Komitmen dalam bentuk Pakta Integritas akan menjadi plaftorm lintas partai koalisi umat di parlemen.

Diharapkan Pakta Integritas bagi caleg bisa terwujud merata di setiap daerah. Langkah inilah yang diharapkan bisa mengubah kebijakan-kebijakan parlemen yang saat ini terkesan dibajak oleh kelompok tertentu.

Berapa banyak kebijakan pemerintah yang harus melewati parlemen, tapi dilewati begitu saja tanpa prosedur musyawarah. Keseimbangan di negeri ini pun dari hari ke  hari kian pincang. Saatnya bangsa dan umat bangkit sehingga tidak sebatas teriakan di demo-demo tapi juga mendapat tempat di konstitusi dan kebijakan. (Alireza Alatas, pembela ulama dan NKRI / aktivis Silaturahmi Anak Bangsa -SILABNA-)

https://hasyimarsal.id/pakta-integritas-rambah-ke-ranah-caleg/